31 - Mysterious 2

1.2K 115 6
                                    

^^^

Sama seperti anggota Twice, Seventeen tak kalah dibuat kebingungan dengan semua alat yang sudah mereka packing hilang begitu saja. Bahkan, Hansol mengira kalau rumah yang mereka tinggali terdapat penghuni dari dunia lain, seenak jenongnya ambil barang orang.

Tapi semua tanggapan tersebut sirna, tatkala Seungkwan menemukan surat yang berisi penjelasan terhadap kejadian yang baru saja mereka alami.

Isi surat tidak jauh berbeda dari surat yang juga diberikan untuk Twice, sama-sama mengharuskan membawa barang-barang yang disediakan dan dilarang membawa barang lain. Hanya saja, kali ini barang yang Seventeen bawa lebih banyak dari Twice.

"Heran gue, mana ada liburan pembawaan barangnya dibatasin," protes Seokmin dengan bibir manyun, ditambah lagi sedikit kerutan di keningnya timbul.

"Hooh, kesel gue!" sahut Soonyoung.

"Curiga, entar liburan nya kayak apa. Takutnya, dapet tepar aja." ucap Sungcheol.

"Hooh, kesel gue!" sahut Soonyoung lagi.

"Anak Twice juga begini, nggak mungkin kan kalo nggak ada sesuatu yang bakal nyusul setelah ini?" kata Jun.

"Hooh, kesel gue!"

"Cielah, hoah-hooh aje lo daritadi."

Sungcheol memberikan satu jitakan penuh perasaan hingga mendarat sempurna di kepala Soonyong, membuat sang empu pemilik kepala mengaduh kesakitan. "Sakit, woi!"

"Bodo amat." cuek Sungcheol.

Tidak lama kemudian, Jihoon, Jeonghan dan Chan datang dengan membawa beberapa barang.

"Ada apa aja, Han?" tanya Sungcheol sembari bangkit membantu teman-temannya mengangkut barang, meskipun tidak banyak, tapi kerja sama harus tetap dijunjung kan?

"Nggak banyak. Lo cek aja sendiri deh."

Dengan cekatan, semua member Seventeen memeriksa barang-barang yang telah disediakan Pak Jaya. Benar, jumlahnya tidak seberapa.

"Ada kaos, jumlahnya dua puluh lima." kata Soonyoong.

"Heh? Dua lima doang?" spontanitas Jisoo.

"Iya, dikit banget, padahal buat seminggu. Tiga belas member lagi!" cerocos cowok bermata sipit tersebut.

"Lo ngitung yang bener, Sipit! Nggak mungkin dua lima doang," kata Wonwoo, kemudian mengambil alih pekerjaan Soonyoung.

"Nggak percayaan, itung aja! Kutil badak, kau Wonwoo."

Wonwoo kembali menghitung kaos dengan teliti. Hingga, ia menemukan suatu kejanggalan. "Udah gue duga lo salah itung,"

"Idih, bener kali."

"Salah, kaosnya ada dua puluh enam bego!"

"Cielah, kurang dikit aja, sewot banget kayak cewek." kata Soonyoung kemudian mencebik. Pada posisi ini, siapa yang sebenarnya seperti cewek?

"Nih, ada alat mandi. Terus, ada camilan juga." kata Chan.

"Ada kompas dan sebangsanya. Gadget pun woi!" sahut Jisoo.

"Ada celana dalem sama sepaket jelly!" teriak Seokmin.

"Eh teman-teman, ada lompat tali sama bola sepak masak?!" ucap Seungkwan, tapi dihiraukan.

"Dompet warna pink! Cocok banget deh, buat leader kita yang cute."

"Gue denger, Sol!"

"Hehe, maaf." cengir Hansol tanpa merasai dosa-dosanya.

Semua barang-barang pun sudah dikumpulkan menjadi satu. Totalnya, tiga belas jenis barang yang harus dibawa.

Member Seventeen bersiap untuk menunggu pembagian barang yang harus dipertanggungjawabkan masing-masing member.

"Kira-kira kita akan liburan kemana aja ya di Amrik?" tanya Chan menghentikan keheningan yang sukses melanda.

"Jangan bayangin yang bahagia-bahagia nya dulu, belum tentu kita beneran ke Amrik." sahut Sungcheol mencibir.

"Insting gue mengatakan bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk," timpal Jisoo dengan gaya sok mendramatisir.

Mingyu yang sedari tadi tidak ikut bicara, bukan berarti ia tidak berpikir. Cowok itu sedari tadi memutar otak untuk mencari ide cemerlang. Feeling yang merundung, membuat Mingyu tidak enak hati.

"Gimana kalo kita diam-diam bawa barang lain? Kayak mie instan dan soda?" usul Mingyu.

"Jangan, yang ada entar liburan kita dibatalin gegara ketahuan main curang." tanggap Jun, lembut karena sebisa mungkin ia mencoba untuk tidak menyakiti perasaan Mingyu.

Mingyu menunduk kemudian angkat bicara lagi. "Gue pengen banget, Bang. Mana ada liburan barangnya dibatasin."

"Udahlah, kalo lo pengen tinggal beli. Dompet pink tadi, meskipun luarnya kelihatan lemah lembut, tapi isinya ganas." sahut Sungcheol yang tadi sempat mengintip isi dompet dari pemberian agensi.

Mata Mingyu seketika berbinar, ia tersenyum kemenangan.

"Twice juga dikerjain gini nggak ya?" tiba-tiba Seokmin mengalihkan pembicaraan.

"Iya," singkat Jun.

"Mana gue tahu, bodo amat sama tetangga." jawab Jeonghan sekenanya.

"Bentar lagi, kita dijemput sama agensi woi. Nggak ada niat langsung bagi tugas buat barang bawaan ini semua?" Soonyoung kembali mengingatkan sebelum teman-temannya lebih memperdalam percakapan tak bermutu.

"Haah-haah, kuy lah bagi tugas!"

-Magenta-

AN*
Part selanjutnya bantu pilih-pilih lagi yaaa^^
Tengkiuuu^^

Publish : 20 November 2018

[STS#1] Magenta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang