Chapter 22

239 15 8
                                    

“Kayanya itu ga berpengaruh juga buat lo ya?” Tanya Reyy yang masih setia menatap wajah Jessy

“Atau gue..... ?" Ucap Reyy terpotong karena Jessy yang tiba - tiba membuka matanya

Jessy terlihat begitu kaget dan takut melihat Reyy ada di hadapannya.

Reyy melihat Jessy yang melihatnya dengan ketakutan.

"Kenapa lo bisa ada disini?" Tanya Jessy dengan pelan

"Menurut lo kenapa?" Tanya Reyy dengan suara sedikit lembut

"Berhenti ganggu gue! Gue ga mau berurusan terus sama lo!"Ucap Jessy dengan gemetar

Jessy mengubah posisi nya menjadi duduk, ia sedikit merasakan sakit di bagian lehernya.

"Pergi!"Ucap Jessy

"Hah? Pergi? Kenapa gue harus pergi, ketika lo disini sendirian?" Tanya Reyy dengan senyum nya yang licik

"Kenza! Bantu aku" Ucap Jessy dalam hatinya

"Hah, perasaan gue kok ga enak ya?" Tanya Kenza

Kenza berjalan mondar - mandir di kamarnya

"Disini ga ada siapa -siapa, lo mau minta bantuan sama siapa?"Tanya Reyy pada Jessy

Jessy terdiam, dan enggan menjawab pertanyaan Reyy

"Punya mulut itu di pake! Jangan diem aja kalo orang nanya!"Teriak Reyy marah

"Lo bukan manusia!"Ucap Jessy kesal

"Lo juga bukan manusia, lo cuman sampah daripada masyarakat di dunia ini!"Ucap Reyy

"Kalo gue sampah, lo apa? Lo kan vampire yang merugikan manusia di dunia ini"Ucap Jessy marah

Jessy tidak terima dirinya di bilang "Sampah"

"Lo mulai berani jawab semua omongan gue ya, lumayan ada kemajuan"Ucap Reyy

"Lo yang bilang barusan mulut itu harus dipake"Ucap Jessy

Reyy diam seketika. Reyy memandang Jessy yang begitu marah pada dirinya.

"Gue ga paham sama sifat lo, lo itu selalu ngeganggu gue, selalu ada dimana gue berada, lo itu selalu ingin gue musnah dari bumi ini, lo selalu buat hidup gue ga tenang, sekarang lo maki - maki gue dengan perkataan lo yang bikin gue sakit hati, kalo lo emang mau bunuh gue, bunuh gue sekarang aja, biar semuanya selesai!!" Ucap Jessy panjang kali lebar dengan wajah yang merah padam menahan emosi dan air mata

"Apa gue udah kelewatan ngomong kaya tadi ke dia ya?" Ucap Reyy dalam hati

Jessy menatap Reyy yang diam saja. Ia  menarik salah satu tangan Reyy dan langsung menghadapkannya dengan leher ia sendiri, Reyy terkejut dengan perbuatan Jessy saat ini.

"Ayo bunuh gue! Bunuh gue sekarang!"Teriak Jessy

Reyy menatap manik mata Jessy yang mulai berair, tangannya sedikit gemetar akibat bersentuhan dengan tangan Jessy, ia merasa iba melihat Jessy yang mulai pasrah.

"Gue ga bakal bunuh lo sekarang juga" Ucap Reyy sambil menatap Jessy yang mulai menetikkan air matanya.

Tangan Reyy malah mengelus leher Jessy yang masih merah dengan lembut.

"Sakit banget ya? Sorry"Ucap Reyy pelan

Jessy terdiam melihat perlakuan Reyy pada dirinya.

"Lepasin tangan lo dari leher gue" Ucap Jessy

"Tunggu sebentar" Ucap Reyy dengan santai

Tangan Reyy terus mengelus leher Jessy, dan detik kemudian ia menarik tubuh Jessy dalam dekapannya.

School With Vampire [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang