Bandung, 17 Juli 2018

53 1 0
                                    

Bandung sedang dingin-dinginnya malam ini,

Aku dan kesendirian duduk berdampingan dengan serasi tanpa ada kata terlontar satu sama lain. Tak ada tegur sapa, menanyakan kabar ataupun cacian. Seolah selimut sepi dengang melilit.

Padahal, sesingkat ingatanku, kami tidak pernah se-akur ini. Entah sejak kapan kami jadi berteman baik seperti sekarang.

Ketika aku mulai melakukan aktivitasku, dan mengabaikan kehadirannya, ia tidak melarang. Bahkan sampai aku lupa ia masih setia di sana dengan posisi serta keadaan yang sama.

Bingung, aku bertanya mengapa sembari melihat sekeliling dan kembali tertuju padanya.

Seolah tertampar, melihatnya menyadarkanku akan sesuatu...

Si setia sampai saat ini masihlah dia.

Aku seutuhnya diterima oleh kesendirian dengan baik. Tulus dan ikhlas. Ia tak meminta imbalan, perhatianku saja tidak.

"Silahkan kembali ke tempat kau memang berasal dan nyaman untuk tinggal." Perintahku.

Akhirnya kesendirian kembali sesuai dengan apa yang aku ucapkan.

Ia kembali ke dalam aku, nyaman dan tempat yang memang dirinya berasal.

Tanpa mengusik, aku terima kepulangannya.

Karna ia memang bagian dariku.

Titik dan KomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang