Ke empat gadis itu sekarang sampai di pinggiran sungai Han. Mereka segera memakan rumput laut yang telah diberikan sang Ratu,dan tubuh mereka berubah menjadi manusia normal. Memiliki kaki,bukan ekor lagi. Tentunya dengan dibaluti pakaian yang sama ketika mereka menghilang waktu itu.
Lisa melambaikan tangannya sambil berteriak dengan riang. "Bye lumba-lumba.. jangan keluyuran! langsung pulang kerumahmu ya.. kekeke."
Jennie, Jisoo, dan Chaeyoung pun tertawa. kemudian Jisoo mendekat.
"Teman-teman," ucapnya pelan dengan mata yang berbinar-binar.
"Ya Unnie,"
deg~
Kini mereka semua saling menatap satu sama lain, tersenyum satu sama lain, dan diakhiri dengan saling berpelukan, membuat suasana menjadi haru sekaligus canggung. Tak ada sepatah katapun keluar dari mulut mereka. Hanya isak tangis yang kini mulai terdengar dari mulut keempat gadis itu.
"Kita sudah kembali." ucap Jennie dengan isak yang terdengar samar-samar.
suara Jisoo kini terdengar lemah, "Aku akan merubah sikapku, kembali seperti dulu lagi. Sekali lagi aku minta maaf pada kalian, karena salahku kita mengalami hal yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya. Aku akan menjaga kalian sebagai adikku sendiri."
Mereka mengakhiri pelukannya, dan segera mengelap wajah mereka yang basah karena air mata yang membasahi pipi.
.
.
Jennie POV
Sekarang sudah seminggu semenjak kami kembali pulang dari perjalanan yang menurutku abstrak dan tak bisa di cerna oleh akal. Tapi memang begitu adanya.
Kami menjalani aktifitas sehari-hari seperti biasanya..
Aku kembali kerutinitas sebagai anak kampus. Begitu pun dengan Chaeyoung. Banyak tugas yang sudah siap menjejaliku otak ku,dan yang lebih parah adalah ujian akhir semester yang sudah ada depan mata.
Aku sangat sibuk. Itu membuatku sampai tidak sempat bertemu atau sekedar menyapa Jisoo unnie, hanya sebatas chatting saja aku terus berkomunikasi dengannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beda halnya dengan Lisa,meskipun dia memimpin sebuah perusahaan, ia selalu menyempatkan waktunya bertemu denganku,walau hanya sekedar mengantarku untuk kuliah.
Sedangkan Jisoo unnie sangat sibuk akhir-akhir ini, ia bilang sampai tak bisa untuk tidur. Aah, aku sangat mencemaskannya.
Sempat Jisoo unnie menghubungiku untuk sekedar mengajak makan bersama atau nongkrong sebentar.Mungkin ada sedikit waktu luang baginya untuk keluar dari aktifitasnya.
Tapi aku benar-benar tidak bisa waktu itu,aku sibuk karena tugas sialan dan persiapan ujian yang hampir membunuhku.
Aah aku sangat menyesal menolak ajakan Jisoo unnie. Aku harap dia mengerti keadaanku. karena hampir setiap hari aku harus berangkat pagi dan pulang pada malam hari. Aku benar-benar tidak ada waktu.
