43 - Labyrint 2Jeong

1.2K 108 13
                                    

^^^

Ini sad banget:'((
Maaf, kalo ga dapet feel:)

Apa jadinya jika kita menyukai seseorang yang sudah menjadi sosok mantan pacar, padahal yang memutuskan hubungan adalah diri kita sendiri? Bukankah sama saja dengan menjilat kembali ludah sendiri?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apa jadinya jika kita menyukai seseorang yang sudah menjadi sosok mantan pacar, padahal yang memutuskan hubungan adalah diri kita sendiri? Bukankah sama saja dengan menjilat kembali ludah sendiri?

Itu lah yang dirasakan Jeonghan terhadap Jeongyeon. Cowok itu selalu berkata bahwa bintang dunianya masih terang benderang. Hal itu berarti cintanya untuk Jeongyeon masih bersinar, bukan malah redup. Namun masalahnya disini, Jeonghan terjebak labirin yang ia buat sendiri.

Dulu, saat Jeonghan masih duduk di kelas 10, ia pernah berpacaran dengan Jeongyeon, si cewek pecinta olahraga basket. Jeonghan menyukai gadis berambut pendek itu sejak pertama kali bertemu di perpustakaan.

Waktu itu, Jeonghan tidak membawa bolpoin untuk mengisi daftar pengunjung perpustakaan sekolah, namun dengan ringan Jeongyeon meminjamkan bolpoin untuknya. Sepele saja, tapi mampu membuat Jeonghan berdebar sesaat setelah matanya dan mata Jeongyeon bertemu.

"Lain kali, ke perpus bawa bolpoin," setidaknya begitulah kata Jeongyeon dulu, seraya menjulurkan bolpoin ke arah Jeonghan. Senyum gadis itu mengembang.

Jeonghan kikuk sendiri. Hatinya seakan-akan ingin melompat ketika melihat senyum manis seorang Jeongyeon.

Dari situlah, hubungan mereka berdua di mulai. Jeonghan terus saja memperhatikan Jeongyeon dari kejauhan. Setiap kali sang gadis pergi ke perpustakaan, maka Jeonghan mengikuti kegiatan Jeongyeon. Selalu. Dan rutin setiap minggu.

Hingga pada suatu masa, Jeonghan memberanikan diri untuk mengajak Jeongyeon bertemu. Hari yang sampai sekarang masih sangat Jeonghan ingat. Hari Selasa, tanggal tujuh belas bulan dua. Pukul satu siang setelah jam pulang sekolah. Mereka berdua bertemu di taman kota.

Pada awalnya mereka hanya mengobrol biasa. Meskipun Jeonghan gugup, tapi ia berusaha keras untuk terlihat ramah di depan Jeongyeon.

"Sejak kapan lo suka dunia sastra?" tanya Jeongyeon.

Jeonghan tampak berpikir. "Sejak ... gue suka dunia astrologi."

Jeongyeon terperanjat. "Lo suka dunia astrologi juga? Wow, sama kayak gue dong."

"Bahkan gue lebih suka dunia astrologi daripada dunia sastra," jujur Jeonghan.

"Gue suka dunia astrologi karena gue suka bintang. Kalo lo? Kenapa suka astrologi?"

"Jangan kaget," Jeonghan tersenyum jahil kemudian melanjutkan ucapannya yang terpotong. "Gue juga suka bintang."

Jeongyeon lagi-lagi terperanjat. Kebetulan yang sangat ajaib bukan? Mereka berdua sama-sama memiliki minat dan hobi yang tak jauh berbeda.

"Tapi ada yang lebih gue suka daripada bintang."

Bahu Jeongyeon meringsuk turun setelah tegang untuk sementara. "Yah, gue kira lo sama kayak gu-"

"Gue suka lo!"

Tanpa ada kabel penyambung, Jeonghan dengan cepat mengutarakan perasaannya. Sementara Jeongyeon membulatkan bola netra.

Setelah itu, Jeonghan segera menjelaskan semuanya kepada Jeongyeon. Tentang perasaannya, cintanya dan keinginan untuk memiliki status lebih dari teman.

Dor!

"Jadi cewek gue, mau?"

Jeongyeon menerima ajakan Jeonghan, meskipun membutuhkan waktu lama untuk berpikir. Tapi setidaknya, cinta Jeonghan terbalaskan. Dan ternyata eh ternyata, Jeongyeon juga memiliki perasaan yang sama jauh sebelum Jeonghan menyukainya. Keduanya sama-sama tak bertepuk sebelah tangan.

Namun setelah satu tahun pacaran, Jeonghan minta putus tanpa alasan yang pasti. Tahu-tahu ia meninggalkan Jeongyeon dan menghilang begitu saja.

Jeonghan tahu, ini merupakan cara paling bodoh yang pernah ia lakukan. Tapi saat itu Jeonghan hanya merasa bahwa dirinya tidak bisa membuat Jeongyeon bahagia. Karena pada nyatanya, Jeongyeon tampak lebih bahagia ketika bersama Mingyu, teman satu tim nya.

Tapi sampai saat ini, Jeonghan belum bisa melupakan cintanya kepada Jeongyeon.

Bahu Jeonghan ditepuk dari belakang. Hal itu membuat cowok itu kembali ke dunia nyata. Sedari tadi pikirannya hanya melayang ke adegan masa lampau. Tepatnya ketika awal berhubungan dengan Jeongyeon.

"Ngelamun aja lo, nih minum. Lo pasti haus kan?"

Jeongyeon datang kemudian memberi sebotol air mineral. Jeonghan jadi gelegapan sendiri. Merasa aneh, tumben Jeongyeon berbicara dengannya setelah putus satu tahun lalu.

Jeonghan menerima pemberian Jeongyeon. "Thanks."

"Lo lagi mikirin apa?" tanya Jeongyeon sembari meminum air mineral miliknya. Mata indahnya menyapu lautan luas.

Saat ini, anggota tim memancing sedang dalam masa istirahat. Nanti baru akan melanjut untuk memancing.

"Nggak kok, nggak mikirin apa-apa," tangkas Jeonghan cepat.

Jeongyeon memanyunkan bibir. "Oh, gue kira lo mikirin gue."

Hati Jeonghan ibarat terhantam batu karang seketika. Bagaimana bisa, Jeongyeon mengetahui isi pikirannya?

"Ng-nggak kok, pede amat lo."

"Tapi percuma juga sih lo mikirin gue, berharap kalo gue masih ada rasa sama lo. Nyatanya, gue nggak ada rasa lagi sama lo. Eh, mungkin lo juga sama ya? Udah lupain gue?" ujar Jeongyeon seraya tertawa hambar.

Petir seakan bergemuruh di dalam hati Jeonghan. Sakit itu lama-lama beralur kemana-mana. Pasalnya, pernyataan Jeongyeon begitu menohok hati.

"Jadi, Jeongyeon udah nggak ada rasa lagi sama gue. Padahal, gue masih sayang dia."

"Gue ... udah nggak ada rasa lagi sama lo. Asal lo tahu aja," kata Jeonghan pedas. Emosinya tiba-tiba saja tersulut. Sakit hati benar-benar mempengaruhi mood.

"Sama, gue juga udah nggak. Mana mau gue mempertahankan cinta kepada seseorang yang cemburuan dan nggak punya hati kayak lo?! Bintang gue udah lama padam."

Jeongyeon lantas meninggalkan Jeonghan begitu saja setelah berkata kasar. Langkahnya memburu dengan...-

-...air mata yang menetes tanpa Jeonghan ketahui.

-Magenta-

AN*
Ah sumpah, ini sad banged:'((
Jangan sedih atuh Jeongyeon:'((
Jujur aja ya, aku nulis ini pake emosi anjay. Jadi dapet gitu feel nya, menurut aku yaaa. Entah menurut kalian:vv
Jan lupa vomment^^
Tengkiuuuuu❤😚

 Entah menurut kalian:vvJan lupa vomment^^Tengkiuuuuu❤😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue ternistakan ya Thor?-,-"

Publish : 9 Februari 2019

[STS#1] Magenta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang