15

2.3K 99 0
                                    

AUTHOR POV

"Maaf membuatmu menunggu lama honey "...

Seseorang dengan tubuh kekarnya yg ditutupi oleh jas yg sangat cocok ditubuhnya itu menyapa dengan hangat dan sangat manis kepada sasha. Seseorang yg sangat menginginkan sasha menjadi miliknya seutuhnya hingga me reject mate nya sendiri hanya karna ketertarikannya pada sasha. Tetapi ia juga org yg bahkan tak teriris hatinya melihat keadaan sasha yg sudah sangat memprihatinkan.

Sasha, wanita yg ia cintai sedang dalam kondisi yg tidak baik karna ulahnya sendiri. Gaun dengan robekan disana sini, rambutnya yg berantakan, bibirnya yg memutih dan kakinya yg telah berlumuran darah.

Ya. Darah dari perut indahnya yg seharusnya menjadi rahim dari anaknya. "Apa yg terjadi padamu joney? ". Suara itu, suara yg sangat dikenali sasha dan tak akan pernah ia lupakan. Suara sumber kehancurannya selama ini, alex.

"Alex?.. "Kata sasha memastikan. "Ternyata kau tidak melupakan aku honey ". Ucapnya dengan diiringi tawanya yg menggelegar. "Apa kau yg membuatku begini alex? ". Tanya sasha dengan harapan bahwa alex bukan alpha yg mereka maksud. "Tentu honey, akulah yg akan menyelamatkan mu sekarang. Mana mate mu yg pernah kau banggakan nyatanya tak memikirkanmu". Kata alex dengan penuh percaya diri.

Sasha hanya terdiam memikirkan apa yg terjadi sebenarnya. Ia tau bahwa semua ini paati ulah alex karna tentu saja alex tidak akan tinggal  diam. Bahkan ia rela mereject matenya hanya karna dirinya. Tentu saja sasha tau karna alex menolak matenya tepar dihadapan sasha.

Sasha hanya terdiam dengan semua celoteh alex yg tidak jelas dan tidak penting. Saat ini sasha jelas hanya memikirkan kandungannya. Memikirkannya saja sudah membuat sasha menitikkan airmatanya. Bagaimana tidak ia telah kehilangan anaknya dan bryan. Ia menyadarinya kemarin saat perutnya sakit luar biasa dan bau darah telah menyeruak ke hidungnya yg berasal dari selangkangan kakinya.

Sasha terus merutuki dirinya sendiri karna tidak bisa menjaga anaknya sendiri . Ia sangat merasa bersalah bahkan ia berfikir untuk mengakhiri hidupnya, tp bagaimana dengan bryan? Bryan  membutuhkannya sangat membutuhkannya.

SASHA POV

Aku harus bisa keluar dari tempat menyeramkan ini. Tempat yg bisa membunuh bryan perlahan karna merek terus menyiksaku. Tapi apa yg harus aku lakukan, saat ini bahkan semua tenagaku telah habis terkuras. Jika saja rantai ini tidak mengikatku mungkin aku sudah jatuh dan merasakan kerasnya tanah.

Entah kenapa aku mengingat masa masa bahagia ku bertemu bryan. Sangat indah. Aku juga teringat ayah yg mengatakan aku harus menjadi luna yg baik untuk rakyatku. Maafkan aku ayah sepertinya aku tidak bisa mewujudkan keinginan ayah. Dan lagi, aku menangis untuk yg ke entah berapa kalinya saat ini.

Tiba tiba terlintas di benakku tentang saat ayah mengajariku bela diri dulu. Ayah pernah mengajariku sebuah mantra yg bisa menyampaikan sebuah pesan saat aku dalam keadaan darurat. Yaaa aku ingat itu. Aku ingat mantra itu. Mantra yg hanya bisa di dengar oleh mate ku. Tapi apakah mantra itu bisa terwujud jika aku mengucapkannya dalam hati? Karna alex pasti akan mengetahui arti mantra iti jika aku mengucapkan dengan mulutku. Tapi aku harus mencobanya.

Αέρα, ακούστε τη φωνή μου, παραδώστε το μήνυμά μου στον σύντροφό μου, ανοίξτε το φράγμα μας και συνδέστε την αναπνοή μας

Setelah aku membaca mantra itu, aku merasa seperti sebuah angin yg menerpaku. Tidak terlalu kencang tetapi siapa yg merasakannya bisa mengetahui bahwa angin itu bukanlah angin biasa.

"Apa yg barusan terjadi? ". Kata alex dengan nada suara seperti terkejut. "Apa yg barusan itu? Siapa yg berani memainkan sihir di sini? ". Lanjutnya. Kali ini aku bisa merasakan bahwa alex seperti sedang menahan amarahnya. Apakah ia akan tahu bahwa aku yg membuatnya barusan, apakah aku akan berhasil. Semoga moongoddes mengabulkan permintaanku kali ini dengan cepat.

My mate is my mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang