Chapter 27

201 9 0
                                    

"Kenapa terkejut seperti itu?"Tanya Reyy santai.

Jessy diam tidak menjawab,bahkan dirinya tidak menatap Reyy sama sekali. Sedangkan Kenza,Zevania,dan Aldira menatap Reyy benci.

"Hai cantik"Sapa Reyy pada Jessy. Kenza hendak menjauhkan Reyy dari hadapan Jessy namun, Jessy menatapnya seolah menyuruh Kenza untuk tidak berbuat apa - apa.

"Kau lupa siapa aku? Aku ingin menanyakan jawabanmu atas pertanyaanku itu"Jelas Reyy. Jessy diam. Reyy geram.

"Kau dengar aku tidak?! Apakah kau bisu?!"Bentak Reyy. Kenza dan yang lainnya menatap Reyy dengan penuh amarah.

"Gue udah punya Kenza"Ujar Jessy dingin. Reyy terdiam.

"Lo pikir lo bisa bahagia sama Kenza ha?!"Tanya Reyy marah.

"Tentu bisa!"Geram Kenza.

"Diam lo! Atau lo bakalan menderita"Ancam Reyy. Kenza bingung dengan ancaman Reyy.

"Jessy tunggu pembalasan gue!"Setelah itu Reyy pergi begitu saja.

"Tenang aja"Ujar Zevania. Aldira mengangguk.

"Jessy"Panggil Kenza. Jessy menatap Kenza tersenyum.

"Ayo ke kelas"Ajak Jessy,sambil turun dari bankar.

"Kita pulang saja!"Jawab Kenza sambil menarik tangan Jessy. Zevania dan Aldira hanya menangguk.

"Kenza! Masih ada waktu. Kita hanya terlambat dua jam"Tegur Jessy. Kenza diam.

"Lebih baik kita pulang Jessy. Tidak baik untukmu disini terlalu lama,masih bahaya."Ujar Aldira yang berada di belakang nya.

"Reyy pasti masih berkeliling disini"Lanjut Zevania. Akhirnya Jessy setuju.

Sampai dirumah Jessy. Kenza mengantar Jessy untuk masuk ke rumah. Zevania dan Aldira sudah dirumah mereka.

"Aku peringatkan jangan bertindak sendirian Jessy,aku tidak ingin kamu berada dalam bahaya"Nasihat Kenza sambil memegang kedua bahu Jessy. Saat ini mereka sedang duduk di sofa ruang tamu,rumah Jessy.

"Aku tidak bisa menjamin itu Kenza. Aku sudah tidak bisa menahan semua ancaman Reyy terhadapmu dan terhadapku"Jelas Jessy sambil menatap Kenza.

"Dia bukan Vampire yang mudah dikalahkan Jessy. Dia juga bukan Vampire yang bodoh. Reyy adalah Vampire yang begitu licik. Semua akan dia lakukan,asalkan dia mendapatkan apa yang dia mau"Ujar Kenza.

"Aku tahu. Namun,dia bukan lawanku bukan? Dia tidak sebanding denganku"Jawab Jessy.

"Dia memang tidak sebanding dengan kamu kalo masalah kekuatan,tapi kalo masalah licik,kamu tidak sebanding dengan dia"Ujar Kenza.

"Sekarang istirahatlah. Aku akan pulang. Kalo ada apa - apa cepat hubungi aku. Kau bisa bertelepati denganku,hanya panggil namaku tiga kali"Ucap Kenza. Jessy mengangguk.

Kenza pergi dari rumah Jessy. Saat sampai di rumah,Kenza sedang memikirkan untuk melawan Reyy. Namun,tiba - tiba datang Reyy.

"Hai Kenza"Sapa Reyy yang berada di kamar Kenza. Tentu Kenza terkejut bukan main.

"Bagaimana lo masuk ke sini! Ini sudah di buat pengaman"Kejut Kenza. Reyy tertawa.

"Dasar keluarga bodoh. Memakai kekuatan pacifier yang sedikit ini, gue bisa dengan mudah memasukinya
"Ejek Reyy.Kenza tidak bisa mengkontrol emosinya.

Kenza langsung memukul pipi kiri Reyy kencang,sehingga Reyy mundur begitu jauh. Reyy yang tidak terima langsung memakai kekuatan memukul Kenza tanpa memakai tangannya melainkan dengan mengubah pola pikir Kenza,sehingga Kenza yang asalnya ingin memukul Reyy,malah memukul dirinya sendiri.

"Sialan! Kekuatan busuk lo"Teriak Kenza marah. Reyy terkekeh.

"Jangan marah - marah,gue pastiin lo bakalan mati,kalo lo terus pukul diri lo"Ujar Reyy sambil tertawa.

Kenza memfokuskan pikirannya,berusaha melawan kekuatan Reyy yang sedang berkerja di otaknya. Dan berhasil. Reyy yang tidak sadar bahwa Kenza sudah tidak berada di bawah pengaruh kekuatannya lagi,tersungkur karena meja yang datang menghantam tubuhnya.

"Jangan terlalu meremehkan gue bodoh"Ujar Kenza sinis.

Reyy dengan cepat bangun. Kenza menatap pergerakan Reyy. Kenza membulatkan matanya,setelah tahu Reyy akan memakai kekuatan menghilang,a,sehingga Kenza sulit tahu keberadaaan Reyy. Reyy dengan cepat memukul beberapa kali dada Kenza dengan kencang,lalu memukul pipi kanan dan kiri Kenza keras,sehingga Kenza jatuh ke lantai dengan darah yang banyak mengalir,serta setelah itu Reyy mensuntikkan tangan Kenza dengan cairan yang membuat tubuh Kenza tidak bergerak sama sekali.

"Lo itu bukan tandingan gue,cupu"Ejek Reyy,sambil menatap Kenza yang tubuhnya kaku,dan banyak berlumuran darah. Reyy langsung mengangkat tubuh Kenza,dan membawanya pergi.

Zevania dan Aldira berinisiatif untuk menemui Kenza dirumahnya. Namun saat sampai di kamar Kenza,Kenza tidak ada.

"Kenapa Kenza pergi?"Tanya Zevania bingung.

"Mungkin dia ada di taman belakang ka"Jawab Aldira. Mereka berdua memutuskan untuk pergi ke taman belakang rumah Kenza. Namun,Aldira tidak sengaja melihat darah yang berada di lantai pojok meja belajar Kenza.

"Ka tungggu! Itu ada darah!"Teriak Aldira sambil berlari kearah darah itu.
Zevania yang mendengarkannya langsung menyusul Aldira.

"Sialan!Reyy bawa Kenza dengan keadaan buruk ka"Sahut Aldira dengan tatapan marah.

"Dia mau bikin Reyy jadi alat untuk bisa dapetin Jessy ka. Kita harus bantuin Kenza ka"Emosi Aldira. Zevania mengangguk.

"Kita kerumah Jessy sekarang!"Teriak Zevania. Aldira mengikuti Zevania dengan tergesa - gesa.

"Jessy! Keluar! Ini gue sama Aldira!"Teriak Zevania di depan pintu Jessy.

"Ada apa? Kenapa kalian kaya panik gitu?"Tanya Jessy kebingungan.

"Jessy,Kenza dalam bahaya,kita harus bantuin Kenza. Kenza udah ga berdaya lagi saat di bawa pergi sama Reyy"Seru Aldira dengan geram.

"Apa? Bagaimana bisa?"Marah Jessy terlihat jelas saat dirinya berubah menjadi Vampire.

"Kita cari Kenza sekarang!"Ujar Jessy.

Jessy sedang mencari keberadaan Kenza dengan menerawang keberadaan Kenza dan juga Reyy.

"Dia ada di hutan sekarang. Hutannya ga jauh dari sini. Kita harus segera berangkat. Reyy gila itu terus memukuli Kenza"Geram Jessy. Keduanya langsung mengikuti langkah Jessy. Mereka pergi dengan kecepatan Vampire.

Di hutan,

"Hei cupu,ayo bangun! Ga kuat lo?"Ejek Reyy dengan sinis.

"Apa maksud lo bawa gue kesini ha?"Tanya Kenza dengan meringis saat berkata karena bibirnya yang bengkak.

"Tentu gue bawa lo buat dapetin Jessy. Jessy pasti akan kesini untuk bantuin lo. Dan gue yakin dia dengan gampang bisa tahu keberadaan lo. Itu bikin gue mudah untuk bunuh Jessy di hutan ini"Ujar Reyy sambil tertawa jahat.

"Sialan! Gue habisin lo,kalo lo sampai berani sentuh Jessy sedikit aja"Ancam Kenza dengan nada lemah.

"Lo? Mau habisin gue? Dengan tenaga aja ga ada,haha jangan mimpi lo"Ujar Reyy sambil tertawa.

"Sebelum lo bunuh gue,gue dulu yang bunuh lo"Ucap Reyy sambil mencekik leher Kenza dengan kencang,sehingga kuku - kuku tangan Reyy menancap di leher Kenza. Kenza kesulitan bernapas.

________________________________

School With Vampire [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang