[12] Pertengkaran Dimulai

1.2K 202 231
                                    

•••••

Aku payah dalam mengungkapkan perasaanku

•••••

Baru dua minggu masuk sekolah tapi Feli sudah mendapatkan banyak pelanggaran dan pelanggaran yang paling terberat adalah mengerjakan soal kimia 10 nomor ditambah menyalin catatan, ditambah lagi membersihkan lapangan basket.

Feli dan Faiz berjalan keluar dari ruang guru setelah menemui pak Geral. Mereka tidak diperbolehkan untuk pulang sebelum lapangan basket sudah bersih. Untung saja lapangan yang dibersihkan hanya indoornya saja karena kebetulan lapangan indoor jarang dipakai dan artinya jarang dibersihkan juga.

"Gue cuman buat kesalahan satu doang terus hukumannya ada tiga, dunia memang sangat adil." Feli memasang wajah lelahnya.

"Dan lo harus tau," kata Faiz yang berhasil membuat Feli penasaran. "Tim basket bakal latihan di lapangan indoor sebentar."

"Itu artinya kita...."

"Kita harus menunggu mereka selesai latihan lalu membersihkannya," lanjut Faiz.

"Apa gue ditakdirkan untuk selalu dihukum?" Feli menampakkan wajah sedihnya. "Memangnya gue salah apa?"

Faiz menatap ke arah Feli dengan heran. "Dibawa santai aja. Lagian yang main basket juga teman-teman gue kok, nanti gue minta tolong buat bantuin kita."

"Memangnya mereka mau?"

"Gue belum bisa pastiin sih."

•••••

Jam pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa dengan gembiranya keluar kelas dan pulang ke rumahnya. Sedangkan Feli, dia harus menunggu tim basket pulang lalu membersihkan lapangan terlebih dahulu setelah itu baru bisa pulang.

"Maaf yah Fel," ucap Lia untuk kesekian banyak kalinya.

"Gak apa-apa Lia," jawab Feli untuk ke sekian banyak kalinya juga.

"Andai eyang gue gak ada di rumah, gue bisa temenin lo buat bersihin lapangan." Lia lagi-lagi mengulang ucapannya.

"Gue bilang gak apa-apa, lagian juga gue bisa nyuruh tim basket buat latihan di outdoor aja."

"Fighting Fel!" Lia memberikan semangat ke Feli sebelum pulang. "Gue duluan yah. Bye"

"Bye."

Feli berjalan keluar menuju lapangan basket indoor. Dia berjalan ke sana sendiri dikarenakan Faiz sudah lebih dulu pergi untuk membujuk teman-temannya agar latihan hari ini di lapangan outdoor.

Feli mendorong pintu untuk masuk ke lapangan basket dan seketika itu juga wajahnya kembali bahagia karena hanya ada Faiz di sana. Itu artinya Faiz berhasil membujuk teman-temannya.

"Mereka latihan di luar?"

Faiz mengangguk. "Setelah sekian lama gue bujuk."

Feli mengambil sapu lapangan yang diberikan oleh Faiz. "Lo sapu bagian depan dan gue bagian belakang," jelas Faiz.

Feli mengangguk lalu menyimpan tasnya di tepi lapangan. Feli menyapu lapangan dari ujung ke ujung atau dari sisi ke sisi yang lainnya. Begitupun dengan Faiz.

Still You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang