1. aku Farah, adeknya Fahmi

29.1K 1.9K 543
                                    

Nunduk aja, lagi nyari koin yaa buat ngajak Sam ngobrol  😆 #EhhOmSamKesebut 😂

Farah POV

"Dekkkk, tolong bukain pintunya, mungkin itu teman abang"

Suara teriakan abangku terdengar dari kamarnya yang terletak di lantai dua.

Aku menggerutu.

Enaknya jadi abang, enaknya jadi anak pertama tuh gitu, suka nyuruh-nyuruh, gak liat kitanya lagi ngapain apa.

Nyuruh-nyuruh gak liat situasi.

Huftt, percuma juga ngegerutu, apalagi ngegerutunya dalam hati, abangku itu mana bakalan dengar.

Aku menyeret langkahku yang terasa berat meninggalkan kegiatanku yang sedang memakai masker di teras belakang rumah.

Masker ku ini berupa serbuk ya, yang cara pemakaiannya itu di campur dengan sedikit air bukan masker yang bentuknya seperti tissue gitu.

Promosi yang aku baca, masker yang ku beli ini khasiatnya lebih bagus dari pada masker yang banyak beredar di pasaran.

Mumpung ayah lagi dinas keluar kota, aku baru bisa memakai masker yang sudah sebulan aku beli.

Ayahku itu, beliau paling tidak suka melihat perempuan pesolek, melihat aku pakai lipgloss aja, yang mengkilapnya gak bikin mata lelaki  menyorot ke arah bibirku, ayah langsung menyodorkan kanebo.

Bener lho, kanebo, bukan tissue kering apalagi tissue basah.

Pokoknya ayah itu salah satu pria yang mungkin paling anti sama yang namanya tetek bengek per'make-up'an.

Makanya pas kebetulan ayah lagi gak di rumah, aku langsung nyobain masker yang rasanya semriwing di wajahku ini.

Bisa aku terawang, kalau ayah melihatku memakai masker saat ini, mungkin ayah langsung melempar wajahku pakai karung goni basah.

Hiperbola sih emang, tapi begitulah ayahku. Dengar-dengar almarhumah ibuku tidak suka dandan, jadi cocoklah orang tua ku itu.

Kenapa aku bilangnya 'dengar-dengar'? Karena ibu meninggal ketika usai melahirkan diriku ke dunia ini, ibu mengalami pendarahan hebat.

Aku anak bontot dari dua bersaudara, abangku si manusia yang sering banget nyuruh-nyuruh ini itu, namanya Fahmi, ayah tidak menikah lagi sejak ibu meninggal.

Satu sifat yang ku sukai dari ayah walaupun beliau galaknya setengah hidup, ayah adalah seorang yang setia.

Jarak umur aku dan bang Fahmi cukup jauh, 6 tahun. Sekarang umurku 24 tahun, bekerja sebagai aspri seorang artis yang baru mendapatkan 'pencerahan'.

Sebenarnya artis yang aku omongin itu adalah teman sekolahku dulu, sebut aja namanya Reina, ok, nama aslinya adalah Reynold, seharusnya aku sekarang memanggilnya dengan nama aslinya karena sudah 3 bulan ini dia kembali ke wujud asal, tapi karena sudah kebiasaan memanggilnya Reina sejak zaman sekolah dulu, jadi keterusan walaupun Reynold sudah tidak memakai bra lagi.

Suara bel pintu rumah yang di pencet tidak sabaran membuatku melangkah lebih cepat ke arah pintu.

Tanganku langsung membuka pintu selebar-lebarnya.

"Oh my God!!" Terdengar suara berat yang keluar dari mulut seorang pria jangkung dengan muka yang terkejut melihat kemunculanku yang tiba-tiba.

Aku terkekeh melihat wajahnya yang terlihat pias.

"Aduhh duhh, gak bisa gerak pipi gue" Runtukku pelan.

Pria yang rambutnya di ikat ke atas model man bun itu menatapku lekat.

crush typeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang