BRYAN POV
Hari ini Asha sudah di perbolehkan untuk pulang. Setelah 3 hari dirawat luka itu pun sangat cepat mengering. Kenapa bisa terjadi? Jelas kami kaum werewolf pasti akan menjilati luka pasangan kami. Itu membuat luka yg besar pun akan mudah sembuh. Lax selalu semangat untuk itu, tentu saja ia semangat bahkan ia ingin melakukan lebih dari sekedar menjilati mate nya. Kurasa kalian tau itu.
"Uhh kenapa makin seksi saja mate ku ini bryan, ". Ucap lax dengan nada mesum nya itu
"Mate kita lax. Jangan racuni otak ku dengan Kata-kata mesum mu itu lax". Ucapku pada lax kemudian memutuskan mindlink kami sebelum lax semakin menggila.
"Bryan apa yg sedang kau lakukan, wajahmu seperti terlalu serius, apa aku terlihat aneh dan tidak cantik di matamu?? ". Tanya Asha membuat ku terkejut. Tentu saja ia akan selalu tampak cantik dimataku.
"Apa kau menggoda ku amour? ". Kata ku dengan wajah nakal ku. Ia hanya blushing dan tidak berani menatap ku. Ahhh lucu sekali. AKU mendekatkan tubuh ku padanya awalnya ia mundur yg membuat ku menghentikan langkah ku. Ia seperti menolakku apa salah nya jika aku mulai meminta padanya. Aku hanya menatap datar kearahnya. Wajah seperti mengerti bahwa aku tidak menyukainya. Asha pun mulai mendekati ku membuatku langsung menggendongnya ala bridle style."Bryannnnnnnn apa yg kau lakuka? ". Teriaknya spontan membuatku hanya tertawa melihatnya. "Kau sudah terlalu lama membiarkan ku kedinginan amour. Tapi sekarang aku tidak akan membiarkan nya". Kataku tanpa melihatnya. Aku berlari sekencang mungkin sampai Asha akhirnya memelukku erat. Ini yg kutunggu selama ini.
Kami sampai di mansion, aku langsung membawanya kekamar ku dan meletakkan nya di tempat tidur king size ku. Aku meletakkan nya dengan perlahan. Kemudian aku mulai menciumi leher jenjang nya itu dengan rakusnya. Asha hanya menggeliat tapi aku tak memperdulikannya. Ciuman ku mulai naik ke dagu mungilnya dan semakin naik ke kedua pipi indahnya. Aku menggigitnya hingga muncul beberapa tanda merah disana. Kemudian aku mengecup kening nya kemudian turun ke matanya kemudian ke hidung nya dan terakhir bibirnya. Bibir yg selama ini aku inginkan. Aku menggulum ganas bibir nya, ku tekan tengkuk lehernya untuk memperdalam ciuman ku. Asha membalas ciuman ku membuat aku semakin hampir lupa daratan. Aku turun ke menciumi tanda buatan ku. Aku mengecup nya juga mengigit nya sedikit tapi sepertinya juga ada berkas merah disana. Aku menjilati tanda itu. Ada kebanggaan tersendiri disana. Tanda seperti tato berbentuk seekor serigala yg sedang mengaum kearah bulan sabit.
krukkkkkkk...
Aku terkejut dengan suara itu spontan aku melepaskan ciuman ku tadi dan melihat wajah Asha. Ia hanya menundukkan kepalanya "bisakah kita lanjutkan nanti bryan, aku lapar? ". Katanya. Aku tertawa lepas saat itu ternyata mate ku ini sedang kelaparan. "Jangan tertawa bryan". Katanya sambil mengerucut kan bibirnya. Aku menggulum kembali bibir indah itu dengan lembut. Tapi Asha melepaskannya "aku serius bryan nanti akan ku berikan apapun yg kau minta setelah aku selesai makan". Ucap nya setengah marah. Aku terkejut. " benarkah semuanya amour? ". Tanyaku dengan smirk ku. Ia hanya menunduk dan kemudian berdiri dan bergegas pergi menuju pintu. Aku segera mengejarnya dan memeluk pinggangnya. "Baiklah amour, maafkan aku membiarkan mu lapar".
SASHA POV
Kami menuju ke meja makan yg ternyata sudah cukup ramai, zee bahkan seperti menatap sebal ke arah kami. Hahaha lucu sekali. Dan jangan lupakan tangan bryan yg terus memelukku erat. Bahkan kalau hanya di mansion nya siapa yg brani membawaku pergi darinya. Mereka pasti akan berfikir panjang sepanjang jalan kenangan.
Aku sedikit sebal dengan bryan karna tadi akhirnya suara cacing-cacing perutku berhasil keluar dengan indah nya. Salah ia juga mengabaikan ku tadi. Kami makan dengan sangat serius, tak ada yg mengeluarkan suaranya sedikit pun hanya suara sendok dan piring saja.
Setelah selesai makan bryan langsung menggendongku kekamar, bukannya aku tidak bisa jalan sendiri tapi bryan saja yg berlebihan. Semua yg melihat kami hanya terkekeh saja dan memberi hormat. "bryan turunkan aku, aku bisa jalan sendiri. Malu dilihat orang". Kataku berbisik pada bryan. "apa kau lupa bahwa aku juga menjadi orang saat ini amour, jadi jangan beri aku alasan agar kau bisa lari". Ucapan bryan membuatku terdiam. Lari apanya coba bagaimana bisa aku lari jika tangannya pun tak pernah melepaskan ku. Ohh satu lagi yg tidak kalian ketahui semenjak alex datang bryan menjadi lebih posesif, membuatku semakin sulit menjauh darinya. Maksudku bukan menjauh untuk meninggalkan nya tapi bahkan bryan sampai selalu menunggu ku saat aku sedang di kamar mandi. Katanya sih takut kalau Alex datang lagi. Bisa kalian bayangkan bagaimana aku??
Setiap bryan pergi ia juga selalu mengajakku bahkan walau hanya sebentar. Aku benar² seperti perangko tak pernah lepas dari tubuh bryan itu. Setelah sampai di kamar. Aku melihat wajah bryan yg sangat emmmmm aku sudah tau maksudnya. Dia menurunkan aku di tempat tidur ini dan mulai menindihku. "Bryan aku merasa sangat gerah. Aku ingin mandi dulu ya. Bisa kau bergeser sedikit ". Pinta ku padanya dengan menggoyang goyangkan tubuh bryan. Ia hanya menatapku kecewa tapi akhirnya mengalah juga. Aku segera pergi kekamar mandi dan yg membuatku semakin semangat adalah Bryan tidak mengikuti ku. Serasa lepas dari penjara yg berisi ribuan ular berbisa. Hahahah
Aku mengisi air di bathtub lalu melepaskan semua pakaian ku. Emm aku juga mengunci pintu kamar mandi nya takut kalau nanti bryan Mengintip ku. aku mendengar suara nya sedikit pun kali ini, apa dia pergi. Ahh biarkan lah.
Aku memasang earphone di kedua telinga ku dan menenggelamkan seluruh tubuh ku di dalam bathtub. Rasanya tenang sekali. Seperti tidak ada yg mengganggu. Kurasa memang tidak ada yg berani menggangguku selain bryan. Aku terus terhanyut dalam pikiran tenang ku. Seperti nya berlama-lama akan menjadi ide yg bagus lalu kemudian baru aku memikirkan bryan. Ohh moongoddes bisakah kau tenangkan serigala di luar kamar mandi ini untuk tidak menghabisi ku setelah ini. Aku masih merasa sedikit malu jika harus membiarkan bryan melihat tubuhku ini. Tapi ia adalah suami ku dan itu adalah kewajiban ku.
Semoga setelah ini aku berani melihat bryan tanpa rasa malu...
.
.
.
.
.
.
.
.
Hallooooo Akhrinya ya.. Emm sedikit gaje sih tapi ya udah lah ya ikhlas kan saja. Hahaha..
Jangan lupa vote dan comments ya gaes..
Sampai jumpa lagi ii.....
KAMU SEDANG MEMBACA
My mate is my mine
Kurt AdamNamaku BRYAN J. ALBERT seorang alpha dari bluemoon pack. Aku sudah menjadi alpha sejak umur ku 18 tahun namun sampai sekarang aku belum menemukan mate ku, luna untuk pack ku.