Satu

889 42 0
                                    

Summer

Suasana gaduh berasal dari rumah sebelah, sungguh suatu keributan yang membuat siapa saja kesal mendengarnya. Ini bukan pertama kalinya tetangga sebelah membuat keributan. Beberapa kali tetangga lain mencoba telepon polisi untuk menenangkan pasangan suami istri tersebut. Dan kali ini suara ribut dan gaduh benar-benar menganggu sebagian orang yang sudah teelelap ke alam mimpi.

Emma yang masih berusia 8 tahun menarik bantal untuk menutupi telinganya agar tidak mendengar suara ribut tersebut. Sampai akhirnya suara siren polisi terdengar datang untuk menenangkan mereka. Barulah suasana kembali tenang.

Keesokan harinya, saat pulang sekolah Emma melihat tetangga yang biasanya ribut itu sudah tidak ada. Dan menjadi sebuah keluarga yang baru yang baru saja datang, terlihat dari sebuah truck besar khusus untuk mengangkut barang-barang rumah yang baru saja pindah.

"Hei sayang. Bagaimana sekolahmu?"tanya ibunya saat Emma memasuki rumah.

"Baik, apa tetangga sebelah kita sudah tidak ada lagi?"tanya Emma pada ibunya yang sedang memotong buah semangka.

"Oh iya benar mulai hari ini kau bisa tidur dengan tenang. Tadi pagi ibu dengar mereka sudah pindah."jawab ibunya.

"Hmm baguslah, semoga tetangga baru kita tidak membuat kegaduhan seperti sebelumnya."

"Tetangga baru?"tanya ibunya bingung.

Emma mengangguk sambil memakan buah semangka yang diberikan ibunya "iya, kita akan memiliki tetangga baru. Mereka sedang menurunkan barang."ujar Emma.

"Oh cepat sekali."

Emma menghabiskan tiga buah semangka. Ingin mengambil lagi namun dihentikan oleh ibunya.

"Apa anak gadis ibu ini memiliki pr?"tanya ibunya.

"Ada. Matematika."jawab Emma.

"Kalau begitu kerjakan dulu tugasmu nanti ibu beri semangka lagi."

Dengan semangat Emma mengerjakan tugas sekolahnya. Emma merupakan anak tunggal. Ibunya bekerja secara freelance sebagai penulis artikel di majalah bisnis. Ayahnya merupakan seorang dokter bedah jantung. Emma sendiri bercita-cita sebagai seorang pramugari. Katanya supaya bisa berkeliling dunia.

Selesai mengerjakan tugasnya, Emma diberi semangka dan buah-buahan lainnya. Emma sangat suka buah. Tapi yang menjadi favoritnya adalah semangka.

Jam makan malam akan tiba, pintu diketuk tiga kali oleh seseorang. Ibu Emma yang membukanya karena Emma sedang belajar dikamarnya.

"Hey, apa kabar aku Julia?"sapa seorang wanita yang diperkirakan seusia dengan ibunya Emma.

"Hey, aku Tessa dan kau adalah..."

"Oh ya kami adalah orang yang baru saja pindah, kami tinggal tepat disebelah rumahmu."kata Julia.

"Oh benar, anakku mengatakan ada tetangga baru. Ayo silahkan masuk."ibu mempersilahkan Julia dan anak laki-lakinya untuk masuk.

"Ya, dan ini adalah anakku Samuel. Ia baru berusia 5 tahun."

"Hey Samuel, kau tampan sekali."puji Tessa.

"Biar aku panggil anakku, Emma."kata Tessa.

"Emma, bisa kau turun sebentar sayang?"panggil Tessa dari anak tangga.

Tak lama Emma turun kebawah.

"Hey, kau pasti Emma."sapa Julia saat Emma sudah sampai kebawah.

"Emma, ini Julia dan Samuel mereka adalah tetangga baru kita."kata ibu memperkenalkan mereka pada Emma.

"Hey, senang bertemu dengan kalian."balas Emma menyapa Julia dan Samuel. Emma menatap Samuel yang hanya diam menatapnya.

Julia pun memberi tanggapan "maaf, Samuel anak yang sungguh pendiam."

"Tidak apa-apa, mungkin ia hanya malu."balas ibu.

Percakapan berlanjut, Tessa mengajak Julia dan Samuel untuk makan malam bersama. Julia memberitahu bahwa ia dan Samuel berasal dari Ohio. Mereka pindah ke California karena suami Julia baru saja dipindah tugaskan di California. Jadi mereka pindah. Suami Julia seorang pegawai negeri untuk urusan perpajakan daerah. Julia juga seorang freelance seperti Tessa, namun dibidang fotografi. Julia dan Tessa saling bercerita dengan akrab, seperti sudah saling mengenal lama. Sedangkan Samuel duduk dengan tenang disamping Julia sambil terus memperhatikan Emma. Emma tersenyum, namun Samuel hanya diam tak membalas senyum Emma.

"Padahal ia anak yang lucu."batin Emma dalam hati.

Setelah cukup lama berbincang, Julia pamit pulang. Samuel tetap diam. Biasanya anak usia segitu kadang merasa bosan dan selalu minta pulang jika orang tuanya sedang asyik bercerita. Tapi tidak dengan Samuel. Ia hanya diam seolah ikut mendengarkan.

Beberapa minggu kemudian barulah Samuel mulai mengajak Emma berbicara. Emma sering mengajak main Samuel. Emma tidak memiliki teman disekitar rumah, temannya hanya ada disekolah. Jadi saat Samuel datang dan mulai mengajaknya bermain Emma senang. Emma seperti memiliki teman akrab sekaligus seorang adik laki-laki.

Tahun-tahun berikutnya Emma dan Samuel semakin dekat seperti kakak beradik. Mereka sering menghabiskan waktu main bersama. Usia mereka terpaut tiga tahun. Dan sekarang Emma sudah berusia dua belas tahun. Samuel berusia sembilan tahun. Samuel satu sekolah dengan Emma. Emma akan memasuki sekolah menengah pertama. Jadi mereka tak lagi satu sekolah.

Kini Emma duduk dibangku kelas sembilan, ini pertama kalinya Emma menyukai teman sekolahnya yang bernama Alex, mereka sekelas dan satu kelompok untuk project karya ilmiah. Karena sudah terbiasa bercerita pada Sam, jadi Emma tidak sungkan atau malu untuk bercerita pada Sam apa yang ia rasakan.

Emma tumbuh menjadi seorang gadis remaja yang cantik, Emma dan Alex kembali satu sekolah di sekolah menengah atas. Begitu juga dengan Emma dan Sam yang masih sering bersama, hanya saja sudah tidak sesering sebelumnya. Emma sedikit menjaga jarak pada Sam. Karena Alex merasa cemburu dengan kedekatannya dengan Sam. Hal tersebut membuat Sam merasa terabaikan, dan tidak dipedulikan lagi oleh Emma. Sam membenci Alex yang membuat Emma menjadi jauh darinya. Alex pengganggu. Alex perusak. Alex harus disingkirkan.

Semakin hari hubungan Alex dan Emma semakin lengket bak lem kertas. Sam sungguh membenci Alex. Alex seolah merebut Emma darinya. Suatu hari, diam-diam Sam mengikuti Emma saat Emma pergi berkencan dengan Alex. Tangan Sam terkepal kuat menahan emosi saat melihat Alex dengan berani mencium bibir Emma.

"Sialan! Berani-beraninya dia mencium bibir Emma!"geram Sam dengan tangan yang terus terkepal.

"Hanya aku yang boleh mencium bibir manisnya. Fuck you Alex!"umpat Sam.

Sam berbalik meninggalkan pemandangan yang membuatnya emosi. Tekadnya semakin bulat untuk menyingkirkan Alex.

"Lihat saja Alex. Akan ku singkirkan kau!"kata Sam yang seperti sebuah sumpah.



*****
7.7.18


Not a good boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang