Sanbil||10

604 29 0
                                    

"Semua yang berhubungan denganmu pasti akan aku lakukan."

🍃🍃🍃

Sandra dan kedua temannya berjalan menuju kantin. Saat mereka semua datang, sontak seisi kantin melihat ke arah mereka. Tatapan mereka hanya fokus ke satu orang, siapa lagi kalau bukan Si Ice Prince Girl as Sandra. Mereka menatap Sandra dengan tatapan kagum, iri, dan sebagainya. Melihat itu Sandra sudah pasti akan cuek, ia terus berjalan tanpa memperhatikan sekitarnya. Baginya itu sudah biasa.

Sandra dan kedua temannya sudah mendapatkan tempat untuk ia duduki saat makan nanti. Namun, saat sudah duduk kedua temannya tidak ada yang beranjak dari duduknya. Mereka malah sibuk masing-masing. Lisa yang memainkan jarinya dan Deana yang sibuk memainkan ponselnya. Melihat itu Sandra menghela nafasnya, kapan mereka berdua bisa berbaikan?.

"Ini gak ada yang mau pesan?" ucap Sandra memecahkan keheningan.

"Lisa aja deh yang pesan. Sandra mau pesan apa?" tanya Lisa.

"Kayak biasa."

Lisa mengangguk, setelah itu ia bangkit dari duduknya. Ia menatap Deana, ia menghela nafasnya. "Deana, mau pesan apa?" tanyanya.

Deana yang sedang memainkan ponselnya, ia menatap Lisa. "Bakso sama es teh." Jawabnya.

Lisa mengangguk, ia pun kemudian pergi untuk membeli pesanan mereka. Saat Lisa sudah tidak ada lagi, Sandra menatap Deana lekat. Bagaimana bisa Deana masih keras kepala? Bukannya ia tahu jika Lisa itu tidak bisa jika ia yang memulai jika tidak ada yang memulai duluan?.

"Sampai kapan?" tanya Sandra.

Deana menatap ke arah Sandra, ia menaikkan satu alisnya. "Maksud lo?"

"Sampai kapan lo sadar?" sindir Sandra.

Deana mengalihkan pandangannya ke arah lain, ia bingung harus menjawab apa. Sebenarnya ia ingin meminta maaf, namun ia gengsi.

Sandra menepuk bahu Deana, "kalo lo emang udah sadar, mending minta maaf," sarannya.

Deana masih bungkam, ia tak merespon apapun.

"Kalo lo lebih mentingin gengsi lo, mending lo temenan aja sama gengsi. Gak selamanya gengsi bakal menyelesaikan masalah."

"Tapi San..."

"Lisa orang yang baik, dia gak bakal marah sama lo."

Deana menghela nafasnya, lalu ia pun mengangguk. "Nanti gue coba."

Sandra bangkit dari duduknya, Deana yang melihat itu lantas menatap Sandra.

"Mau kemana?"

"Kelas."

"Kan Lisa belum dateng San. Lo juga belum makan."

Sandra menggeleng, "Gue gak laper, makanan buat lo. Dan selesaiin masalah lo sama Lisa."

Deana menatap Sandra sanyu, ia lantas mengangguk.

Sandra berjalan menuju kelas, saat berjalan menuju kelas ia merasa di hidungnya ada sesuatu. Saat ia memegang hidungnya, seketika tubuhnya menegang. Ia pun segera menuju toilet, Sandra berjalan dengan posisi tangan menutupi hidung. Ia tak mau jadi bahan tontonan.

SANBILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang