[5] Bertemu kembali

1.6K 353 500
                                    

————

Mungkin kau akan ditakdirkan bertemu dengan seseorang yang benar-benar mencintaimu, jadi jangan terlalu memikirkan hal yang sudah berlalu.

—————

Sesampainya di rumah sakit, Feli berjalan lebih dulu meninggalkan Lia, Lia yang sudah ketinggalan jauh terpaksa harus berlari untuk memburu Feli yang sudah masuk ke dalam rumah sakit itu.

Lia membuka kamar tempat ibunya dirawat dengan perlahan. Saat memasuki kamar itu, Feli menatap wajah ibu itu dan mendekati ranjangnya.

"Kamu udah pulang?" tanyanya saat melihat Lia.

"Iya. Ibu kenalin, dia temanku, Feli." Lia memperkenalkan Feli ke Nanda.

Nanda--ibu dari Lia. Dia seorang janda yang memiliki satu anak, yaitu Lia. Tapi, tidak lama ini dia menikah dengan seorang pengusaha beberapa tahun yang lalu dan hampir melahirkan seorang anak, tapi sayangnya anaknya meninggal sebelum lahir ke dunia atau kata umumnya dia mengalami keguguran.

"Kamu orang yang kemarin nolongin ibu, kan?" tanyanya ke Feli untuk memastikan.

Feli tersenyum sambil mengangguk. "Apa ibu baik-baik saja?"

"Andai kamu tidak menolongku, mungkin aku tidak baik-baik saja. Tapi, anakku...," katanya terhenti sambil tersenyum. "Kamu berbohongkan?"

Feli menunduk, dia merasa bersalah karena sudah membohongi ibu itu. "Aku... Minta maaf tante."

"Tidak apa-apa, kalau saja saat itu kamu tidak berbohong mungkin aku dan juga anakku sudah tidak ada lagi," ucapnya tanpa memudarkan senyumannya.

Ibu itu menggenggam tangan Feli. "Terima kasih."

Feli mengangguk. "Sudah tugas kita untuk saling menolong."

"Pacarmu? apa dia tidak datang?"

"Hah? pacarku?" kata Feli mencoba mengingat-ingat siapa saja yang ada dikejadian itu. "Oh... dia bukan pacarku, aku juga nggak tau dia siapa."

"Ibu kira dia pacarmu."

Lia mengambil brownis dan juga sebotol air ke atas meja khusus untuk pembesuk dan mengajak Feli untuk duduk di sana, Feli pun menuruti Lia. Lia juga mengambil makanan yang baru diberikan oleh suster dan memindahkannya ke meja yang ada di ranjang karena sudah waktunya untuk makan siang bagi Nanda.

Drrttt... Drrtt...

Lagi-lagi Feli harus menerima telepon, padahal dia baru saja sampai di rumah sakit itu. Siapa lagi yang meneleponnya kalau bukan Kiran, mamanya.

"Iya ma? Feli lagi di rumah sakit.... Iya Feli gak kemana-mana kok.... Ke mana?.... Iya iya...," jawabnya dengan pelan melalui telepon.

"Siapa?" tanya Lia.

"Mamaku. Dia menyuruhku pulang."

"Kamu kan baru ke sini, kok buru-buru amat sih pulangnya," ucap Nanda yang juga mendengar ucapan Feli.

"Maaf yah tante."

"Gak apa-apa kok."

"Kalau gitu Feli pulang dulu yah." pamitnya sambil mencium tangan Nanda. "Gue balik dulu yah," Feli juga berpamitan ke Lia.

"Hati-hati," kata Nanda.

Feli membuka pintu itu bersamaan saat ayah Lia juga membuka pintu. "Eh, maaf om."

"Ayah!" teriak Lia lalu menghampiri Arsen lalu menggandeng tangannya.

"Ayah kenalin, dia teman Lia yang nolongin ibu kemarin," tunjuk Lia ke Feli.

Still You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang