***
"Mhiu, pulang bareng ya" ajak Galen
Aku masih agak 'awkward' dengan panggilan baru antara aku dan Galen.
Yah, walau udah berbulan-bulan lamanya tapi tetap rasanya aneh aja.
Apalagi setelah Galen memanggilku 'Mhiu' satu kelas langsung menatapku dan Galen dengan tatapan senyum mesumnya.
Aku keluar kelas menarik Galen.
Dan berakhir lah kita di depan gerbang sekolah.
"Fell" ucap Galen canggung sembari melirik ke bawah (?)
Aku yang masih capek sehabis menarik Galen yang mirip dugong ini hanya menatap malas apa yang Galen maksud.
Dan, itu ternyata
Diriku menggandeng Galen anju
"eh, so-sorry len, reflek, habis gue malu sih!" ucapku
"JANGAN SENTUH AKU! AKU JIJIK! AKU BENCI!" goda Galen asal
Aku mem'pout'kan bibirku kesal
Galen menghela nafasnya sembari tersenyum gemas menatapku
"waktu gue masih ada aja lo ceroboh gini, gimana kalau gue tinggal fel? Gue nggak rela lo gandeng cowok lain" ucap Galen
Jantung serasa mau copot.
Apa yang di maksud Galen?
"maksud lo len? Lo mau ninggalin gue?"
Gue nggak siap len. Gue nggak mau kehilangan orang tersayang untuk kedua kalinya -Fella
Gue nggak bisa ngejauhin lo Fel, lebih baik gue bikin lo bahagia disaat kayak gini Fel, gue nggak sanggup -Galen
Galen menang banyak njir -sekelas
***
Bodoamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone✔-revisi
Storie brevi•complete• -ON REVISI- Saat doi bilang, ❝Janji ya, bantuin gue nembak dia❞ -dan saat hubungan hanya sebatas pertemanan memutuskan semua harapan-;friendzone.