Deru motor terdengar tidak asing bagi seluruh murid SMA Bhakti Jaya. Kini murid yang sedang melakukan aktifitasnya terpaksa menghentikannya untuk melihat King Of School.
Cowok tersebut turun dari motornya dan melepas helmnya. Lalu cowok tersebut menyisir rambutnya dengan tangan.
"Kalo diliat-liat gue cakep juga ya."
"Pantes cewek-cewek pada terpesona sama gue, orang gue gantengnya melebihi Jefri Nichol sama Iqbaal Ramadhan," lanjutnya.
"BILLY!!" teriak salah seorang cewek sambil berjalan kearahnya.
Billy mengalihkan pandangannya, lalu ia tersenyum ramah.
"Hai," ucapnya ramah.
Cewek di hadapannya menggigit bibir bawahnya. Ia menahan rasa gugupnya.
"I-ini ada roti buat lo, buat sarapan pagi ini," ucap cewek tersebut sambil menyerahkan kotak bekal berwarna biru muda.
"Wah makasih ya. Pas banget kotak makannya juga warna biru muda, warna kesukaan gue."
"Makasih banget ya," ucap Billy sambil menepuk pundak cewek itu.
Cewek tersebut mengangguk dan terlihat jelas senyum bahagia di wajahnya, "Sama-sama. Semoga suka ya. Jangan lupa dimakan."
Billy mengangguk dan mengangkat jari jempolnya, "Pasti."
"Gue kekelas dulu ya. Lo masuk kelas gih, udah mau bel. Bye." Ucap Billy sambil melambaikan tangannya dan berjalan meninggalkan cewek tersebut.
Billy berjalan menuju kelasnya. Sepanjang jalan menuju kelasnya, banyak siswa-siswi yang menatapnya kagum, iri, dan sebagainya. Bagaimana tidak, Billy yang gantengnya melebihi Jefri Nichol ini memeliki sifat yang sangat humble. Mereka tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini. Karena Billy jarang sekali masuk sekolah, kalaupun masuk pasti ia lewat pintu belakang.
Terkadang ada juga yang memberinya coklat, atau roti. Tidak mau dibilang sombong, Billy menerimanya dengan senang hati. Lalu, ia berterima kasih kepada orang yang memberinya. Billy tidak pernah menolak pemberian orang, katanya "kasihan dia udah usahain pasti beli ini itu buat gue." Begitu katanya.
Jangan lupa juga, terkadang ada yang meneriakinya dengan berbagai macam.
Contohnya,
"Billy, lo hari ini ganteng banget.""Makasihh," jawab Billy sambil melambaikan tangannya kepada orang yang meneriakinya tadi.
"Ahh gilaa Billy lo makin hari makin ganteng bangett."
Billy tersenyum, "Aduhh terbang deh guee. Btw makasihh."
"Calon suamiku."
"Calon imamkuu."
"Ahhh Billyy!! Pepet eneng bang pepet. Siapa tau jodohh."
"Billyy pacaran yukss."
Billy hanya menggelengkan kepalanya. Ia tak habis piker, mengapa siswi disini terlihat begitu agresif.
Kelas XI-IPA 2, Billy memasuki kelas tersebut. Ia berjalan menuju bangkunya, lalu ia menaruh barang-barang yang sempat ia terima di koridor. Billy menghela nafasnya kasar, lalu mengusap wajahnya.
"Wahh gilaa. Dapet apa aja hari ini?" Tanya teman Billy.
Billy mengedikkan bahunya, "Paling kanyak biasanya. Tapi gatau coba lo periksa aja."
Teman Billy mengacungkan jempolnya, "Siapp!"
"Ehhh, jangan lupaa. Kalo ada yang gue suka, jangan lo embat." Cegah Billy.
KAMU SEDANG MEMBACA
SANBIL
RomanceAku salah menempatkan hatiku padamu. Aku salah yang terlalu percaya semua omong kosongmu. Aku terlalu percaya kalau kamu yang mengajariku apa arti cinta sejati. Sampai aku tak percaya kalau kamu hanya mempermainkan hatiku. Hanya kisah klasik. Bagai...