MY DOSEN IS MY HUSBAND

CHAPTER 15

Hari demi hari telah berlalu begitu cepat. Setelah kepulangan Prilly dari Puncak, hubungannya dengan Ali semakin romantis. Tiga hari yang lalu Prilly dan Ali juga melakukan Fitting baju pengantin disebuah butik terkenal dibilangan Jakarta Selatan, butik tersebut milik Kakak ketiga Mamah Resi, yaitu Auntie Lulu. Pertemuan itu menjadi pertemuan terakhir kali Prilly dengan Ali, karna setelah itu mereka berdua akan di pingit selama satu minggu. Mereka berdua dilarang bertemu satu sama lain sebelum pelaksanaan pernikahan.

Tak terasa satu minggu telah berlalu.....Hari ini adalah hari paling bersejarah dalam hidup Prilly, dimana pada hari ini ia akan dipersunting oleh laki-laki yang paling ia cintai yaitu Ali. Tak lama lagi Prilly akan menyandang gelar sebagai seorang istri.

Sekarang ini Prilly sedang dirias oleh perias pengantin yang kebetulan sekali perias tersebut sahabat Mamah Ully. Aura kecantikannya semakin terpancar dengan polesan Make up sederhana. Mamah Ully yang baru saja masuk kedalan kamar Prilly dibuat pangling dengan kecantikan putri satu-satunya itu. Diciumnya pucuk rambut Prilly dengan penuh cinta.

"Subhanalllah Cantiknya anak Mamah ini. Dah besar aja kamu, nak."Puji Mamah Ully memandang penampilan Prilly kini yang tengah di Make Up.

"Cantiknya Prilly kan turunan dari Mamah. Mamah aja diusia segini masih cantik kaya Song Hye Kyo apalagi pas umur belasan tahun beh mungkin mamah dah mirip kaya Vanessa Pricillia kali."Balas Prilly di akhiri cengiran.

"Kamu ini, kalo soal muji emang paling bisa."Cicit Mamah Ully terkekeh.

"Bisa apa Mah?. "

"Bisa bikin mamah serasa terbang ke dunia khayalan."Canda Mamah Ully dibalas tawaan Prilly dan Tante Rara.

"Anakmu itu emang luar biasa cantiknya, Ly. Cinderella aja bisa lewat kalo dibandingin ama Prilly. Selama aku bekerja sebagai perias yah Ly, aku gak pernah nemuin tuh pengantin perempuan secantik Prilly ini."Timpal Tante Rara kepada Mamah Ully.

"Tante.......Gak usah muji Prilly segitunya dong,nanti aku malah kepedean lagi."

"Kalo itu faktanya mau gimana lagi, Prill."Tungkas Tante Rara membenarkan sedikit tataan rambut Prilly.

"Mah, Prilly mau ngomong sesuatu."Ucap Prilly mendekati Mamah Ully dan memeluknya.

"Mau ngomong apa sih, Sayang?."Ucap Mamah Ully lembut sambil tersenyum simpul. Prilly merasa amat bahagia karna ia akan menjadi istri dari dosen plus pemilik kampusnya, namun disatu sisi Prilly juga merasa sedih dalam hatinya karna ia tak akan selalu bersama dengan Mamah dan Papahnya. Apalagi ditambah Prilly akan berpisah dengan Aldy dan Raja dimana mereka berdua lah yang selalu membuatnya tertawa, kesal, senang, dan kadang pula rada gila akibat keusilan kedua saudara kandungnya itu.

"Prilly cuman mau ngucapin terima kasih banyak sama Mamah atas semua kasih sayang dan cinta yang mamah berikan selama ini. Dengan sabarnya mamah merawat Prilly dari kecil sampai dewasa. Maafin Prilly yah Mah bila dulu sering bikin mamah dan papah marah. I Love You so much Mom. You are everything for me......I want to always make you smile happy, because that's how I replied all your kindness to me."Ucap Prilly dengan suara bergetar menahan isakan. Dielusnya dengan lembut punggung Prilly oleh Mamah Ully.

"Mamah juga sayang sama kamu, Prill. Kamu lahir ditengah-tengah kebahagiaan mamah dan papah. Kamu kado terindah yang Tuhan titipkan dirahim mamah. Gak nyangka aja waktu berjalan begitu cepat. Sekarang kamu udah dewasa dan sebentar lagi akan menjadi istri dari anak sahabat Papah. Udah yah gak usah nangis! Nanti luntur loh make up nya."Balas Mamah Ully ikut mengulas senyum karna tak mau menunjukkan kesedihannya didepan Prilly.

"Mah......Prilly gak mau jauh-jauh dari mamah, papah, kak Aldy, dan Raja. Prilly pengin tinggal terus sama kalian."Rengek Prilly. Mamah Ully terkekeh mendengar perkataan yang terucap dari mulut sang anak. Ternyata sifat manja sang anak tak pernah hilang sedari dulu.