When you love someone
...
Bel apartemen sedari tadi berbunyi, aku mendengus sebal dan membuka paksa mata yang masih terasa berat untuk dibuka. Aku turun dari kasur dan berjalan gontai menuju pintu utama apartemen ini.Aku membuka pintu, perlahan sosok Naufal mulai terlihat. Aku mendelik.
"Sekarang jam berapa? Masih pagi buta gini udah ganggu orang lagi tidur aja."
"Maaf. Soalnya aku kangen."
Aku memejamkan mata kesal. "Jadi kamu mau apa datang pagi-pagi seperti ini? Aku bisa aja nuntut kamu loh."
Naufal tersenyum kuda.
"Mau ajak jalan-jalan boleh?"
"Enggak!"
BRAK!
Aku menutup pintu tepat di depan Naufal.
Baru beberapa langkah berjalan pintu tiba-tiba terbuka. Sontak aku berbalik dan melihat Naufal sudah masuk tanpa permisi.
"Kenapa terkejut? Kamu gak inget ini apartemen siapa yang punya?"
Aku melipat tangan di depan dada.
"Tuan Naufal Dirgantara yang terhormat, ini masih pagi jadi jangan ganggu saya. Saya ngantuk. Sekian."
"Yaudah. Tidur aja. Aku tunggu di sini sampai kamu bangun."
"Emang kamu gak kerja?"
"Hari ini minggu. Aku bebas."
"Terserah deh."
Aku kembali masuk ke dalam kamar dan merebahkan tubuh di atas kasur, memandang langit-langit kamar yang kosong melompong. Suara-suara aneh mulai keluar dari perutku, aku mendesah panjang dan kembali keluar dari kamar.
Aku sedikit tercengang saat melihat Naufal sedang berkutat dengan spatula dan pan di tangannya. Dengan lihai, dia membolak-balikkan telur dadar di sana. Hal itu cukup membuat mataku berbinar terkagum-kagum.
Sialan. Dia terlihat semakin keren saat berada di dapur. Sangat cocok sekali dijadikan babu di rumah nanti.
"Hei cewek cantik yang berdiri di sana! Cepat bantuin aku masak. Gimana mau jadi istri yang baik kalo gak bisa masak? Nanti suami kamu kabur gimana?"
Aku terkekeh dan menghampiri Naufal.
"Tinggal cari suami baru. Aku kan masih muda, cantik, banyak uang, karier bagus mana ada cowok yang mau nolak aku?"
Aku mengambil alih spatula dari tangan Naufal. Detik berikutnya tawa dia meledak.
"Emang ada cowok yang mau sama kamu? Udah manja, bawel, galak, mata duitan lagi. Kalau ada pasti cowok itu gila."
Aku mematikan kompor. Langsung menodong Naufal dengan spatula yang baru keluar dari minyak panas membuat dia terkejut dan tidak sengaja mengiris tangannya sendiri.
Dia meringis.
Aku terkejut, melempar spatula ke sembarang arah dan membawa jemari Naufal yang berdarah ke wastafel dengan hati-hati membersihkannya. Walaupun lukanya kecil, kalau udah infeksi gawat kan bisa-bisa diamputasi. Gak.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE : MYSELF [SELESAI]
Teen FictionTW15+ be smart! "Emang ada cowok yang mau sama kamu? Udah manja, bawel, galak, mata duitan lagi. Kalau ada, pasti cowok itu gila." Try to love your self.