A Letter From You

459 50 26
                                    

Secarik amplop biru muda tergeletak rapi di atas sepasang uwabaki di dalam lokerku. Stempel dua ekor merpati di sudut kanan atas, rangkaian namaku tertulis rapi di tengah-tengah amplop yang menguarkan harum lavendel. Pipiku menghangat, secepat mungkin kumasukkan amplop itu ke tas tanpa membuatnya terlipat.

Ini nyata. Pasti sebagian besar penduduk sekolah apalagi para gadis menganggapku gila, berhalusinasi, atau stress belajar karena sebentar lagi memasuki penghujung semester empat. Tahun depan aku resmi menjadi siswi kelas tiga, kegiatanku semakin banyak diisi bimbingan belajar, kelas tambahan, belum lagi urusan merekrut anggota baru dalam tim basket. Tapi, sekali lagi, ini sungguhan terjadi. Seorang manajer tim basket sepertiku yang biasa-biasa saja dapat surat semanis ini dari seseorang tak terduga.

Ah, mengingat bagaimana dia memberiku surat iniーyang malah kutinggal di lokerーuntuk pertama kali waktu itu sangat memalukan. Ketika seluruh anggota tim basket sudah pulang menyisakan diriku mencuci handuk bekas pakai dan mengeringkan botol-botol minum, di antara handuk beraroma deterjen berkibar dia tiba-tiba muncul seperti hantu. Belum sempat bereaksiーsekedar latah kaget atau memekik (menjerit) histeris seakan bakal mati di tangan hantu penjaga sekolah-dia mengulurkan amplop berwarna sama. Dia tersenyum begitu tampan, menawan, menggemaskan sementara aku salting setengah mati didatangi.

"Tidak perlu dibalas sekarang," dia bilang begitu sewaktu aku mangap dramatis, terlalu bingung mau merespons seperti apa. "Tapi mulai saat ini, sampai kau mendapat jawaban, aku bakal terus ada di dekatmu."

Senyumnya astaga.

Lalu aku mengiyakan, linglung. Makin dibuat oleng karena ia melebarkan senyumーhangat sekaligus menyejukkanーmengatakan sampai besok sehalus angin mendesis. Aku tidak memikirkan niatan lain yang (bisa jadi) ada. Mungkin saja dia hanya iseng, mengingat banyak cowok tampan suka memainkan hati. Berjam-jam kemudian aku merutuki diri sendiri karena impulsif menerima suratnya.



"Pagi-pagi sudah melamun."

"Huah!" Aku tersentak. Ayano menyeringai tanpa rasa bersalah, menepuk-nepuk punggungku keras. "Pagi-pagi sudah anarkis saja," keluhku.

"Tentu saja! Aku punya firasat ada hal menyenangkan hari ini. Ah," Ayano tiba-tiba merapikan rambut, membetulkan kerah blazer dan menepuk-nepuk debu imajiner dari rok. Aku mencibir, hendak mendahului Ayano. "Tazaki-kun, selamat pagi!"


Duak!


"Aduh!" Desisku, mengusap siku yang berdenyut pedih habis menabrak loker. Baik Ayano, orang-orang yang ada di sekitar, maupun Tazaki melihat. Gadis di sampingku melotot singkat, mengirim tatapan bisa-bisanya kau bertingkah memalukan sepagi ini, di hadapan ketua OSIS pula. Bodo amat. Aku balas meliriknya sebal.

"Selamat pagi."

"Map-map itu, mau dibawa ke ruang OSIS?" Ayano menunjuk tiga buah map warna-warni dalam dekapan Tazaki.

"Iya." Aku merasakannya. Tatapan itu tertuju padaku. Jelas sekali. "Sepulang sekolah nanti mampir gedung olahraga dulu?"

"Eh?" Ayano menggumam bingung.

Sedangkan aku mengeratkan pegangan di siku yang pedihnya telah mereda. Gentar mengalihkan pandang ketika senyumnya melebar. "Aku bicara padamu."

"Uh ... iya. Ada latihan sampai pukul enam," jawabku dengan suara serupa cicit tikus. Dia tampak menimbang-nimbang sejenak.

"Hmm ... baiklah. Jangan sampai terlalu lelah." Tazaki mengangkat kepalan tangan ke depan dada. "Semangat ya," katanya sambil berlalu.

Dia berbelok menuju ruang OSIS setelahnya. Aku menghambur napas lega, mengusap dada yang sangat ribut saking gugupnya.

"Heh!" Ayano menghardik. Tangan gadis ini mencengkeram pundakku, menggoyang beringas. "Kau-kau sejak kapan dekat dengan Tazaki-kun? Dan apa itu tadi? Semangat ya-itu maksudnya apa? Apa?"

"Ayaーaduh! Jangan berbuat anarkis pagi-pagi!"

Pembuka cerita lain dari seri I'll Knock on Your Door!

Kalau kemarin ada Kaminaga si fotografer, sekarang ada Tazaki si ketua OSIS wuahahaha. Isi ceritanya ringan dan gaada konflik berat. Cerita ini diketik saking pas kapan itu kesengsem berat sama si doi penyuka merpati terus kenapa ga diketik aja gitu.

Yak, semoga suka sama Tazaki di Asmaraloka ♥

Asmaraloka | Tazaki [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang