9

3.8K 153 3
                                    

SASHA POV

Hari ini adalah hari pertama bryan pergi mengikuti sebuah rapat setelah 2 tahun ini. Itupun karena rapat itu tidak bisa di wakil kan lagi oleh zee. Tadi pagi setelah Bryan pergi aku meminta salah satu maid disini untuk menceritakan semua kejadian saat aku tidak sadarkan diri. Saat itu aku baru menyadari bagaimana posisi bryan saat itu. Ahh maafkan aku sayang salah kau juga tidak menceritakan nya lebih dulu.

Hampir 5 jam aku hanya duduk dan melihat aktifitas yg ada di depan ku seperti maid yg membersihkan ruangan ini dll. Aku bosan jika begini terus. Apa yg harus aku lakukan untuk menghilangkan rasa bosan ini. Mungkin berkeliling mansion bisa menghibur sedikit.

Aku berjalan mengelilingi mansion ini hingga menemukan tempt para bermain pups yg sangat menggemaskan. Saat mereka asik berlari an aku melihat seorang pups laki-laki  yg terjatuh hingga lututnya terluka. aku berlari kearahnya saat ia tiba-tiba  menangis sangat kencang. "Ada apa dengan mu hmm??  Kenapa bisa kau terjatuh? ".  Tanyaku padanya. " luna... Mereka meninggalkanku disini. Mereka menakutiku mereka tidak ingin berteman dengan ku ". Ucap nya dengan tangis yg sangat keras. "Emmm mereka tidak begitu, mereka menyayangimu. Percayalah. Kemarilah akan ku obati luka mu ". Ucapku sambil mengulurkan tanganku padanya. "Apa aku tidak merepotkan luna". Katanya dengan wajah yg uhhh sangat menggemaskan. "Tentu tidak, ohh iya siapa namamu? ". Kataku mengelus kepalanya. "Namaku Edward luna"katanya sambil menutup matanya menikmati usapan tangan ku. "Baiklah Edward ayo aku obati luka mu ". Kata ku menggendongnya.

Saat didalam ruang tamu aku mendudukkan Edward di kursi. Tak lama seorang maid datang " apa yg terjadi luna". Ucap nya sambil menunduk kan kepala. "Tidak ada, bisa kau ambilkan kotak obat dan handuk basah". Kataku pada maid itu. "Baik luna ". Ucap nya sambil pergi mengambil apa yg aku perintah kn.

Setelah yg ku minta telah sampai dimeja. Aku langsung membersihkan luka Edward. "Tahan sedikit ya manis, ini akan sedikit sakit". Ucapku sambil mengusap kepalanya . Ia hanya tersenyum. Bahkan senyumnya saja sangat manis bagiku.

"Maaf luna, ada yg ingin bertemu dengan luna. Katanya ia adalah teman luna". Kata seorang warrior yg mengejutkan ku. Siapa yg ingin bertemu dengan ku. Apa mereka dari silvermoon pack. Tapi kenapa ia tidak menyebutkan asalnya. "Luna". Panggil warrior itu menyadarkanku dari lamunan ku. "Mm suruh ia menemui ku disini ". Kataku padanya. "Baiklah luna". Ucap warrior itu sambil pergi. Tak lama kemudian seseorang masuk keruangan ini. Aku terkejut bahkan sangat sangat terkejut saat melihat siapa yg datang "semakin cantik saja kau tiap harinya honey". Aku bahkan sangat hafal dengan suara itu. Bagaimana warrior mansion ini mengatakan bahwa ia teman ku. "Alex?? ". Kata ku pelan. "Ternyata kau masih mengingat ku honey. Apa kau merindukanku honey? ". Ucap nya dengan hampir menyentuh wajahku tapi aku langsung menghindar. "Ups jangan begini honey. Jangan membuat ku kasar padamu. Kemarilah peluk aku honey ". Ucap nya melebarkan lengannya sambil mendekat. "Jangan sentuh aku alex. Pergilah sebelum bryan datang ". Kataku membentaknya. "Ia takkan mempercayai mu honey. Hanya aku yg bisa memberikan kesempurnaan untuk mu ". Katanya dengan wajah menjijikkan.

Greppp

Tiba-tiba alex memelukku membuatku spontan memberontak tapi tiba-tiba alex menaruh kuku nya yg tajam itu ke perutku seolah siap mengeluarkan isinya. "Jangan bergerak honey atau aku akan memasukkan jari indah ku di perut mu ". Katanya kemudian meniup telinga ku.

"Aku tidak menyukai ini. Cepat lepaskan pelukan menjijikkan ini sasha! ". Kata lira memindlink ku. Apa ia tidak tau jika aku bisa saja mati jika aku melawan alex.

"jangan gila kau lira. Aku tidak mau mati konyol di tangan alex. Aku bahkan belum menyempurnakan pernikahan ku dengan bryan. Aku juga belum merasakan indahnya malam ku nanti bersama bryan ". Ucapku pada lira. Entah kenapa aku sempat memikirkan itu. Ini bukan aku yg biasanya, ahh entahlah semenjak aku bertemu bryan pikiran mesum selalu ada dipiranku hanya saja aku masih menjaga kewibawaan ku di depan Bryan. Aku akan malu jika aku yg membahasnya terlebih dahulu. Ahh mesum nya aku.

My mate is my mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang