15. Lelah

30 12 38
                                        

"Gw bakal bawa lo ke suatu tempat yang bisa ngubah lo jadi cowok keren" kata Yeri sambil nunggu angkutan umum yang lewat.

"Lo ga naik mobil? Biasanya lu selalu pulang sama supir lu" tanya Chanyeol heran.

"Oh, dia lagi pulang kampung soalnya istrinya mau lahiran, emg knp, ga nyaman ya?" tanya Yeri.

"Ga kok, gw emg sering naik angkutan umum, ya gw cuman bingung aja cewek kayak lo mau naik angkutan umum, kan biasanya cewek banyak yang ngeluh kepanasan lah" baru kali ini Chanyeol ngomong panjang lebar ke seorang cewek, biasanya mah irit banget ngomong.

"Hahaha, gw mah ga perduli mau naik apa, atau jalan kaki, gw g masalah, yang penting gw bisa sampe ke tempet tujuan dengan selamat" Yeri senyum terus liet ke arah jalanan siapa tau ada angkutan umum yang lewat

Yeri ngelambain tangannya dan angkutan umum itu pun berhenti.

"Yuk naik" ajak Yeri dan mereka berdua pun naik dan langsung duduk.

Cuman butuh waktu beberapa menit akhirnya mereka sampai ditempat yang dijanjikan oleh Yeri. Mereka turun didepan sebuah tempat yang bertuliskan 'BARBER SHOP'.

Chanyeol bertanya dalam hati, ngapain dia dibawa ketempat potong rambut? Orang rambutnya udh bagus gini ye kan.

"Yer", panggil chanyeol kepada yeri, yang membuat yeri menoleh kearahnya dengan ekspresi seakan bertanya 'ada apa?'.

"Kok ke salon?", tanya Chanyeol kepadanya.

"Rambut lo udh panjang, potong dulu nanti baru kita ke mall cari baju", kata Yeri tersenyum penuh arti.

Yeri pun memanggil pemilik salon tersebut dan berbicara dengan serius bersama sang pemilik. Setelah selesai berbicara, datang seorang wanita paruh baya mendekati mereka.

"Mau ngerapihin rambut ya mas ganteng?", kata wanita itu centil.

Chanyeol bergidik ngeri namun demi Yeri ia mengangguk dan rambutnya mulai di desain.

-still waiting-

Dari tadi Jieun tidak bisa mengalihkan fokusnya dari foto yang ia pegang. Ya, foto masa kecilnya bersama cinta pertamanya hilang tak tau kemana.

Semakin lama ia melihat foto itu, ia semakin frustasi sendiri karena ia sudah menunggu kehadiran pria itu selama bertahun tahun lamanya.

Drrt..drrt

Fokus Jieun teralihkan pada hapenya yang bergetar, ia meletakan foto itu kembali didalam bukunya.

'Kak Jimin send a message', kira kira itulah kata kata yang tertera di notifikasi ponselnya. Karena penasaran, Jieun langsung mengetikan password yang sudah ia hafal diluar kepala dan membuka pesan dari Jimin.

Kak Jimin : lagi ngapain?

leejieun : lagi duduk.

Kak Jimin : cuek amat sama calon

leejieun : pede bener kayak gw mau nerima lo aja
Read.

leejieun : eh ngambek?
Read.

leejieun : kek anak kecil,masa nanti gw punya pacar kek anak kecil?

Kak Jimin : serah serah. Oh ya btw ada yang mau gw omongin

leejieun : ?

Kak Jimin : gw udah ketemu siapa yang nyebarin kertas itu

leejieun : JINJJA? DAEBAK, cepet amat

Still Waiting ;jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang