[20] It's Time to shopping

1K 115 94
                                    

•••••

Dibalik sebuah pemberian kecil ada sebuah perasaan yang besar

•••••

"Kita ngapain di sini?" tanya Feli heran sambil melihat sekitarnya.

"Nungguin teman gue." balas Reynand.

Di sinilah mereka, di tepi jalan raya yang banyak kendaraan berlalu-lalang. Feli merasa khawatir kalau saja ada polisi yang menegur mereka karena sudah lama mereka menepi di tempat itu.

Apalagi hari ini adalah hari minggu, hari libur bagi seluruh siswa dan sebagian pekerja. Pasti polisi lebih banyak yang bertugas karena mengetahui banyak orang yang akan keluar rumah.

Mereka menunggu sekitar puluhan menit sebelum meninggalkan tempat tadi. Feli mengerutkan keningnya, merasa heran karena teman yang dari tadi Reynand tunggu belum tiba, tapi Reynand sudah pergi.

"Bukannya lo nungguin teman lo?" Feli menatap Reynand yang fokus menyetir, tanpa menghilangkan kerutan di dahinya.

"Katanya, dia sudah di sana."

"Jadi, dari tadi lo nunggu-"

"Tanpa kepastian," jawab Reynand memotong ucapan Feli lalu menatapnya. "Begitu?"

Feli menggelengkan kepalanya, membalas tatapan Reynand. "Bukan."

"Terus?"

"Nggak."

Reynand turun dari mobil setelah sampai di sebuah mall, Feli juga ikut turun. Seperti yang diketahui, tempat yang paling ramai dikunjungi adalah mall dan sekarang memang terbukti. Parkirannya saja yang sangat luas dan bertingkat hampir penuh, apalagi di dalamnya, mungkin orang-orang berjalan berdesakan di sana.

"Jadi, ini tempat tujuan lo." Feli mengikuti langkah Reynand.

Reynand hanya mengangguk.

"Buat apa?"

"Nyari bola basket."

"Sama teman basket lo?"

Reynand mengangguk lalu menatap Feli. "Memangnya kenapa?"

"Berarti banyak dong," jawab Feli.

"Nggak semuanya juga. Kalau semua anak basket gue ajak ke sini, bisa-bisa mall ini tambah padat." Reynand mengecilkan langkahnya untuk menyamai langkah Feli agar Feli tidak ketinggalan.

"Kak Brian ada?"

Reynand mengangguk.

"Kak Rio juga?"

Lagi-lagi Reynand mengangguk menjawabnya.

"Berarti Faiz juga ada dong."

Kali ini Reynand tidak membalasnya, dia hanya menatap lurus ke depan sambil mencari celah-celah yang bisa dia lewati, begitupun Feli. Sayangnya, Feli tidak bisa menerobos begitu saja karena seorang wanita yang tampak tua lebih dulu berjalan di depannya.

Feli menjinjitkan kakinya, mencari keberadaan Reynand yang berjalan meninggalkannya, mungkin dia sudah agak jauh dari Feli. Dia kehilangan jejak, tidak menemukan Reynand karena banyaknya orang yang menghalanginya di sana.

Di lain sisi, Reynand juga mencari-cari Feli, dia berhenti sejenak dan kembali ke arah belakang untuk mencarinya. Saat Reynand berhasil menemukannya, dia pun meraih tangan Feli lalu menariknya, membawanya keluar dari kerumunan orang-orang.

Feli kaget, dia terdiam mematung saat melihat wajah orang yang menariknya. Reynand  berjalan menuju sebuah toko olahraga, tanpa melepas genggaman tangannya.

Still You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang