Save Me
...
Hari berlalu terasa lebih cepat. Seperti yang sudah dijadwalkan oleh Pak Budi, kelas 11 Ipa 2 akan melaksanakan praktik renang. Pembelajaran ini akan diadakan di kolam renang yang berada di belakang gedung sekolah, berdekatan dengan lapangan basket outdoor.
Setelah selesai melakukan pemanasan, kami semua berdiri di pinggir kolam untuk mendengarkan intruksi dari Pak Budi.
"Pemanasannya sudah. Sekarang kita langsung saja mulai praktiknya. Nama yang Bapak sebutkan, masuk ke dalam kolam."
Kata Pak Budi.Aku terbelalak, menggelengkan kepala tidak percaya.
"Ini benar-benar gila! Latihan aja belum. Masa langsung penilaian sih?!"
Runtukku dalam hati."Zidan, Wulan, Yuana, Vanya dan Utari. Silahkan masuk kedalam kolam."
Pak Budi mulai mengabsen.Aku menghela nafas lega, sepertinya dimulai dari absen paling bawah.
"Selanjutnya. Agam, Agnes, Astrid, Bunga dan Dodoit. Silahkan."
Mataku terbelalak, aku meneguk ludah ngeri.
"Ini Kenapa langsung dari absen atas?!"
Agam, Agnes, Bunga dan Dodit sudah berada di dalam kolam. Sedangkan aku, masih berdiri di pinggir kolam.
Perlahan namun pasti, kakiku mulai menyentuh permukaan air. Setelah dapat merasakan hawa dingin, aku kembali menarik kaki dari air.
Rasanya, dingin.
"Astrid, kenapa masih berdiri di sana? Cepat masuk kedalam kolam."
Titah Pak Budi.Sontak, aku menggelengkan kepala tegas.
"Saya gak bisa berenang Pak."
Ujarku mencoba untuk berterus terang."Masuk aja dulu." Ujar Pak Budi.
Aku mengangguk pelan, tapi sayang nya tubuhku membatu rasanya sangat sulit untuk digerakan. Aku membeku ditempat.
"Kelamaan lo!"
Entah siapa yang berbicara dari arah belakang, sebelum aku menoleh dia sudah mendorong punggungku secara kasar membuatku terjerembab dan masuk kedalam kolam renang.
Aku terkejut.
Semua orang yang ada di permukaan terlihat kaget dan mulai cemas.
"KALIAN GILA!"
Seseorang berlari kearahku, dia menceburkan diri kedalam kolam.
Seketika tubuhku menjadi lemas tidak dapat digerakan lagi, perlahan aku mulai tenggelam kebawah.
Dalam keadaan setengah sadar aku melihat sekelilingku hanya dipenuhi oleh air. Sekarang, aku benar-benar ketakutan. Tapi samar-samar aku melihat si kecebong besar tengah berenang kearahku. Raut wajahnya terlihat sangat terkejut bercampur cemas saat melihatku.
Aku tersenyum tipis sampai semuanya terlihat gelap dan mataku sudah tertutup dengan rapat.
Rupanya, masih ada orang yang peduli denganku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE : MYSELF [SELESAI]
Teen FictionTW15+ be smart! "Emang ada cowok yang mau sama kamu? Udah manja, bawel, galak, mata duitan lagi. Kalau ada, pasti cowok itu gila." Try to love your self.