13 - Completed

1.8K 183 12
                                    

^^^

Perintah dari Bu Retno segera dilaksanakan oleh semua member yang akan berpartisipasi dalam acara buatannya.

Semuanya berkumpul di ruang musik setelah diberi kesempatan untuk memilih personil secara mandiri. Namun Nayeon dan kawan-kawanlah yang terlebih dahulu menempati posisi pertama dalam misi ini.

Sehabis dipanggil oleh Nayeon, member-member cowok pada ngumpul di ruang musik. Alhasil, semua sudah berkumpul secara komplit.

"Saya barusan dapat informasi bahwasanya tim perempuan yang lebih dulu melengkapi personilnya. Jadi, sesuai kesepakatan Pak Jaya hanya akan menaungi grupnya Nayeon saja. Sungcheol, tim kamu kok cuma tujuh orang?"

Terserang virus gatal secara tiba-tiba, Sungcheol menggaruk tengkuknya yang terasa gatal. "Sebenarnya sudah dapat sebelas member Bu, tapi yang empat belom dipanggil."

"Oh, tunggu apa lagi, panggil gih!" titah Bu Retno.

"Iya Bu," jawab Sungcheol. "Seokmin, lo panggil Soonyoung gih! Jeonghan, lo panggil Mingyu ma Hansol, sama sekalian si Jun." bukannya alih-alih pergi, Sungcheol malah seenak jenongnya menyuruh orang lain.

Tanpa buang waktu, baik Seokmin ataupun Jeonghan mengangguk. Kemudian segera melaksanakan perintah cowok yang memiliki jabatan tinggi tersebut.

Selepasnya, Sungcheol kembali fokus pada arahan Bu Retno. Tapi seketika ia melihat Tzuyu, cewek itu tepat berada di penjurunya.

Demi apapun, Sungcheol kembali dibuat badmood karena kehadiran cewek itu, lagi.

"Berarti group cowok kurang dua personil?"

Semua orang berkelamin cowok disana manggut-manggut melongo. "Pada enggak cocok semua Bu, mentok kita cuma dapat sebelas member doang." Jihoon angkat bicara.

"Oh ya udah, nggak papa. Nanti kita diskusikan sama-sama lagi ya, buat grup cowok. Entar grup yang cewek nunggu Pak Jaya, beliau udah hampir sampai kok. Kalian nanti langsung bisa atur segalanya sama beliau."

Jujur, keberhasilan member cewek membuat iri para cowok-cowok. Mereka seperti ada payung yang menaungi dan memberi peneduh, sedang grup cowok, member aja kurang.

"Yeah, Pak Jaya sudah sampai ternyata. Mereka nunggu kalian semua di gazebo. Jadi, buat group cewek silahkan menuju gazebo sekarang."

Nayeon adalah orang paling semangat menanggapi pernyataan atau lebih tepatnya perintah dari Bu Retno. Tanpa babibu, semua anggota pimpinan Nayeon tersebut bergegas menuju gazebo yang letaknya lumayan jauh dari ruang musik.

Dan sekarang, tinggal lah para cowok-cowok yang tak putus harapan. Mereka tetap bisa memancarkan senyum mentari meski sedang dalam masa sulit.

"Sebenarnya banyak loh, cowok-cowok bertalenta dari sekolah ini. Kalian masa nggak bisa dapat full sih?" tanya Bu Retno kemudian beralih duduk di sofa yang tersedia, sementara siswa-siswanya nyosor di karpet, lesehan gitu.

"Aslinya bisa Bu. Tapi saya sendiri nggak begitu kenal banyak siswa. Atau mungkin saya kenal tapi nggak tau kalau mereka bertalenta." juru bicara Sungcheol.

"Ato kita seleksi aja gitu, Bu. Per kelas?" usul Myungho.

"Ebuset, tepar yang ada. Lima belas kelas, oy! Satu kelas aja, tiga puluh siswa. Nggak cukup waktu jelasnya entar!" timpal Jihoon.

Menyadari kebodohan, Myungho malah cengar-cengir idiot. "Iya juga, sih!"

Tak lama, datang Seokmin dan Soonyoung.

"Ini Soonyoung?" tanya Sungcheol.

"Yoi!"

Seketika, datang pula Jeonghan bersama dengan Mingyu, Hansol beserta Jun.

[STS#1] Magenta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang