8. just in case

11.7K 1.4K 409
                                    

Cengengesan aja ini Chris VikTor bukannya mikir udah ketangkep basah mbok ya tobat, ck ck ck

Btw itu yg nimbul apa ya? Ohh tali celana, tante Lane pikir yg nimbul itu lil Chris 😆😆😂

Farah POV

Sumpahhh, beneran amit-amit jabang bayi ajaib deh.

Gila kali ya itu orang bisa-bisanya berbuat gak senonoh di toilet umum, ralat, toilet perempuan lagi, ya ampun, ini aku yang sial apa dia yang sial sih?

Ya walaupun tidak melihat secara langsung adegan di mana dia sedang titik-titik pake tanda kutip, tetapi suaranya dari awal percakapan yang ku dengar sejak masuk ke toilet dan erangannya itu membuatku menarik kesimpulan, si Chris VikTor sedang melayani kebutuhan biologisnya sendiri sambil video call dengan perempuan.

Ihhh, sumpah demi bang Fahmi jadi abang terbaik sedunia, aku sampai kaget begitu melihatnya keluar dari bilik toilet.

Jeans nya tidak tertutup rapat, aku masih bisa melihat resletingnya sedikit terbuka, sabuknya yang dipakaipun tidak rapi sempurna.

Wajahnya merah, entah ketika aku menggedor pintunya dia sudah mencapai puncaknya atau belum, kalau belum ya syukurin, biar batangnya penuh cairan terus mampet gak keluar-keluar, jadi penyakit, sampai bikin ambeyen.

Eh, nyambung gak sih?

Bodolah, pokoknya doaku mah yang jelek-jelek aja buat Chris VikTor itu.

Awalnya aku ingin membuang hajat besar, karena kaget, apa yang sudah ada di ujung tanduk mendadak masuk lagi sehingga aku tidak lagi merasakan mules di perutku.

Ini kayanya memang aku yang sial, mungkin karena aku melanggar janjiku sendiri, kemarin aku kan berjanji untuk tidak akan mendatangi kantor bang Fahmi lagi biar tidak bertemu manusia mesum itu, apa daya, bang Fahmi menelponku untuk datang.

Bang Fahmi menitipkan uang bulanan untuk Ayah, karena m-banking nya salah password sehingga mengharuskan dia untuk kembali registrasi ke bank cabang terdekat tetapi dengan alasan tidak mempunyai waktu karena sedang mengerjakan proyek yang mengharuskan dia tidak bisa beranjak kemana-mana, dan berbagai alasan yang menurutku tidak masuk akal sampai akhirnya aku sudah berada lagi di kantornya ini.

Iya, beneran, ini aku yang sial, naseb jelek banget bisa ketemu sama si Chris VikTor lagi.

Aku berjalan menuju mobil di parkiran. Mataku langsung terarah ke ban belakang yang kempes.

"Ya ampunn, double apes amat ya hari ini, pasti gara-gara si Chris VikTor itu deh" Runtukku kesal, kakiku yang berbalut sepatu onitsuka berwarna merah menendang ban belakang mobil ku.

Tanganku merogoh handphone ke dalam ransel.

"Bang, cemana nih? Ban mobil adek kempes" Kataku tanpa berbasa-basi begitu mendengar suara bang Fahmi.

"..."

"Ya mana bisa bang, nanti adek bolak-balik lagi ke kantor abang" Aku meringis lalu jongkok di samping ban dengan tangan mencari-cari penyebab ban ku yang kempes.

"..."

"Adek pake mobil abang lah, biar abang panggil tukang bengkel langganan abang itu, adek musti cepet-cepet balik ke kantor nih" Mataku melebar ketika tanganku menemukan paku besar yang menancap di ban bagian tengah.

"..."

"Ihh jahatnya betul-betul abang nih" Aku memutuskan sambungan telepon karena melaporkan keadaanku kepada abang yang gak ada baik-baiknya sama adiknya itu percuma saja.

"Need some help?"

Aku membenturkan keningku dengan bagian samping mobil berkali-kali.

Salah aku apa sih bisa selalu bertemu atau dipertemukan lagi sama manusia mesum ini?

crush typeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang