14

127 57 0
                                    

Flash

...

Sudah genap satu minggu aku keluar dari rumah sakit, hari ini aku kembali bersekolah seperti biasa.

Aku dan Agnes berjalan menuju perpustakaan, sepanjang perjalanan Agnes terus berceloteh panjang lebar.

"Waktu itu gue pernah ngomong kalo Kak Naufal itu tim basket, dan lo sama sekali gak percaya sama perkataan gue?" Tiba-tiba Agnes bertanya membuatku mengangguk mengiyakan.

Agnes berhenti tepat dipinggir lapangan basket membuatku mau tak mau mengikutinya untuk berhenti.

"Nah, lihat! Itu kak Naufal sama temen-temennya lagi latihan basket."

Aku mengikuti arah telunjuk Agnes dan mendapati Naufal sedang berada disana dengan beberapa orang siswa.

"Sekarang lo percaya kan?" Tanya Agnes.

"Kenapa dia gak pernah cerita sama gue?" Bukannya menjawab aku malah bertanya balik.

Aku memperhatikan Naufal yang bergerak dengan sangat lincah merebut dan memasukan bola orange itu dengan cepat membuat lawannya kebingungan. Sudut bibirku terangkat, dia lumayan juga.

"Lihat deh, itu ada yang nyamperin Kak Naufal!" Agnes kembali menunjuk kearah seberang.

Tiba-tiba dadaku terasa sesak saat melihat seorang perempuan cantik berlari kearah Naufal dan menyodorkan sebotol air kearahnya. Naufal menerima dan menghabiskannya dalam sekali tegukan. Naufal tersenyum lalu mengacak rambut perempuan itu dengan gemas. Jantungku terasa berhenti seketika.

Mataku memanas.

Naufal benar-benar tega.

Aku menarik tangan Agnes untuk segera pergi dari tempat ini. Luka dihatiku terasa menganga kembali saat melihat semua itu.

"Loh, Astrid lo nangis?"

Aku menggeleng pelan, terus berjalan cepat ingin sekali cepat-cepat pergi dari sini.

"ASTRID!"

Teriakan itu seakan membuatku terenyak, aku melepaskan tangan Agnes dan berlari seorang diri. Suara langkah kaki terdengar dari belakang dan orang tersebut sukses mencekal pergelangan tanganku membuatku berhenti.

"Lo kenapa sih? Kenapa nangis kayak gini?"

"Lepas!" Ucapku dingin.

"Lo ngerti bahasa indonesia? Gue bilang lepas ya lepas!" Sambungku menyentak.

Naufal menggeleng tegas.

"Sebelum lo cerita, gue gak bakalan lepasin. Sekarang cerita sama gue."

"Gak usah berlagak bego deh. Lo sama aja kayak cowok lain! Sama-sama brengsek!"

"Bentar? Lo cerita yang jelas dong.
Gue gak ngerti."

"Lo deket sama gue tapi masih suka deketin cewek lain. Pake senyum terus ngacak rambut segala lagi! Cih, apaan."

LOVE : MYSELF [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang