十七 ( Tujuh Belas )

1K 62 14
                                    

Author : Minna sebelum baca perhatikan dulu ya ^^, jadi ada masalah sedikit saat aku menulis part ini
Minna : apaan tuh thor?
Author : etto T_T entah kenapa saat Author mau buat tulisan jadi Bold dan italic gabisa T_T, jadi nanti minna bakal bingung mana yang baca nya langsung sama yang dalem hati :V Maapkeun Author juga bingung ini kenapa, jadi Author bikin tanda petik satu (') di pakai buat dialog yang baca nya didalam hati ^^ semoga nggak kesanggupan ya dan happy read ingin ^^

~~~

"suasana ini... " ia memegang dada karena jantungnya berdegup tidak karuan.

"perasaan apa ini.... "

Sarada merasakan ada yang aneh pada dirinya, namun keanehan itu pula yang menggiringnya ke sebuah kejadian yang tak begitu asing dan pernah ia alami..

Beberapa tahun dimana senyuman adalah lawan terbesar dari sebuah tangisan..

>>FLASHBACK ON

"ne Sarada-chan cepat kejar aku" ucap anak laki-laki yang tengah berlari

"chotto matte.. Aku sangat lelah, bisa kita istirahat sebentar" gadis kecil di belakangnya terengah-engah sambil merebahkan dirinya di padang rumput

"kau payah sekali Sarada-chan kita baru saja berlomba beberapa menit yang lalu, dan kau sudah kelelahan" Anak laki-laki yang tadinya berlari beranjak berjalan menghampiri gadis kecil itu dan ikut merebahkan diri disamping nya.

"shannaro! Aku kan perempuan, seharusnya kau mengalah padaku" Gadis bernama Sarada itu bangkit dari tidurnya dan melipat kedua tangannya didepan dada

"hahahahahaha gomen.. Gomen, sepertinya aku terbawa suasana" balas anak laki-laki itu

"huuufff, kau selalu saja bilang begitu Tsuki-kun"

"Sarada-chan mite.. Mite!" Anak laki-laki bernama Tsuki itu berseru pada Sarada seraya menunjuk ke arah langit

"huwaaaaa, bintang nya banyak sekali" Sarada terkagum-kagum melihat pemandangan malam hari itu

"ne Sarada-chan kau tau, aku suka sekali menghitung 3 bintang yang paling dekat dengan bulan" ucap anak laki-laki bernama Tsuki

"heeh kenapa harus 3?" tanya Sarada dengan polosnya

"karena itulah makna berharga peninggalan orang tuaku" balas Tsuki

"aku tidak mengerti Tsuki-kun"

"Nanti kau akan tau namaku yang sebenarnya.. "

<<FLASHBACK OFF

Tiba-tiba Sarada kehilangan keseimbangan nya, matanya mulai berkunang-kunang dan..

Tiba-tiba semuanya gelap..

Namun sentuhan hangat dirasakan oleh Sarada sebelum ia benar-benar kehilangan kesadarannya.

1 jam berlalu, bunyi gemelutuk kayu yang dimakan oleh api terdengar jelas dimalam yang hening itu, tapi tunggu! Siapa yang menyalakan api?

Ah rupanya laki-laki tadi yang tengah memperhatikan Sarada tadi yang membuatnya, ya dia memperhatikan nya dari awal gadis itu keluar dari tenda, dan saat ia melihat gadis itu seperti terhuyung ia pun bergegas mendekati nya dan menahan nya agar tidak terjatuh.

Yang dirasakan pertama kali oleh laki-laki itu adalah..

Kulitnya dingin..

Sedingin malam yang panjang itu, entah hanya perasaannya atau apa tapi malam itu berjalan sangat lambat, dinginnya angin malam membuat laki-laki itu bergegas menuju kedalaman tenda dan mengambil selimut nya agar gadis yang di papah nya tadi tidak kedinginan.

"kau masih kedinginan?" tanya laki-laki yang sekarang duduk di pinggir Sarada yang telah didekap oleh selimut.

"ya..kau tau malam ini sangat dingin" ujarnya sambil menggosok kedua tangannya.

"sejak kapan kau disana?" sambung Sarada

"sejak aku tau kau tidak bisa tidur saat bulan purnama" jawab laki-laki itu

Sarada tersentak, matamya melebar, dan kegiatan menggosok telapak tangannya seketika berhenti.

"k- kau.. "

Lawan bicaranya hanya menatap sendu ke arah Sarada, ia berpikir dua kali apakah sekarang waktu yang tepat untuk mengatakan yang sebenarnya.

Sarada tidak tau lagi harus berkata apa, ia kembali ke posisi nya semula dan semakin mempererat selimut yang tengah membalut tubuhnya, matanya mulai berkaca-kaca, api yang didepannya semula utuh kini seakan memburam.

'kenapa baru sekarang aku mengingat nya..'

Orang disampingnya, tak tau lagi harus berbuat apa, ia seharusnya berpikir saat mengatakan 'itu' tadi, mungkin bukan sekarang waktu yang tepat untuk mengatakannya.

"sa-sarada.. Go-men" laki-laki itu memeluk gadis di sampingnya dengan erat, ia pun menyandarkan dagu nya di kepala gadis itu, sambil menahan tangis yang bisa saja pecah saat itu juga.

Sarada hanya diam..

Tidak, dia menangis dalam dekapan yang erat itu, sangat erat seperti isyarat mengatakan bahwa dia tidak akan bisa lepas lagi didalamnya.

'hangat.. '

' sudah berapa lama aku tak merasakan kehangatan ini..?'

'serapuh inilah memori ku untuk mengingat nya kembali..?'

'untuk saat ini yang kuharpakan adalah..'

'waktu.. Berhenti lah sejenak'

🌸~🌸~🌸

Waktu.. Berhent lah sejenak

🌸~🌸~🌸

YATTTAAAAAAA AKHIRNYA BISA APDET EGEIN😂
MAAPKEUN SAIA YANG APDET NYA UDAH KAYAK IBU2 NGANDUNG BABY :V
DAN YA MAAPKEUN JUGA ADA MASALAH SAMA BOLD-CHAN DAN ITALIC-KUN, ANEHNYA UNDERLINE-SAN GAK NGAMBEK JADI MASIH BISA DIAJAK KERJA SAMA :V /PLAK/ APASIH GAJE
OKE OKE JADI GIMANA CHAPTER KALI INI?
SERU?
BIKIN DOKI-DOKI?
GANTUNG?
JELEK?
ABSURD?
ATAU GIMANA?
KASIH TAU AJA DI KOLOM KOMENTAR YA BIAR AUTHOR TAU ^^
EUMM UDAH SIH :V AUTHOR BINGUNG JUGA MAU NGOMONG EH NULIS APA :V
POKOKNYA SEMOGA MASIH BETAH YA DI LAPAK USANG DAN UDAH BERSARANG LAMA2 INI :V
MAAPKEUN JUGA TYPO MASIH BERTEBARAN DIMANA2 ^^
SALAM Bubai AUTHOR

[pojok bonus]

Inojin : BERBULAN-BULAN GAK NONGOL EH PAS APDET MASIH NGGAK DI KELUARIN JUGA W :V ETDAH

Shikadai : Risa-chan aku tau kalau kamu itu peka, hobi ku tidur mulu aku tau kok, tapi masa aku tidur nya berbulan2 gak bangun juga? Ntar dikira koma anjirr

Risa-chan ://makan gorengan sambil nonton AoT//

ALL : SYALAND KITA TERTYKUNG!

Arigatou [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang