10. puasa lagi

11K 1.3K 381
                                    

Mayanlah kliatan jendol dikit 😆😂

Chris POV

Seharusnya aku tidak memikirkan adik perempuan Fahmi yang bernama Farah itu setelah kejadian di toilet 3 hari lalu.

Tapi...

Aku menyadari sesuatu, berawal dari pertemuan dengannya, aku seperti mendapatkan kesialan berulang-ulang.

Kesialan bagi kami berdua, sial bagiku dan sial bagi lil Chris.

Puasanya makin panjang, stock kondomku tidak berkurang, masih ada 3 kotak dan 3 piece bungkusan satuan yang terselip di dompetku.

Aku harus menggunakannya sebelum masa expired nya lewat, tapi yang jelas aku tidak merencanakan melibatkan adiknya Fahmi untuk menghabiskan stock kondomku itu.

Aku tidak menyukai perawan, itu sudah sangat jelas, kan?

Perawan itu no experience, aku harus mengajarkan lagi caranya memakaikan kondom yang benar tanpa membuat lil Chris tidak nyaman dan merasa sesak seperti sosis bratwurst.

Tangan perawan pasti gemeteran ketika memakaikan kondom untuk pertama kalinya, pasti bisa menyebabkan sesuatu yang tidak aku inginkan.

Misalnya cara memulir gulungan kondomnya tidak pas, atau ujung plastik kondomnya terlalu kencang mentok ke ujung kepalanya lil Chris, atau... ahh, pokoknya seperti itulah.

Aku mengenyahkan pikiran aneh soal Farah dan lil Chris, tidak, aku tidak akan mengijinkan perempuan yang tidak tahu terima kasih itu menyentuh ataupun membelai atau yang lebih ekstrem lagi bisa menjerit puas karena kemampuan lil Chris mengobrak-obrik bagian dalam tubuhnya.

Hell, no! Di mimpi pun aku tidak berharap mendapatkan mimpi basah dengan perempuan bermulut so mean itu.

Sepertinya aku sudah tahu arti dari kata 'judes' yang Fahmi maksud.

Dan lebih baik aku mengikuti saran Fahmi untuk tidak mendekati adik perempuannya.

Masuk akal juga sih, kalau aku menjadi orang yang pertama kali take her virginity, selain Fahmi akan mendepakku dari posisi pemegang saham terbanyak, pertemanan kami pun pasti hancur, padahal belum lama kami menjalin hubungan kerja sama.

Jadi lebih baik main aman, jauhi Farah, dan segera mencari perempuan yang bersedia menurunkan celana dalamnya untuk menghabiskan stock kondomku.

Lil Chris butuh waktu 'me time' secepatnya.

Semoga saja keberuntunganku kembali lagi.

Aku berjalan menuju ruang kerja Fahmi, pintunya sedikit terbuka, aku masuk dan kulihat Fahmi yang sedang duduk menghadap jendela sambil menelepon.

"Kemari gak dek, jangan jadi adek gak berbakti sama abang ya"

Aku mengambil duduk di sofa setelah merapikan kertas-kertas draft desain yang bertebaran di atas sofa.

"Abang gak peduli elu bakalan ketemu sama Chris, emang kenapa sih?"

Punggungku menegak ketika mendengar namaku di sebut-sebut dalam percakapan mereka.

"Alasan lu gak abang terima, abang tau, lu gak suka sama pria berambut gondrong, lagian dia gak suka kali sama perempuan judes kaya elu dek"

Keningku berkerut mendengar perkataan Fahmi.

Farah tidak menyukai pria berambut gondrong? Maksudnya berambut panjang seperti aku ini?

Pantas saja dia bersikap tidak ramah kepadaku sejak pertemuan pertama, dan aku rasa Farah semakin tidak menyukaiku karena kejadian di toilet itu.

crush typeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang