Sandra Elle Dixon

2.4K 144 5
                                    

" Kamu datang memberi cerita, lalu setelah itu kamu pergi memberi luka"

dindaspti23

***

Suasana kafe sore ini sangat sepi. Entah karena apa kafe yang biasanya ramai kini mendadak menjadi sepi. Padahal kafe ini selalu saja ramai, kadang bangku di kafe tersebut penuh. Banyak pembeli yang tadinya ingin makan di kafe tersebut terpaksa harus membawanya pulang. Oh, mungkin karena di luar sedang hujan jadi manusia di luar sana malas untuk keluar rumah atau sekedar nongkrong.

Jika hujan seperti ini, kebanyakan manusia lebih senang bermanja dikasurnya untuk tidur. Cuaca yang sangat dingin ini memang sangat mendukung untuk tidur.

Seorang cewek cantik, berkulit putih, berambut panjang hitam pekat, kedua bola matanya berwarna coklat sedang menikmati sore harinya dengan membaca novel. Memang sudah hobinya jika sudah sore, ia pasti akan menuju kafe untuk membaca novelnya. Ia tersenyum tipis melihat keadaan kafe yang sepi hari ini. Ia senang, akhirnya ia bisa membaca novelnya tanpa ada kebisingan. Jadi, ia tak perlu repot-repot membaca novelnya sambil mendengarkan lagu dengan earphone. Hari ini, ia hanya perlu membacanya dan menikmati setiap alur dalam novel tersebut.

"Permisi mbak, mau pesan apa?" ucap seorang pelayan menyodorkan buku menu. Satu alis pelayan itu naik, tanda heran.

"Loh, mbak bukannya yang sering kesini ya?" lanjutnya.

Cewek dihadapannya tersenyum ramah dan mengangguk.

Seketika pelayan tersebut tersenyum hangat "Seperti biasa mbak pesanannya?" tanyanya. Cewek itu mengangguk lagi.

"Oke, ditunggu sebentar ya mbak pesanannya," ujar pelayan tersebut sambil mengambil buku menu yang tergeletak di meja, karena cewek tersebut tak mengambil buku menu itu. "Permisi," lanjutnya.

Cewek tersebut membuka tasnya, lalu ia mengeluarkan novel yang belum ia selesaikan membacanya. Ia lalu terlarut dalam dunia imajinasinya.

"Permisi mbak, ini pesanannya," ucap sang pelayan sambil menaruh pesanan cewek tersebut dihadapannya.

Cewek tersebut mengangguk dan tersenyum "Makasih," ujarnya. Pelayan tersebut mengangguk dan pamit untuk melanjutkan pekerjaannya.

Setelah pelayan tersebut pergi meninggalkan mejanya, cewek itu meminum matcha lattenya. Ia pun melanjutkan membaca novelnya yang sempat tertunda. Saat sedang menghayati alur tersebut tiba-tiba ponsel dihadapannya berbunyi. Cewek tersebut langsung mengambil ponselnya dan diletakkan di telinganya untuk mendengar suara si penelpon.

"Halo," ucap seseorang di sebrang sana. Cewek tersebut hanya bergumam.

"Dimana lo?"

"Biasa."

"Pulang,udah mau malem. Gak baik cewek di luar malem-malem," ujarnya.

"Sebentar."

"Jangan sebentar,sebentar Sandra!!!. Harus sekarang, kalo dalam 15 menit lo gak sampe rumah. Gue seret lo dari kafe itu," tuturnya.

"Bawel," jawab Sandra memutar bola matanya malas.

"HEH!! Apa lo bilang?"pekik seseorang tersebut.

"Gak," jawabnya dan langsung memutuskan sambungan telepon tersebut.

Cewek tersebut merapikan novelnya dan mengeluarkan dua lembar uang merah dan ia letakkan di meja. Lalu cewek tersebut meninggalkan kafe.

Sandra Elle Dixon. Seorang cewek yang hobi membaca novel, tidak menyukai keramaian. Sandra anak kedua dari pasangan Hayder Dixon dan Erinka Cheverly. Ia memiliki kakak yang bernama Brave Belinda Dixon. Memiliki sifat berani dan ia sangat manis. Senyumnya yang selalu menjadi incaran para lelaki.

Seperti yang kalian lihat, dibelakang nama Sandra dan kakaknya terdapat nama ayahnya. Itu memang sudah diputuskan oleh Hayder dan Erinka. Mereka sengaja memberi nama Dixon dibelakang namanya karena Hayder yang merupakan pengusaha terkaya di Jakarta.

Sandra sudah sampai di rumahnya. Ia memarkirkan mobil Freed berwarna hitamnya dengan baik. Lalu ia masuk ke dalam rumah berukuran besar itu. Saat ingin mendorong pintu untuk masuk, tiba-tiba seseorang sudah berdiri di ambang pintu sambil berdecak pinggang.

"Darimana lo?" tanyanya.

"Kan tadi lo udah nanya kak. Gue dari kafe," jawab Sandra memutar bola matanya.

"HEH! Lo tadi gak bilang gitu ya! Lo tadi cuman bilang biasa."

"Mana gue tau kalo biasa itu kafe. Ngomong yang jelas," omelnya.

"Yaelah, kan lo juga tau kalo gua jawab gitu berarti gua lagi di kafe. Lo udah hafal itu."

Sandra berjalan masuk "Udah deh minggir, gua mau masuk. Capek dengerin ocehan lo," ucapnya.

Seketika kedua bola mata kakaknya melebar, ia kesal. Kenapa adiknya sangat menyebalkan?.

Kakaknya mencengkal tangan Sandra "Apa lo bilang? Tadi ditelepon lo bilang gua bawel, terus sekarang lo cape dengerin gua ngoceh? Adek macem apa sih lo," ujarnya lalu ia melepaskan cekalannya.

Sandra menghiraukan ucapan kakaknya, ia melanjutkan langkahnya menuju kamarnya di lantai dua.

"KALO UDAH RAPIH DAN BERSIH BADAN LO CEPET TURUN! MAKAN!" teriak sang kakak.

"IYA BAWEL!" jawab Sandra tak kalah kencang.

"SANDRAAAA!!!" geram kakaknya.

Sandra cekikikan sendiri. Ia senang sekali jika menggoda kakaknya. Apalagi kakak yang biasanya ngomel-ngomel tidak jelas harus jadi teriak-teriak seperti orang gila.


-------------

Mohon maaf ceritanya diulang hehe💕

Mohon maaf juga jika ada kesamaan nama. Buat kalian yang kepo sama Billy dan Sandra jngan lupa di follow account ini atau kalian tambah ke reading list dan perpustakaan kalian biar kalian ga lupa💗.

Insyaallah aku bakal sering upload.Kalo otak ga ngeblag hehehe🙏

Have Fun👌

SANBILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang