Friendzone✔-revisi

TWELVE

***

If this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend
Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
'Cause what if I never love again?

***

"lo nggak tau kalau lo sadis banget ngehancurin gue pelan-pelan dan nggak sadar atas apa yang lo lakuin?" keluhnya kepadaku

Aku takut. Memang aku salah apa?
Aku hanya bisa diam. Lidahku kelu rasanya untuk digerakkan.

"gue juga udah nyimpan perasaan sejak lo manggil gue Aileen. Ya, waktu pertama lo kenal gue" ucapnya

"biasanya gue selalu marah sama orang yang manggil gue 'Aileen' tapi lo beda, gue ngerasain itu. Dan gue suka sama lo" lanjutnya

Aku sedikit terkejut. Seorang Aileen yang tampan dan famous jatuh cinta pandangan pertama pada seorang gadis ceroboh sepertiku?

Susah dimengerti.

"gue selalu ngode perasaan gue lewat hal-hal manis yang membuat lo salting. Gue kira lo sadar gue suka sama lo. Ternyata enggak. Lo tetap biasa aja sama gue. Cuma nganggep gue 'temen'. Wkwk, rasanya lucu" ucapnya pedih

Aku merasa bersalah. Sangat bersalah. Aku kira dia hanya ingin menyalurkan energi positifnya untukku. Terntaya itu kode jika dirinya punya rasa yang sama.

Aku telat memahaminya. Sungguh Fella yang bodoh!

"gue minta maaf. Gue telat buat memahaminya" ucapku sembari terus menahan air mataku

"menyesal emang dateng belakangan Fel. Dan sekarang gue udah nemu Mona. Dan gue nggak mau itu terjadi lagi kayak gue sama lo." ucapnya

"tapi, lo kenapa len? Lo masih aja ngasih perhatian lo kayak tadi?" tanyaku

"gue nggak mau lo kecewa dan marah sama gue dan nggak mau bantu gue buat nembak Mona" terangnya

"jadi, plis bantu gue" lanjutnya

Aku terkejut. Jadi perlakuan manisnya tadi hanya untuk mengharapkan balasan dari bantuanku saja?

Fella bego! Kamu bodoh banget Fel!

Cuma kamu Fel yang cinta tanpa alasan. Aileen itu cinta dengan alasan!