Prolog

3.1K 106 33
                                    

Assalamu'alaikum
Bismillah, jangan lupa set cerita ini di library atau reading list ya, terima kasih ❤️

⚠️ This is a fictive story ⚠️
______________________________________

Terkadang, ada perasaan yang tak perlu diungkapkan. Cukup dipendam sendiri dalam-dalam, meski hati selalu meneriakkan namanya dalam sujud panjang dikeheningan malam.

Terkadang, ada perasaan yang tak perlu dilupakan, membiarkan waktu menenggelamkannya meski kapan saja bisa menyeruak di alam pikiran kala diri direngkuh kesunyian.

Terkadang, ada perasaan yang hadirnya justru hanya sebagai kenangan, yang bisa terputar otomatis bersama luruhnya miliaran tetes hujan.

Terkadang, ada perasaan yang tak hanya mengakar kuat dalam hati, ia juga erat melekat dalam sebuah ingatan, tapi tak apa karena pemahaman baik tentangnya akan selalu menjadi pelajaran di masa depan, bahwa manusia tak akan bisa menolak apa yang telah Allah takdirkan.

Berulang kali Binar membaca kata demi kata yang tertoreh di pembatas buku dalam genggamannya. Sorot matanya masih memancarkan duka atas luka yang masih belum sembuh sepenuhnya. Tulisan tangannya saat itu nyatanya masih mampu menimbulkan sesak di dada setelah hampir tujuh tahun lamanya. Ia menarik napas dalam, mencoba mengembalikan ritme jantung yang kian tak beraturan.

Jemarinya meraba tanggal yang tertera di sebelah pojok kanan bawah.

21 Juni.

Ia ingat betul tanggal itu, tanggal pernikahan orang yang amat berharga dalam hidupnya. Hari Jum'at. Hari dimana ia merasakan bahagia dan sedih di waktu bersamaan. Hari dimana megahnya harapan dan impian yang ia ciptakan hancur menjadi kepingan kenangan. Juga, hari dimana ia harus memangkas habis semua perasaan yang terlanjur tumbuh subur dan mengakar kuat dalam hatinya.

Tapi, tanpa ia sadari, semakin keras ia memangkas tumbuhnya perasaan itu, tunas-tunasnya malah beranak pinak semakin banyak. Membuatnya terpaksa membangun tembok pertahanan untuk memagari hatinya, agar akar perasaan itu tidak merambah pada ranah yang bukan miliknya meski seinci. Namun, manusia hanya bisa merencanakan, Allah lah yang memiliki segala ketetapan. Pertahanan kokoh yang susah payah ia bangun bertahun-tahun runtuh dalam sekejap hanya karena sebuah harap.

"Aku tahu semuanya, Binar. Maaf telah menjadi penghalang bagi cinta kalian berdua. Sekarang, menikahlah dengannya, Binar. Aku mohon" pinta seseorang yang amat Binar kenal dengan buliran bening membasahi pipinya. Kalimat itu masih terngiang di telinga Binar bahkan setelah hampir seminggu ia dengar. Sebuah kalimat yang mampu meluluh lantahkan dinding pertahanannya menjadi puing-puing harapan. Sebuah permintaan yang ia sendiri tak yakin mampu untuk mengabulkan.

Ketika ia belajar merelakan, seseorang dari masa lalu justru kembali datang menawarkan masa depan, memberikan apa yang selama ini ia inginkan. 

Ia sadar bahwa tak perlu ada keraguan dari segala takdir yang telah Allah tetapkan. Allah adalah sebaik-baik penentu jalan kehidupan, maka kali ini ia serahkan seutuhnya pada kuasa-Nya. Biarkanlah semesta merangkai kisah-kisah terbaik untuk dirinya.

🌾🌾🌾🌾🌾

Hai, selamat datang di cerita pertama saya di dunia wattpad. Sebenarnya, masih sangat jauh dari kata apik, tapi semoga ada manfaat yang bisa dipetik walaupun setitik.  😅

Salam

Gera.
26.04.2020

Secretly Understand [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang