-"Kenapa wanita selalu lama ketika bersiap?"-
Kacamata silver itu terpasang dengan elegan di wajah CEO cantik yang tengah bersandar di kursi kebesarannya itu. Roseanne meletakkan secangkir teh hangat diatas meja Jennie, menatap heran kearah sahabatnya itu.
"What's wrong babe?" tanyanya.
Jennie menggerakkan sedikit kepalanya, menyesap teh hangat buatan Rose lalu membuka kacamatanya. Rose membulatkan mulutnya tatkala melihat lingkaran dan sedikit bengkak yang terpatri dibawah mata Jennie. Hampir saja ia tertawa, melihat bosnya yang terlihat kurang tidur itu.
"Did --" Rose menggantung kalimatnya lalu menampilkan smirk sialannya. Shit! Smirk yang mengingatkan Jennie pada lelaki berhidung besar penyebab kekesalannya itu.
"..something hot happened last night?"
Jennie memutar bola matanya kesal. Rosie benar- benar tahu cara membuatnya kesal. "Kau nampak kurang tidur. Jadi.. berapa ronde? Apa dia hebat?--AW" Rose terpekik ketika bantal leher yang tadinya bertengger di leher Jennie melayang mengenai wajahnya.
"Okay! Kau malu menceritakannya padaku? Aish, J!"
"Keluarlah Rose! Kau tidak membantuku sama sekali, biarkan aku istirahat sebentar," titah Jennie. Rose yang masih tertawa itu hanya mengiyakan, takut terkena lemparan mahadahsyat dari bos sekaligus sahabatnya itu.
Jennie mendengus sebal. Kalau bukan karena ia tak mau foto tidurnya menjadi konsumsi publik, ia tak akan menuruti Hanbin untuk rekaman demo ver lagunya itu. Apalagi ia baru selesai pukul 3 pagi. Laki- laki itu benar- benar perfeksionis,bahkan hanya untuk demo ver saja ia se-perfeksionis itu.
Sebuah pesan masuk ke ponsel Jennie, membuatnya makin kesal karena laki- laki itulah yang mengiriminya pesan.
From : Hanbin
Play MP3
Terimakasih untuk semalam. Dugaanku benar, kau memang cocok untuk mengisi rap. Itu semua terlihat jelas dari caramu marah- marah :v
Ingat, malam ini kita akan berangkat pukul 7, See u later wifey!
Jennie mendengus, lebih memilih mengabaikan pesan itu dan kembali menutup mata sembari bersandar di kursinya.
***
Cklek.
Hanbin masuk tanpa permisi. Dari pantulan cermin, Jennie menatap Hanbin horror.
"Kau bisa ketuk pintu dulu, kan?" sindirnya.
Untung saja Jennie sudah selesai berpakaian saat Hanbin masuk.
Hanbin melangkah tak peduli, matanya terkunci pada satu titik yaitu Jennie yang kini tengah duduk dihadapan meja rias. Ia mendekat lalu tanpa basa-basi mengancingkan beberapa kancing gaun Jennie yang ada di belakangnya. Jennie sedikit kaget saat tangan Hanbin menyentuh punggungnya.
"Kenapa wanita selalu lama saat bersiap?" tanyanya dengan suara parau sembari masih mengancingkan satu- persatu kancing dress dibelakang Jennie.
Sekali lagi, Jennie memutar malas kedua bola matanya, merasa pertanyaan Hanbin tak perlu dijawabnya.
Selesai.
Hanbin berhasil mengancingkan semuanya, lalu beralih menatap pantulan istrinya di cermin.
"Tidak buruk," ucapnya.
Jennie mendecih, "Kau bisa bilang aku cantik. Itu hal yang biasa," balasnya sembari membubuhkan sedikit blush on pada pipinya.
YOU ARE READING
THE KIM'S SECRET ✔️
FanfictionThe best way of keeping a secret is to pretend there isn't one