[7] Cowok yang Bertanggungjawab

1.5K 307 407
                                    

—————

Terima kasih karena sudah datang dengan membawa perhatian yang lebih

—————

Feli, Faiz, dan juga Lia melangkah untuk masuk ke dalam ruangan UKS yang terletak lumayan jauh dari lapangan basket. Bel berbunyi bertepatan saat mereka sudah sampai dalam UKS itu.

Feli yang sudah duduk di pinggir ranjang UKS itu kini menatap Lia dan Faiz secara bergantian. "Kalian kembali ke kelas saja, gue bisa obatin sendiri kok."

"Gue bakal di sini bareng lo," kata Lia menolak suruhan Feli.

"Gue juga bakal di sini jagain Feli," kata Faiz yang tidak mau kalah perhatian oleh Lia.

"Gak apa-apa kok, gue bisa sendiri. Lebih baik kalian kembali ke kelas saja. Kalau kita bertiga ada di sini yang ada kita bakal dibilang bolos. Dan juga lo Faiz, lo kan ketua kelas jadi lo harus ada di kelas." jelas Feli meyakinkan mereka berdua untuk masuk ke kelas.

"Bener! lo kembali ke kelas aja terus kalau  guru nyariin gue dan Feli lo bilang aja kalau kita ada di UKS," kata Lia lalu mendorong Faiz keluar dari ruang UKS itu.

"Tapi... tapi gue...," teriak Faiz sambil berusaha menahan dorongan Lia tapi tidak berhasil.

Saat Lia berhasil mendorong Faiz keluar dari ruang UKS, dia langsung menutup pintu UKS itu. "Rasain lo!"

Faiz menatap pintu yang sudah tertutup rapat itu. "Oke! Gue bakal ke kelas dan gue cuman izinin Feli doang, kalau guru nanya lo di mana gue tinggal bilang kalau lo bolos!" teriaknya lalu pergi.

Lia terdiam dan langsung membuka pintu UKS itu, baru saja dia ingin menahan Faiz tapi sepertinya Faiz sudah berjalan menjauhi ruang itu. Dia berbalik menatap Feli yang masih duduk di ranjang UKS itu.

Feli kembali menatap Lia. "Lo buruan masuk ke kelas, gue gak apa-apa kok," kata Feli yang sudah mengerti tentang tatapan Lia.

"Tapi, lo beneran gak apa-apa? kalau ada masalah lo tinggal hubungin gue aja."

Feli mengangguk. "iya."

Lia pun berlari mengejar Faiz untuk masuk ke dalam kelasnya.

Feli berjalan mengambil kapas yang terletak di kotak P3K, dia membasahi kapas tersebut lalu membersihkan lukanya.

"Lo sendirian?" tanya seorang cowok yang berhasil membuat Feli kaget.

"Reynand? gue... Iya gue sendiri," jawabnya sedikit gugup bercampur kaget.

Reynand mengambil kapas yang ada di tangan Feli. "Lo duduk di atas ranjang saja."

"Eh? Tapi...."

"Gak usah banyak protes."

Feli pun berjalan menuju ranjang UKS dan duduk di atas sana. Dia memperhatikan Reynand yang sibuk menyediakan obat-obatan untuk luka Feli.

Dia mengambil kapas bersih yang lainnya lalu membersihkan luka Feli, setelah itu dia meneteskan betadine ke kapas itu lalu menempelkannya ke luka Feli. Terakhir dia menempelkan perban kecil ke luka Feli agar tidak terinfeksi.

"Kaki lo kenapa?" tanya Reynand tanpa menatap Feli.

"Kaki gue kayaknya... terkilir," jawab Feli.

Reynand mengambil sebuah kursi kayu yang terletak tidak jauh darinya lalu meletakkan kaki Feli ke atas kursi tersebut. Dia mengambil air dingin yang kebetulan diberikan oleh salah satu penggemarnya untuk mengompres kaki Feli.

Still You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang