31. ancaman?

11.2K 1.6K 710
                                    

Tante minta maaf yakkk 🙈🤣😂😂

Chris POV

Mataku perlahan terbuka dan mendapati Farah tertidur dengan punggungnya bersandar ke belakang.

Gerakan tubuhku yang duduk membuatnya menggeliatkan kedua tangannya ke atas dan kedua kakinya meregang ke bawah. Farah kembali tidur dengan tubuh meringkuk ke arah samping.

Aku tersenyum lalu meraba relung leherku memakai punggung tangan, mengecek suhu tubuh yang kurasakan berangsur turun.

Perempuan yang kulihat tertidur pulas itu benar-benar obat kesembuhanku. Keberadaannya sangat berefek besar.

Kemarin lusa aku sedikit kecewa karena dia tidak memberikan kabar sampai aku menunggunya larut malam, Fahmi yang melihatku masih berada di kantor mencoba menghubungi adiknya itu yang ternyata sudah berada di rumah sejak sore.

Kekecewaanku terobati melihatnya berdiri di depan pintu apartment pagi tadi. Rasa senang langsung membuncah begitu mengetahui dia memasakkan bubur untukku.

Siapa yang tidak senang, dia bilang spesial untukku. 

Walaupun rasanya sangat asin, tetapi ketika Farah menanyakan apakah buburnya enak, asin atau tidak, aku menjawabnya perfect. Aku tidak ingin mengecewakannya.

Semoga saja aku tidak darah tinggi setelah menghabiskan semangkuk bubur yang rasa asinnya luar biasa itu.

Aku berdiri dan melangkah menuju pantry untuk mengambil minum. Kurasakan tubuhku berkeringat, semoga besok aku sudah bisa kembali beraktifitas.

Setelah terdiam beberapa saat menghilangkan keringat yang bercucuran aku memutuskan untuk mandi setelah seharian kemarin hanya membasahi tubuhku memakai handuk.

•••

Langkahku terhenti dan mematung ketika melihat Farah yang berjongkok memunggungiku di antara lemari buku kayu dan bufet TV.

Aku meringis, karena mengetahui apa yang sedang dilihatnya.

Suara dehamanku membuatnya berjengit kaget lalu menoleh ke belakang melalui pundaknya.

Aku berjalan menghampirinya dengan wajah yang ku pasang senormal mungkin, Farah pasti menyimpulkan sesuatu yang membuatku jelek lagi di matanya.

Farah menggeser tubuhnya sedikit ke samping begitu aku mengambil duduk tepat di sebelahnya.

"Ehemm.." Aku berdeham lagi, kerongkonganku mendadak kering.

"Photo-photonya bagus, kenapa gak di pajang?" Tanyanya.

Aku kembali meringis dan mengusap-usap tengkukku gugup.

Kalau menjelaskannya, apakah dia akan mengerti dan percaya? Mendengar suaranya bertanya barusan saja lebih terdengar seperti sindiran dari pada pertanyaan.

"Um.. itu photo-photo lama" Jawabku pelan.

Farah menoleh ke arahku dengan alis bertaut.

"Dulu kamu jadi model porno ya?" Tanyanya langsung tanpa basa-basi.

Mulutnya itu masih saja so mean.

crush typeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang