Dia,siapa?

14 0 0
                                    

Aku bersin untuk kesekian kalinya.Bintang,Dion dan Elisa terlihat cemas padaku.

"Cil,kalo kamu sakit mending kamu pulang aja.Kalo soal absensi biar ku urus.Muka kamu pucat bangat tuh"ujar Bintang perhatian.

Aku tersenyum,Bintang meski suka tidur tapi sebenarnya dia itu sangat perhatian pada kami sahabatnya.

"Iya Cil,kalo perlu aku antar sekalian"timpal Dion menatapku dengan ekspresi cemasnya yang tidak berubah.

"Bukan perlu nyet,harus!"sanggah Elisa.

"Aku gak apapa kok.Dion kamu bisa antarin aku gak ke tempat Fely?".

Ya,mereka semua sudah mengenal Felicya juga kak Hana.

"Apasih yang gak buat kamu cil?"ucap Dion seraya tersenyum genit.

"Dodol!"dengus Elisa mendorong kepala Dion pelan.

"Apasih bek,dodol itu manis ya semanis aku lah"puji Dion pede.

"Huuueeeekkk!!"Elisa seolah ingin muntah.

"Tapi,kamu tunggu aja di depan,aku ke toilet dulu ya"Dion berlalu secepatnya,mungkin sudah kebelat.

"Cil,kamu bisa pergi sendiri?aku antar ya"Elisa menawarkan bantuan.

Aku menggeleng pelan.

"Gak usah bek,dekat aja tuh didepan.Lagian Dion pasti gak lama.Dia bukan cewek yang harus ngaca berjam-jam kalo uda sampe di toilet"kataku seraya beranjak dari duduk.
Melangkah keluar dari kelas,aku menuju ke pintu keluar.

Buaakkh!

Sumpah ini sakit bangat rasanya.Aku mendongkak,menatap sosok yang dihadapanku.Tatapan dingin dari sorot matanya membuatku bergidik sendiri.

"Gak bisa lihat ada orang disini hhe?!"bentaknya kasar.

Demi Tuhan,dia galak.

"Apa?!mau alasan apa?!sengaja nabrak?!"ucapnya ketus.

Cowok kok seketus ini yah?

"Kamu pikir ini jalannya nenek moyangmu hhe?!".

Cukup!
Dia ini siapa sih?
Kok ngomongnya kasar bangat.

"Udah?"tanyaku bersikap tenang.
Menatapnya dalam membuat dia terlihat kebingungan.

"Aku gak sengaja,dan aku gak bakalan minta maaf soal ini.Dan kamu benar,ini bukan jalan nenek moyangku juga bukan jalan nenek moyangmu"kataku datar.Aku tahu beberapa orang sedang memperhatikan kami,aku tak peduli.

Dion datang,menatapku dengan kebingungan sebelum menyadari suasana yang tidak enak.

"Cil,ayo ku antar ke tempat Fely.Kamu harus istirahat.Nanti kamu tambah sakit lagi"katanya seraya menyeretku pergi.Ia juga sempat meminta maaf pada si pemarah itu sebelum kami benar-benar pergi dari sana.

Siapa sih dia?
Kalau Dion adalah si lucu
Dia?dia itu si pemarah.

Semoga saja Tuhan,aku tidak bertemu kembali dengan orang segalak dia.Aku terbiasa dengan orang-orang sebaik sahabat-sahabatku.Bahkan Fely yang notabene tomboy tak pernah membentakku sekeras ini,apalagi dihadapan orang banyak.

Ayo Havita,dia itu hanya orang asing.Jangan dipikirkan!

Pikirkan bagaimana agar kau kembali fit dalam waktu singkat.Bukannya kau sangat benci jika sakit terlalu lama?

Ah,biarlah anggap saja dia angin lewat.

When I Meet You,AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang