SASHA POV
Tok tok tok
Aku terbangun dari tidur ku karna terkejut dengan suara ketukan pintu itu.
"Masuk". Kataku sambil melihat kearah pintu, aku kesulitan untuk bangun karena tangan bryan yg memelukku erat. Bahkan ia tidak terbangun mendengar ketukan pintu itu, sangat nyenyak sekali tidurnya."Maaf luna, mengganggu waktu luna dan alpha". Ucap dua org maid yg membawa nampan kekamar ini. "Tidak masalah". Ucapku singkat.
"Ini saya membawa bubur dan susu untuk luna ". Ucap maid itu sambil menaruh semangkuk bubur dan secangkir susu ke meja dekat lemari pakaian. "Bryan bryan bangun". Ucapku sambil menggoyang-goyangkan tubuh bryan tapi sepertinya itu tidak berpengaruh. "Mungkin alpha terlalu lelah luna, karna selama luna sakit alpha sangat jarang tidur". Kata maid itu membuat ku terkejut. Bryan tidak tertidur karena menjagaku selama ini. Wajah lelah nya sangat terlihat. Hingga aku teringat bahwa aku belum menyuruh maid itu untuk pergi. "Kalian boleh pergi ". Kataku memberi senyuman.
"Baiklah luna ". Kata mereka sambil keluar kamar ini.aku berhasil melepaskan tangan bryan yg memelukku erat, sangat sulit memang. Aku membuka selimut ini dengan sangat hati² agar tidak membangunkan bryan. Kasian dia pasti sangat lelah. Aku berdiri menghadap bryan yg sedang tidur. Wajah nya seperti sangat tenang, memancarkan kebahagiaan untukku, aku ingin melepaskan rasa rindu ku dengan menghabiskan waktu ku bersamanya hari ini. Mungkin itu ide yg bagus. Aku berjalan ke kamar mandi tapi tiba-tiba aku sesuatu yg sangat panas di leherku hingga aku menyentuhnya, ini sangat panas. Aku terjatuh kelantai diiringi oleh bulir bulir air mataku yg mulai jatuh. Rasanya seperti sesuatu yg membakar sebuah luka kemudian diberi perasan air jeruk nipis. Sesakit itu lah.
"Ahhhh".. Teriakku sambil memegang leherku. Aku tidak bisa menahannya ini terlalu sakit. "Amorr apa yg terjadi "kata bryan panik tiba-tiba aku tidak menyadari bahwa ia sudah bangun dan saat ini ia sedang menggendongku. "Panas sekali bryan aku... ". Kataku sebelum kegelapan merenggut ku.BRYAN POV
kurasakan Asha melemah saat aku menggendongnya, aku bahkan terkejut mendengar teriakannya . Hari ini aku tertidur sangat nyenyak sampai aku tidak menyadari bahwa Asha sudah bangun.
"Zee panggil dokter ke kamar tamu sekarang, cepatt?!! "Mindlink ku pada zee.
Tak lama kemudian zee datang dengan seorang dokter pack. Setelah dokter itu memeriksa Asha aku langsung bertanya padanya "apa yg terjadi? ". Kataku dengan alpha tone ku. "Maaf alpha tapi saya menemukan tanda alpha pada luna itu memerah seperti terbakar bahkan saat di sentuh pun terasa begitu panas ". Ucap dokter itu membuatku terkejut dan segera memeriksa tanda yg ku buat. Ternyata benar tanda itu berwarna merah dan terasa panas."Kurasa kita harus memanggil pimpinan wizard untuk menjelaskan tentang ini aku yakin dia pasti tau". ucap lax dalam pikiranku.
"Aku setuju dengan mu lax". Ucapku memutuskan mindlink dengan lax.
"Biarkan luna beristirahat dulu alpha, dan akan ada maid yg mengompres tanda itu jika alpha mengizinkan ". Kata dokter itu. "Lakukan yg terbaik ". Ucapku kemudian dokter itu pun pergi meninggalkan kamar ini. "Zee panggil pimpinan wizard kesini, aku rasa hanya ia yg bisa menjelaskannya ". Perintah ku pada zee. "Baiklah alpha"ucap zee kemudian pergi. Ntah kenapa sejak aku menemukan mate ku zee berubah menjadi sangat penurut dan bahkan sangat formal padaku. Ahh itu terserah padanya.
10 menit kemudian pimpinan wizard itu pun datang ke kamar tempat Asha tertidur. "Ada apa alpha? " ucap nya memberi hormat. Aku menjelaskan tentang hal yg menimpa Asha kepada pimpinan wizard itu ia hanya mendengarkanku dengan seksama. "Kalau mendengar ciri-ciri yg alpha katakan, hal itu bisa terjadi di dunia sihir alpha, itu terjadi apa bila seorang penyihir menyukai seorang werewolf yg sudah di tandai oleh mate nya. Biasanya si penyihir ingin meniupkan sihirnya pada werewolf itu agar bisa didapatkannya. Dan tanda itu menolaknya. Mungkin itu yg terjadi pada luna alpha". Jelas pimpinan wizard itu. Aku berfikir keras tentang ini. Bagaimana mungkin ini terjadi, siapa yg melakukannya. Tiba² aku teringat sesuatu. "Zee apakah kau ingat saat pertama kali aku bertemu dengan mate ku? Bukankah alex datang dan aku melawannya karna ia menggoda mate ku? ". Ucapku serius dengan zee. "Ia benar alpha, alpha mengalahkannya bukan? ". Kata zee ikut berfikir. "Tapi tidak sadarkah kau jika ada yg janggal disana. Jika aku berkelahi dengan alex saat itu maka yg membawa mate ku sampai ketengah hutan dan yg kuhabisi itu siapa, kenapa ia seperti alex". Kata ku kemudian zee terkejut mendengarnya. "Anda benar alpha bahkan tidak pernah terfikir sedikit pun selama ini.".
"Itu juga bisa dilakukan oleh seorang wizard alpha. Wizard dengan tingkatan tinggi ". Ucap pimpinan wizard itu membuat mata ku dan zee membulat. Bisa saja hal ini juga dilakukan oleh alex juga. "Jadi apa yg harus kita lakukan untuk melindungi mate ku dari ini.? "Tanyaku pada wizard itu. "Saya akan melindungi luna dengan mantra agar luna tidak seperti ini lagi alpha".
"Baiklah, lakukan yg terbaik" ucapku dan di anggukki oleh wizard itu dan ia memberikan mantra pada mate ku. "Tak lama lagi luna akan sadarkan diri alpha, saya pamit alpha ". Katanya hanya ku angguki. Zee sudah pergi dari tadi karna ada rapat yg harus ia hadiri. Aku menunggu mate ku ini bangun dan segera tersenyum padaku."Aku merindukannya ". Kata lax dengan nada sendu nya. Aku hanya terdiam tak sanggup menjawab perkataan lax toh buktinya aku juga sangat merindukannya.
"Bryan".
Kata itu menyadarkanku dari lamunan ku. "Amor kau sudah bangun ". Ucapku langsung memeluknya. "Aku sangat mengkhawatirkan mu amor". Kataku semakin mempererat pelukanku. "Kau banyak berhutang pejelasan padaku Bryan. "Katanya mengingatkan ku tentang tanda itu yg belum sempat kujelaskan. "Apa itu amor". Aku hanya berpura-pura lupa. Uhh kacaunya. "Sejak kapan kau menandaiku bryan? ". Perkataan nya dengan diiringi tatapan datarnya. Apakah ia marah padaku apakah ia akan meninggalkanku. Aku terlalu takut untuk semua ini. "Maafkan aku amor tapi ini semua kulakukan untuk melindungi mu amor aku tidak mau kau meninggalkanku amor". Kataku menjelaskan pada Asha. "Kenapa kau tidak menjelaskan dari awal ". Wajah cantiknya masih saja datar tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Bahkan aku sulit untuk menduganya. "Maafkan aku amor maafkan aku tolong jangan begini maafkan aku". Ucapku penuh penyesalan, tak terasa air mata ku menitik perlahan membuat mate ku spontan menghapus air mata ku. "Aku tidak marah bryan, aku hanya ingin kau menjelaskannya, jangan keluarkan air mata mu itu karna kau juga akan menyakitiku bryan. ". Kata mate ku sendu. "Maafkan aku mate maaf. "Kata ku. "Aku sudah memaafkanmu Bryan ". Kata mate ku kemudian memelukku..
.
.
.
.
.
Yaps akhirnya gaess maaf ya author ke asik kan liburan jadi lupa up, semoga makin suka ya gaes. Jangan lupa tinggalkan jejak
KAMU SEDANG MEMBACA
My mate is my mine
WerewolfNamaku BRYAN J. ALBERT seorang alpha dari bluemoon pack. Aku sudah menjadi alpha sejak umur ku 18 tahun namun sampai sekarang aku belum menemukan mate ku, luna untuk pack ku.