Taehyung duduk diam di dekat jendela, matanya memandang kain putih yang teruntai keluar jendela. Perlahan Taehyung tersenyum, dia menghela napas dan menatap keluar jendela dengan lega. Taehyung yakin Jimin pasti pergi ke rumah saudaranya, dan tak lama lagi dia akan kembali membawa apa yang Taehyung inginkan. ‘Maafkan aku harus memanfaatkanmu, temanku,’ batin Taehyung, ‘tapi hanya kau satu-satunya cara yang kupunya untuk mendapatkannya. Jangan khawatir, setelah ini, aku akan melindungimu dengan kekuatanku.’ Taehyung kembali menghela napas, senyumnya perlahan memudar kala dia teringat Seokjin.
Seokjin.
Taehyung meringis, dia seketika memegangi kepalanya yang terasa nyeri. Sejak hari itu, setiap kali mengingat Seokjin, Taehyung selalu merasakan sakit yang teramat sangat di kepalanya. Taehyung terengah-engah, dia segera mengambil segelas air di meja dan menegaknya lalu menghela napas panjang. “Sampai kapan kau harus menyiksaku seperti ini, Hyung?” Taehyung menggumam.
“Sampai dia benar-benar menghilang dari kehidupanmu.”
Taehyung menoleh, dia terdiam melihat sosok berjubah hitam muncul di depannya. Wajah orag itu tertutup topeng, dia berjalan perlahan mendekati Taehyung. “Aku sering mengatakan kepadamu, kalau kau ingin mendapatkan sesuatu, maka kau harus mengorbankan sesuatu yang kau miliki,” ucap sosok itu, “kakakmu, Seokjin, akan menjadi penghalang terbesar untukmu. Dia akan selalu menghalangimu meraih tujuanmu, tujuan kita. Aku sudah berkali-kali mengatakan...” Sosok itu mendekat ke telinga Taehyung dan berbisik sangat pelan, “...bunuh kakakmu.”
Deg.
Taehyung terbelalak, dia seakan tertohok dengan keras. Membunuh Seokjin? “Aku tidak bisa melakukannya,” ucap Taehyung, wajahnya terlihat takut, “Seokjin Hyung... dia kakakku. Sejak dulu dia yang melindungiku, menyayangiku. Dia...”
“Dia yang mengusirmu dan menyebutmu iblis,” sela sosok itu, “kau melupakan bagian itu, Nak.”
Taehyung terdiam, dia menunduk menatap lantai kayu kamar. Benar, Seokjin yang mengusirnya dan bahkan menyebutnya iblis. “Selama dia masih hidup, dia akan terus menghantuimu dan membuatmu tidak bisa bergerak lebih jauh karena rasa bersalahmu,” ucap sosok itu, dia berjalan pelan menjauhi Taehyung, “kalau dia lenyap, kau tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi.” Sosok itu berbalik, dia menunjuk kearah meja. Taehyung menoleh dan menemukan sebuah botol kecil di meja itu. “Kau tahu apa yang harus kau lakukan,” ucapnya.
“Aku...” Taehyung menoleh, dia terkejut saat sosok itu menghilang. Taehyung menoleh, dia mengambil botol kecil itu dan mengamatinya. Matanya tidak berkedip menatap cairan bening berwarna hijau di botol itu, dia kemudian menghela napas dan mengantonginya lalu berjalan keluar. Taehyung baru saja menutup pintu saat Hoseok menjeblak masuk penginapan dengan panik. “Aku tidak menemukan Jimin dimanapun!” sahutnya panik, “kemana anak itu?!”
Taehyung mengerjapkan mata, dia segera mendekati Hoseok dengan memasang wajah panik. “Kita harus lapor polisi, Hyung,” ucapnya, “atau... atau lapor ke cenayang! Jangan-jangan Jimin diculik siluman dan dia disekap di dimensi lain!”
Krik.
Hoseok menatap datar Taehyung, sementara Namjoon yang sedang membuat minuman di dapur hanya memutar bolamatanya mendengar jawaban Taehyung. “Here it is, the weird answer,” gumam Namjoon.
Hoseok mengerjapkan matanya, dengan gusar dia berucap, “Bukan waktunya bercanda, Tae! Jimin benar-benar hilang! Kita harus menemukannya atau Bibi Hana akan memanggang kita dan memakan kita hidup-hidup!”
“Hyung, kalau dipanggang itu kita pasti mati,” ucap Taehyung.
Eh.
Namjoon tersedak, dia kemudian tertawa sementara Hoseok diam memikirkan jawabannya tadi. “Aaaaahhhh! Aku harus mencarinya lagi!” ucap Hoseok gusar, dia baru akan keluar saat Jungkook menjeblak masuk dan dengan tergopoh-gopoh mendekati yang lain. “Hyung! Jimin Hyung, dia di hutan! Tertimpa pohon raksasa! Tolong aku!” teriak Jungkook menangis, “dia bisa mati!”

KAMU SEDANG MEMBACA
Twins (Completed)
FantasyAkan lahir dua bintang. Satu diantaranya memiliki cahaya yang membutakan. Sebagian cahaya itu terserap oleh bintang lainnya, dan sebagian lagi masuk kedalam rengkuhan Sang Kematian. Dan saat itu terjadi, satu bintang akan mati.