***
Galen.
Perusak moment terlaknat.
"bisa nggak sih lo itu jangan ganggu gue sama Fella dulu?" Aileen terlihat kesal
"justru gue nyelamatin Fella dari kekhilafan lo" ucap Galen bangga
"dasar kutang kebo, gue nggak khilaf kampret"
Lah, berantem lagi.
"sudah cukup! Jangan berantem lagi. Akhu jyjyk, akhu bhency!" oke, gue alay.
"dengerin gue!" dan diriku sudah seperti emak-emak pms yang marahin anaknya kalau ngilangin taperwer.
Kampretnya lagi muka mereka melas-melas bgst gitu.
"len, lo udah gue maafin, dan saat ini lo sama gue temenan aja oke?" ucapku menatap Aileen yang kini menampakkan wajah sumringahnya
Aku beralih menatap Galen.
"lo minta gue jelasin kan?" tanyaku tegas
Galen mengangguk kayak guguk.
Ahh, kyeopta.
"kalau gitu ikut gue, bye Aileen!" ucapku sembari menarik lengan Galen
Apakah saat ini terlalu muda untukku menjadi seorang emak-emak?
Ya, bahkan aku lebih terlihat seperti pengasuh dua bayi menyebalkan ini.
Bayi yang membuat hatiku hancur dan bingung untuk memilih mana yang tepat untuk diasuh.
Laknat.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone✔-revisi
Short Story•complete• -ON REVISI- Saat doi bilang, ❝Janji ya, bantuin gue nembak dia❞ -dan saat hubungan hanya sebatas pertemanan memutuskan semua harapan-;friendzone.