LOVE : MYSELF [SELESAI]

16

I'm here for You

...

Hari ini adalah hari kelulusan Naufal bersama kelas duabelas lainnya. Semua murid SMA Nusa Bangsa berada di aula besar untuk menyaksikan perpisahan kelas duabelas.

Dari sini aku melihat Naufal sudah siap dengan setelan jas hitam yang membuat dirinya terlihat lebih keren. Namun, wajah tampannya terlihat lebih murung berbeda dengan yang lainnya. Dia terus celingak celinguk seperti mencari seseorang.

Sebuah notifikasi masuk di ponselku.

Line

Naufal
Masih dimana?

Astrid
Udah duduk nih.

Naufal
Dimana ih.
Gue cari-cari gak ada.

Astrid
Ada.
Gue bisa lihat lo dari sini.

Read

Aku mematikan ponsel dengan kesal, Naufal hanya membaca pesanku saja.

"Lo kenapa kesel gitu?"

Suara bariton itu membuatku tersentak dan menatap tajam orang yang berbicara barusan.

"Kenapa seneng banget buat gue kaget!"

"Abisnya lucu sih."

"Lucu pala lu botak! Kalo jantung gue copot dari tempatnya gimana?!"

Dia menunjukan deretan giginya.

"Kan masih ada jantung gue hehe."

"Banyak omong nih anak kuda. Ngapain malah disini? Kelas duabelas harus duduk ditengah aula."

"Nggak mau. Maunya disini."

"Ish. Bandel banget sih. Kalo orangtua lo nyari gimana?"

"Orang gue udah izin tadi."

"Serah deh."

Aku mengalah saja, tidak mau memperpanjang perdebatan.

Acara pun segera dimulai, pertama sambutan dari kepala sekolah dan perwakilan guru-guru. Naufal sedari tadi menguap sepertinya dia mengantuk mendengarkan ceramah panjang lebar dari kepala sekolah.

"Baik, setelah pembukaan dan sambutan dari kepala sekolah dan perwakilan dari guru-guru. Kita akan melanjutkan ke acara selanjutnya, yaitu pengumuman murid yang mendapatkan nilai paling tinggi seangkatan." Kata Mc.

Aku menoleh kearah Naufal yang kini wajahnya menjadi cerah tidak semurung tadi, dia memandang kedepan dengan wajah yang sedikit gugup.

Aku mengernyitkan dahi.

Lah, dia kenapa?

"Baik, murid yang mendapatkan perolehan nilai paling tinggi diraih oleh Naufal Dirgantara dari kelas duabelas Ipa satu. Kepada Ananda Naufal dimohon naik keatas panggung."

Aku melongo.

Apa benar Naufal yang dipanggil adalah Naufal yang berada disampingku?