Ledakan Memori

358 44 6
                                    

Daeyeol hanya bisa tersenyum sendiri, Bomin terlihat sangat menyukai pemandangan di hadapan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daeyeol hanya bisa tersenyum sendiri, Bomin terlihat sangat menyukai pemandangan di hadapan mereka. Anak itu terus berseru "Wow", "Wuah" atau "Woa!" tiap kali kembang api meledak dan menyebar di langit.

Di samping mereka, Bae-Jang-Tag sepertinya juga terlihat menikmati moment itu. Jangjun terus menunjuk nama orang pada tiap ukuran kembang api. Seungmin tampak tidak terima saat namanya di sebutkan ketika kembang api meledak kecil. Tapi tidak lama dia justru menjadi orang yang tertawa paling keras saat Jangjun dan Tag berdebat tentang siapa penemu kembang api.

Di sisi lain, beberapa meter dari tempat Daeyeol berdiri, Jibeom kembali bertengkar dengan Jaehyun. Daeyeol berpikir, mungkin Jibeom masih tidak terima dengan kostum jerami yang harus dia kenakan karena kalah dari teman-temannya. Sementara Joochan dan Donghyun di samping keduanya, justru bertepuk tangan menertawakan tingkah teman mereka.

Pandangan Daeyeol bergeser ke tempat Sungyoon dan Jaeseok yang berdiri di ujung. Sepertinya, hanya mereka berdua yang terlihat paling damai menikmati pertunjukan.

"OH!" 

Daeyeol mendengar Jangjun berseru. 

"Sunggyu hyung!" 

Daeyeol berkedip mendengar nama itu. Dari sudut matanya ia melihat Jangjun berlari dengan penuh semangat, mendekat ke tempat dua orang yang baru muncul.

"Sudah ku bilang panggil aku Seonsaengnim!" Daeyeol bisa melihat wajah kesal Kim Sunggyu yang langsung memukul kepala Jangjun.

"Kita kan tidak sedang di kelas hyung." Jangjun mengelus kepalanya yang sakit. Meski Sunggyu tidak memukulnya keras, sepertinya itu masih meninggalkan bekas.

"Oh, Minseok hyung?" Jangjun  beralih ke laki-laki berambut hitam di samping Sunggyu "Kamu kembali? "

"Jangjun-ah!" Pria bernama Minseok menyapa keponakan Dongwoo. Memeluknya sejenak lalu menepuk bahunya. " Ya, aku kembali. Bagaimana kabarmu?"

"Kamu bisa lihat sendiri hyung. Lee Jangjun  selalu baik!"

"Ngomong- ngomong apa yang kamu pakai?" Minseok mendekat, menyentuh setelan Jas yang di pakai Jangjun. "Apa ini?"

"Baju Appa!" Jangjun terlihat bangga dengannya kostumnya. "Setiap orang di Wollim bilang Lee Jungyeop menakutkan jadi aku akan bercosplay seperti dia." Pernyataan Jangjun langsung membuat Minseok tertawa.

"Lalu bagaimana kamu akan bercosplay?."

"Oh, aku akan duduk di kursi disana lalu bergaya seperti ...boss?" Jawab Jangjun agak ragu.

"Jangjun-ah." Kali ini giliran Sunggyu yang mendekatinya. Sunggyu merangkul pundak Jangjun lalu berkata "Jika kamu bukan anaknya kamu mungkin sudah di bunuh." tambahnya seraya menepuk satu sisi bahu Jangjun pelan.

"Karena itu lah aku jadi anaknya, hyung." balas Jangjun penuh percaya diri.

Daeyeol cepat menoleh, tepat saat tatapannya bertemu dengan Kim Sunggyu. Dia berusaha berpura-pura tidak pernah mendengar perbicaraan mereka dengan mengangkat lengannya ke bahu Bomin.

Chocolate Caffeine ( Complete  ✔ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang