+14 : knocked out

867 138 8
                                    

episode 14 :
knocked out

••

hari ini seulgi pulang dari kantor publisher dengan menggunakan ojek online. mobilnya lagi dirawat di bengkel. ini semua karena wonwoo yang tidak sengaja menabrakkan mobilnya ke pagar rumahnya. karena itu pula, uang bulanan wonwoo harus dipotong. sebenarnya seulgi juga tidak tega harus menghukum adik laki-laki satu-satunya itu. namun, jika seulgi tidak melakukannya, wonwoo bisa saja menabrakkan mobilnya kemana saja. hukuman itu semoga bisa jadi efek jera untuk wonwoo. sekalian seulgi ingin memberi pelajaran jika mencari uang itu tidak mudah.

seulgi turun dari gojeknya di depan lorong komplek rumahnya, sengaja karena sekalian ingin mampir ke minimarket untuk membeli keperluan bulanannya.

seulgi berjalan dengan nyaman setelah sempat mengganti heels menjadi sandal jepit bergambar surfer girl, hadiahnya dari wonwoo. iya, sandal jepit.

saat lagi santai berjalan di pinggir jalan komplek sambil menikmati udara sore dan langit jingga, seulgi mengerutkan dahinya ketika melihat sekelompok manusia yang sedang berdiri melingkari manusia lain.

"paling anak alay berantem rebutan cewek." seulgi bergumam.

namun, setelah seulgi telisik, ternyata manusia yang sedang dikerumuni manusia lain itu adalah wonwoo, yang lain dan tak bukan adalah adik laki-lakinya satu-satunya.

"hei, berhenti!"

seulgi langsung mendadak lari mengabaikan bunyi 'plak-plak' dari sandal jepitnya. walaupun wonwoo memang berlaku seperti anak begal, seulgi harus tetap membela adiknya.

"ini ada apa? kenapa ini???" ucap seulgi sesampainya berada di tempat para segerombolan manusia bar-bar dan adiknya.

wonwoo yang terduduk muram langsung menyembulkan senyum karena merasa terselamatkan.

"ini ada apa ya? kenapa adik saya mau dipukulin?"

"ohh ini adeknya mbak???" kata salah satu dari mereka. seulgi mengangguk kuat.

"ini adek mbak ngambil lapak warnet gua, mbak." ucap pemuda satu.

setelah pemuda satu memberi penjelasan, pemuda lainnya pun menyahut.

"adek mbak ini ngerebut mantan pacar gua, mbak!"

seulgi mendelik tajam kepada wonwoo.

"lo tuh kenapa sih semua cewe lo embat semua, wawan!"

seulgi menjewer telinga wonwoo sebagai hukumannya.

"kak ugi, kak ugi, ampun, kak!!!!"

seulgi belum juga melepaskan tangannya.

"kak, udah dong. ga kasian apa sama adek ganteng satu-satunya???"

"hilih kinthil, ndasmu!"

akhirnya seulgi melepaskan tangannya dari daun telinga wonwoo.

"hei, adek-adek sekalian. kalian gak boleh mukulin adek saya ini ya. walaupun nih anak perilakunya kayak begal, hobi ngembat pacar orang, kalo motornya dipipisin kucing suka nangis, tapi dia ini tetep adik saya."

mendengar penjelasan seulgi yang panjang lebar membuat hati wonwoo sedikit menghangat. ternyata kak seulgi peduli. sayang banget gua sama kak ugi. sayaaaaang banget. gua janji pokoknya bakal nurut sama kak ugi. batin wonwoo dalam hati.

"kalian gak pantes mukulin adek saya, karena yang pantes mukulin adek saya cuma SAYA."

bugh!

lalu tanpa wonwoo bisa prediksi, tangan seulgi sudah melayang mendekati wajahnya, memberikannya bogem mentah tepat di sudut bibirnya.






kalo begini caranya gua gak jadi sayang. si bangsat!!!!!!! —Wonwoo Kurniawan, korban kekerasan adik-kakak 2018



••

pulang-pulang, wonwoo tak berhenti memegangi pipinya yang masih terasa berkedut. wonwoo tak habis pikir, badan sekurus seulgi memiliki tenaga dua kali lipat dari ukuran badannya.

"seul, gua ini anak buangan ya?"

"hush! kok gitu sih ngomongnya?"

wonwoo mendengus.

"gua kenapa ditonjok sih seul?!? padahal gua adek lu, seul, adek lu. adek kandung seul, bukan anak mungut sampah." ucap wonwoo emosional. matanya sudah berbinar karena menahan sakit. ya lumayan anjing, gua barusan ditonjok sama kakak sendiri.

"sakit, dek?"

wonwoo menggeram. sudah tahu tapi masih bertanya. bodoh sekali kakaknya ini. ingin sekali mengumpat di depan wajah kakaknya.

"ya sakitlah, bangsat."

"rasanya sakit banget dibangsatin adek sendiri...." kata seulgi mendramatisir sambil memegangi dadanya. wonwoo mencebikkan bibirnya

"tai, gua tiap hari lu bangsatin santai aja. DASAR LEMAH."

"lo yang lemah, dek. baru dikasih bogem gitu aja dah teler."

"DASAR LEMAH PALA LUUUUUU!!! INI GUA SAMPE BONYOK BEGINI SEULGI ANDLIKAAAA!!!"

untuk kesekian kalinya seulgi mengabaikan wonwoo yang berteriak di sampingnya.

ingin membalas, tapi seulgi sadar, bogemnya tadi memang menyakitkan.






••

mereka sudah sampai rumah. seulgi memunguti sepatu dan kaos kaki wonwoo yang dilemparnya sembarangan. ngambek ceritanya.

seulgi menyusul wonwoo ke kamar, melihat adiknya yang meringis kesakitan memandangi wajahnya di depan cermin.

wonwoo berbalik, melihat ke arah kakaknya.

"kak, gua masih penasaran banget. lu tadi mukul gua kenapa? kesel karena tadi pagi gua matiin lampunya pas lu lagi boker?"

seulgi menggeleng. "bukan, dek." seulgi mendekati wonwoo, ingin menyembuhkan hasil perbuatannya tadi.

"terus apa?!?!" tanya wonwoo agak ngegas. seulgi maklum.

"gue ngasih lo bogem karena gue sayang lo, dek." ucap seulgi ditengah kegiatannya yang sedang mengompres luka wonwoo.

"gue ga mau lo dipukulin orang, karena cuma gue yang boleh mukulin lo."





"...."

"segitunya, seul???? emang harus gitu seul???"

seulgi mengangguk pelan, direngkuhnya tubuh wonwoo.

"kakak sayang kamu, dek."

wonwoo membalas pelukan kakaknya, mendekatkan wajahnya ke telinga kakaknya lalu berbisik.

"anjing kau, kak. musnah aja sana."

seulgi cekikikan.

TBC

A. N

Wkwkwk apaan ini:"(

peaceful siblings; wonwoo + seulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang