Waktunya Telah Tiba

320 43 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Woohyun kembali dengan linglung. Pembicaraannya dengan Jaehyun memang memberinya pencerahan namun tetap saja, pada akhirnya Woohyun sendiri yang di buat bingung dengan keadaan.

"Apa yang ku lupakan?" bisiknya pada diri sendiri. Sembari mengikuti Jaehyun -yang masih berkostum ala Harry Potter tersesat- Woohyun coba menjernihkan pikirannya. Oke, dia memang mencoba begitu, tapi kenyataannya bayangan tentang Daeyeol yang terbaring sekarat dan Sungyeol yang menanggis khawatir, tidak bisa lepas dari pikirannya. Terlebih setelah Jaehyun bilang semua itu ada kaitan erat dengan dirinya.

"Jaehyun-ah. Boleh aku bertanya sesuatu?" Woohyun ragu. Sebenarnya ia bahkan tidak tahu apa yang akan dia tanyakan pada Jaehyun. Woohyun hanya mencoba mengalihkan diri. Coba menenangkan dirinya yang terus khawatir. Dan Woohyun sadar benar ini tidak seperti dirinya.

"Apa hyung?" balas Jaehyun tanpa berhenti berjalan ataupun bebalik menghadapnya.

"Jika roh orang koma berkeliaran, apa kamu bisa melihat roh Daeyeol juga di sekitar sini? Maksudku.. bukan berarti aku meragukanmu atau bagaimana.. hanya saja.."

Jaehyun mengendus "Ini tidak semudah itu hyung." Dia bisa menebak apa yang sedang coba Woohyun lakukan.

"Maksudmu?"

Jaehyun menyamakan langkah mereka, kini ia berjalan tepat di samping Woohyun. "Seperti tahapan dalam tidur, kamu perlu melewati beberapa tahap sebelum bisa masuk ke dunia mimpi. Hal itu berlaku juga pada dunia arwah."

Woohyun ingin bertanya lebih banyak tapi teriakan Jangjun tiba- tiba menginterupsi mereka. Suara yang biasanya bising dan keras, kini terdengar agak samar, meski begitu masih cukup jelas untuk di dengar telinga Woohyun.

"Appa, bagaimana?"

'Appa?' Alis Woohyun berkedut 'Lee Jungyeop sudah sampai disini?'Itu cukup cepat!' pikirnya.

"Apa yang terjadi? Apa yang Dokter katakan? Bagaimana keadaan Bomin? Bagaimana keadaan Daeyeol-hyung? Mereka baik-baik saja kan?" Pertanyaan Jangjun yang bertubi-tubi sepertinya tidak mendapat balasan. Karena Woohyun tidak mendengar suara apapun setelahnya kecuali suara pekikan tertekan dan kemudian.... tangisan?

Wajah Woohyun menegang, Ia mulai panik dan mengambil langkah cepat. Mengabaikan Jaehyun yang coba mencegahnya dan memangil namanya dari belakang, Woohyun berjalan makin cepat. Dia ingin sampai ke lorong ICU segera, ia ingin memastikan sendiri apa yang terjadi disana.

Namun belum lama ia melangkah tiba- tiba dadanya terasa sakit lagi. Pandangan Woohyun berkunang- kunang dan kakinya terasa sangat lemah. Woohyun hampir terperosok jatuh andai Jaehyun tidak lebih dulu meraih pungungnya, dan mengalunkan tangan berusaha memapahnya.

"Hyung, kamu baik-baik saja? Apa kalian terkoneksi lagi?" pertanyaan Jaehyun justru makin membuat Woohyun panik. Pikirannya langsung terbawa ke Sungyeol. Pasti ada sesuatu yang terjadi di sana.

Chocolate Caffeine ( Complete  ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang