34. tes

10.3K 1.3K 388
                                    

Berbakat lu Chris jadi penghipnotis, tante lane sampe rela nyerahin apa aja buat dirimu
uang receh punya ponakan2 juga rela tante kasih 🤣😂😆🏃🏽‍♀️🏃🏽‍♀️🏃🏽‍♀️🏃🏽‍♀️

Demi apa tante up skrg? Ya demi kalian semua lahhhh 😘😘😘💋

Chris POV

Farah tidak bisa aku hubungi 3 hari belakangan ini sejak kepulangan kami dari yayasan kemarin.

Pergi ke rumahnya pun aku tidak bertemu dengannya, menyambangi kantornya selalu dapat jawaban kalau Farah sedang keluar kantor.

Menanyakan ke Fahmi dan Reynold yang dulu bisa aku andalkan untuk aku ajak kerja sama, jawaban mereka juga sama,

Farah sedang fokus bekerja.

Fokus bekerja ya? Sedangkan yang aku lihat sekarang, Reynold tiduran di sofa di ruang kerjanya yang hanya sepetak ini.

Kalau Farah sedang fokus bekerja, terus siapa yang dia handle kalau Reynold sebagai atasannya saja sedang tidur.

"Rey, bangun, Farah di mana?" Tanyaku sambil menguncang-guncangkan kakinya.

"Eunggg..."

Reynold malah memutar tubuhnya memunggungiku.

"Reynold! Farah di mana? Lu liat calon istri gue gak?!!" Aku semakin mengguncangkan kakinya.

"Ihhh... Apaan sih, ganggu princess tidur deh" Reynold menepis tanganku, matanya masih terpejam.

Alisku bertaut, Reynold kalau tidur sepertinya kromosomnya balik ke XX.

Sekali lagi aku mengguncang kakinya.

"Rey!! Wake up!" Kataku dengan meninggikan nada suaraku.

Reynold membuka matanya dengan punggung menegak, sekejap tubuhnya duduk di atas sofa lalu menatapku kaget.

"Apaan sih Chris?" Tanyanya lalu raut wajahnya berubah malas menanggapiku.

"Farah mana?" Aku mengulang pertanyaanku.

"Ngebangunin gue cuma nanya neng Parah di mana, kan gue bilang dia lagi fokus kerja" Jawabnya lalu kembali merebahkan tubuhnya di atas sofa.

Dengan cepat aku menarik lengannya agar dia tidak kembali tidur.

"Don't lie, kalo dia lagi fokus kerja, terus kenapa elu sekarang tidur?" Tanyaku kesal, selalu saja mendapatkan jawaban seperti itu berulang kali.

Reynold menghela nafasnya lewat mulut.

"Kalo gue bilang dia fokus kerja ya fokus kerja" Jawabnya lalu melipat kedua tangannya di depan dadanya, matanya kembali terpejam.

Aku mengambil duduk di samping sehingga sofanya melesak.

"Jangan nutupin sesuatu Rey, kemarin elu nolongin gue, kenapa sekarang elu sama Fahmi kaya menutupi sesuatu dari gue?" Desakku.

Reynold membuka matanya dan menoleh ke arahku lalu tangannya bergerak di depan mulutnya seperti gerakan menutup resleting.

Aku menarik nafas panjang.

Mereka memang sedang menutupi sesuatu dariku dan Farah jelas menghindariku.

Kenapa?
Apa karena lamaranku kemarin? Farah tidak mau menerimaku? Seharusnya dia bisa jawab secara langsung, bukannya malah menghindariku dan membuatku pusing seperti ini.

"Gue pergi du..."

Aku menoleh lagi ke samping dan gerakan tanganku mengambang di udara ketika hendak menepuk pundak Reynold lalu kembali menarik nafas panjang melihatnya yang tidur dengan posisi duduk.

crush typeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang