❝ Fambest ❞

1.5K 140 3
                                    

Note : Halaww kembali lagi sama author unceha niexx
Kngen nich pasti /plak berjamaah
dikarenakan authorny sdng vakum rp, jdi ss chat ga ada ya :(
okedeh lnjut,
cekidot>>

━━━━▣━━◤◢━━▣━━━━━

Brak!!

Lagi-lagi suara bantingan keras terdengar di rumah.

"Menyalahkanku lagi?! Kau pikir aku keluar sana tidak bekerja?!"

"Memang benar! Kau di sana hanya sibuk dengan wanita-wanitamu yang lain!"

"Dasar wanita tidak berakal!"

"Apa? kau pria brengsek!"

Begitulah suara-suara perseteruan yang kerap kali kudengar. Ya, kalimat-kalimat tersebut berasal dari orangtuaku sendiri. Jangan tanyakan perasaanku saat ini bagaimana, aku saja sudah sangat muak. Umur mereka mungkin boleh dewasa, tapi sifatnya masih seperti bocah berkelahi.

Kudengar dari kamar suara adikku yang menangis karena terbangun mendengar keributan di ruang tamu. Sungguh suara-suara yang semakin membahana ini semakin membuatku muak.

Dengan nyali yang kupunya, aku bangkit dari tempat tidurku dan berjalan mendekati pintu kamar.

Drak!!

Kubuka pintu kamarku dengan keras dan itu sukses membuat perseteruan sejenak berhenti, kecuali tangisan adikku.

"Sudah cukup!" ucapku dengan lantang.
"Ma! Pa! Gak malu apa didengar tetangga? Sudah malam!" lanjutku dengan suara yang untungnya masih bisa kukontrol.

Orangtuaku kini menatapku dengan tatapan seakan berkata 'Tidak usah ikut campur atau kamu yang kena.' Namun bukannya takut, aku membalas tatapan mereka dengan berani. Setelah itu, aku kembali ke kamarku dan menguncinya.

Sudah tidak kudengar suara keributan lagi tadi. Sepertinya Papa pergi dari rumah dan Mamaku sudah menenangkan adikku.

  Entah sadar atau tidak, setitik airmata mengalir di pipiku. Bagaimana bisa aku terus bertahan dalam situasi keluarga seperti ini? Apakah aku kuat menjalaninya?

Aku terduduk di lantai kamarku. Merenungi segala kejadian yang barusan terjadi.

LINE!
LINE!
LINE!

Dering notifikasi dari Handphoneku terdengar. Kulirik sekilas layar pemberitahuannya.
Ternyata itu notifikasi dari grup keluargaku di dunia kedua. Benar, dunia Roleplayer.
'Tumbenan nih ramai, ada apaan ya?' Pikirku setelah melihat notifikasi yang tak kunjung berhenti. 
Karena penasaran, aku pun masuk kembali ke dunia keduaku itu dan melihat grup keluargaku di sana.

House Fams (6)

Mom sayang :
'Eh, kalian semua udah pada tidur tah?'
Read 2

Dad sayang :
'Blom nih, chagi. Wkwk...'
Read 2

Mom sayang :
'Apasi, bukan kamu-,-'
Read 2

Dad sayang :
'Lah kmu kn gak bilang tdi nnyanya buat sapa:v'
Read 2

Mom sayang :
'Ihhhhh -,-'
Read 2

Dad sayang :
'Ihhh juga:v gemesh deh.'
Read 2

Abang tole :
'Njis mom, dad. Tidur sana klian.'
Read 2

Mom sayang :
'Oh, ini nih yang ngintilin dari tadi. Tercyduq mom.'
Read 2

Abang tole :
'Nyimak mom :v mau godain tdi, eh ada dad :v'
Read 3

Our Fake Life | RolePlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang