39 - Sweet WonMi

1.4K 128 15
                                    

^^^

Mina tampak takjub dengan perlakuan manis Sungcheol. Kakak kelasnya itu ternyata bukan hanya tegas, tapi juga geuntle. Jujur, ia jadi ingin di tembak dengan cara seperti itu. Cewek mana yang tidak suka diperlakukan istimewa?

Namun Mina kembali menjernihkan pikiran. Sekarang sudah ada Wonwoo di sampingnya, dia tak butuh hal lain lagi. Sudah cukup.

Mina ikut tersenyum manis ketika Nayeon dan Sungcheol berpelukan usai resmi menjadi sepasang kekasih. Sampai tidak sadar bahwa sedari tadi Wonwoo memperhatikannya dengan seksama.

"Maaf, aku nggak bisa seberani itu." kata Wonwoo pelan. Semenjak menjalin hubungan, Wonwoo dan Mina mengganti kata gue-lo menjadi aku-kamu.

Mina tersenyum simpul kemudian menggenggam erat tangan Wonwoo. "Nggak apa-apa kali, aku juga nggak masalah.  Apalagi yang lebih penting selain rasa saling sayang antara aku dan kamu?"

Mendengar penuturan Mina yang sepertinya menjurus ke gombalan, membuat Wonwoo terkekeh. Suara tawa itu mampu menjadi harmoni indah bagi Mina. "Makasih ya."

Wonwoo mengelus puncak kepala Mina karena gemas. Sungguh, mereka sangat manis sekali.

"Ekhem, kita melupakan seseorang. Wonwoo juga harus ngasih kita PJ. Siap, gue jadi semangat kalo banyak traktiran gini," cerocos Soonyoung sambil menunjukkan rasa semangat yang mendarah daging.

Mina tersenyum malu. Tidak bisa menyembunyikan rona merah pada pipi. Sedangkan ekspresi Wonwoo kayak orang yang lagi ketahuan nyolong sandal. Ia sudah berpikir bagaimana nanti nasib dompetnya kalau semua orang meminta pajak jadian.

Lagian, jadian kenapa harus ada pajak sih? Aish.

"Oh iya! Wonwoo sama Mina juga baru jadian kan? Kutu buku bisa jatuh cinta juga ternyata," sahut Jeonghan ikut mengintimidasi.

"Oke, bagus kalian semua, ya. Udah pada punya pasangan masing-masing. Kak Nayeon sama Kak Sungcheol. Sana sama Junhui. Jihyo sama Seokmin. Mina sama Wonwoo. Dahyun sama Hansol. Lah, gue sama siapa?!" rentetan kalimat tak bermutu keluar dari bibir Momo. Monyong-monyong nggak jelas, minta ditampol.

"Mo, lo sama Jeonghan aja sono. Kasihan juga kelamaan jomblo sampe rambutnya keriting gitu," jawab Sungcheol memberi solusi.

Seketika Jeongyeon dan Soonyong menatap Sungcheol dengan tatapan aneh bin menusuk.

Momo tampak berpikir. "Hm, boleh juga. Emang Kak Jeonghan mau sama gue?"

Jeonghan membuat tanda silang besar menggunakan tangannya. "Ogah, lo bukan tipe gue."

Ekspresi Momo berubah cemberut. "Yah, ditolak."

Jadilah semua orang yang berada di ruangan itu tertawa terpingkal-pingkal. Mereka tahu, Momo tidak menyukai Jeonghan sama sekali. Karena Momo hanya menyukai Soonyoung. Hanya saja, perasaannya tidak berbalas.

Diam-diam ketika keadaan sedang ramai-ramainya, Wonwoo membisikkan sesuatu pada Mina. "Keluar yuk, lihat bintang."

Mina manggut-manggut.

Setelahnya, mereka berdua segera pergi untuk melihat bintang. Tepatnya, mereka berdua pergi ke tempat Nayeon dan Sungcheol tadi berada. Taman belakang dengan beberapa ayunan.

Mina duduk pada ayunan. "Won, dorong." pintanya sembari mengeluarkan jurus ampuh, puppy eyes.

Dengan senang hati, Wonwoo mengayunkan ayunan yang Mina naiki. Perlahan saja, dibawa santai. "Apa yang kamu suka dari aku?" tanya Wonwoo memecah keheningan.

"Hm, semuanya."

Wonwoo tertawa. "Sebutin satu aja."

"Senyum. Aku suka senyum kamu."

"Kenapa?"

Mina tampak merotasi bola mata karena berpikir. "Karena aku jarang banget lihat kamu senyum, ekspresi kamu datar mulu sih. Tapi pas pertama kali lihat kamu senyum, aku debaran kenceng banget. Mulai waktu itu, aku suka senyum kamu."

Wonwoo merasa terbang karena dipuji. "Kamu bisa aja."

"Ih, beneran. Aku nggak bohong."

"Iya deh, percaya." final Wonwoo pada akhirnya.

"Kalo kamu, apa yang kamu suka dari aku?" Mina balik bertanya.

"Kalo aku suka semuanya tentang kamu," jawab Wonwoo seraya tertawa renyah.

Mina mencebik. "Ih, sebutin satu aja."

"Iya deh, kalo aku suka mata kamu. Indah banget, kayak bintang di atas sana."

Spontan, Mina mendongak. Matanya menelisik jutaan bintang pada langit malam. Benar-benar indah, hati menjadi damai ketika melihat semua bintang itu. Pantas saja, banyak orang menyukai bintang.

"Keren banget," gumam Mina tanpa sadar.

Wonwoo mengangguk sambil terus memberi dorongan pelan pada ayunan. "Memang, itu sebabnya aku suka bintang."

"Oh, kenapa kamu suka bintang?"

"Karena, hm.., aku sendiri juga nggak tahu. Pokoknya suka aja sih." jawab Wonwoo jujur sejujur-jujurnya.

"Dasar, harusnya tahu alasannya dong." kata Mina.

Wonwoo lagi-lagi terkekeh. "Aku suka tiga hal di dunia ini."

"Wah, mulai ada bau-bau gombal nih. Apa aja coba?" jawab Mina.

"Bintang, sastra dan kamu."

Deg

Entah kenapa perasaan Mina berubah tak enak. Kata-kata yang barusan Wonwoo ucapkan sepertinya pernah ia dengar sebelum ini. Iya, tidak salah lagi. Tapi Mina lupa, siapa yang pernah mengucapkan tiga hal penting itu kepadanya sebelum Wonwoo. Mina lupa.

Mina terus memutar otak untuk kembali mengingat siapa orang itu.

"Mina?" suara lembut Wonwoo seketika membuyarkan lamunan Mina. "Kamu nggak apa-apa? Kamu kedinginan? Ya udah masuk sekarang ya?"

Mina mengangguk mengikuti perintah Wonwoo. Namun sebenarnya pikirannya sedang melayang kemana-mana. Mina benar-benar penasaran dengan ucapan Wonwoo tempo waktu. Kenapa Mina tiba-tiba lupa begitu saja?

Ketika masuk ruangan, tidak sengaja mata Mina bersitatap dengan seseorang. Tatapan itu yang dulunya teduh, entah kenapa sekarang menjadi rusuh.

Seketika Mina mengingat sesuatu.

Orang yang menyukai bintang, sastra dan dirinya sama seperti Wonwoo adalah Jisoo.

Iya, Jisoo.

-Magenta-

AN*
WonMi hadir, mengubah segalanya~~
Wkwk. Up dua kali buat hari ini yaa^^
Insyaallah besok up lagi, partnya.. masih rahasia. Tunggu aja dan keep vomment! Aku tunggu komen" kalian yang bikin aku senyum-senyum gaje😂😂
Tararengkiu^^

Publish : 29 Desember 2018

[STS#1] Magenta ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang