7.Teduh

15 3 0
                                    

"Teduh itu bukan hanya tempat yang aman dari cuaca di bumi, tapi teduh menurutku itu bisa melihat Mitha senyum setelah rasa badmood-nya"
 

  Setelah satu minggu libur karena ada ujian nasional bagi kakak kelasnya, Mitha dan siswa lainnya sekarang masuk kesekolah lagi dan siap tempur dengan papan LJK yang berisi soal-soal ulangan.

Kring... Kring....

  Beli istirahat berbunyi. Mitha enggan keluar kelas dan lebih memilih duduk dibangkunya yang bertepatan disamping jendel yang langsung menghadap lapangan sekolah dari atas.

  April keluar kelas karna kebelet pipis. Sekarang didepan Mitha cuman ada Andre sama Devi yang lagi iseng main ke kelasnya Mitha.

"Nih nih, aa---" kata Devi sambil nyuapin batagor ke mulut Andre.

"Tha, lo pacaran ya sama kak Devan?" tanya Andre.

"Gila lo ya, ya enggaklah" jawah Mitha.

"Gue liat kalian cocok deh, napa kaga jadian aja coba?" sambung Devi.

"Dev, ini bukan saatnya ngomongin masalah cocok atau gak cocok" jawab Mitha.

"Ya serah lo aja sih ya..."

  Lama-lama Mitha jenuh dengan persahabatannya saat ini. Semua temannya sudah memiliki gandengan untuk diajak jalan. Sedangkan Mitha? Dia hanya menunggu keberadaan seseorang yang ia selalu tunggu dari dulu. Setiap hari tentunya ada notifikasi dari temannya saja. Antaranya; masalah kak Aditya yang gak peka sama kodenya April, atau masalahnya Risma sama kak Yana yang gak pernah damai, juga masalah Andre dan Devi yang dariluar keliatannya baik-baik saja tapi menyisakan kesalahpahaman diantara mereka berdua.

  Seperti sekarang ini, Mitha duduk dekat parkiran menunggu angkutan umum yang bisa mengantarnya segera pulang dan merebahkan dirinya di ruangan 'captain america'-nya. Jangan tanya yang lain kemana. Mereka sudah pulang duluan.

"Sini, pulang sama gue aja gimana? Daripada nungguin angkot" Devan menawarkan ajakannya yang hanya dibalas gelengan dari Mitha.

"Duluan aja deh kak" jawab Mitha lesu.

"Tumbenan manggil 'kak' biasanya juga bacot gak jelas. Kuy deh pulang bareng, sekalian irit uang angkot kan?"

  Mau tidak mau Mitha langsung duduk disamping Devan di mobil silver miliknya.

"Lesu banget, kenapa sih? Sakit ya?" tanya Devan memulai percakapan yang tadinya hanya ditemani lagu mellow dari radio.

"Gak papa"

"Gak papa-nya cewe itu pasti ada apa-apanya. Cerita gak?" paksa Devan.

"Oke.. Jadi gue lagi badmood dan pengen pulang, terus mandi, dan hibernasi" jawab Mitha.

"Hibernasi konon, kek beruang ae lu nyet"

"Lo bilang apa barusan? Nyet? Lo kira gue monyet?"

"Eh, engga kok, ralat yang, maksudnya bukan nyet tapi ayang... "

"Tau deh, buru pulang!"

"Iye mak iye, galak bener dah"

...

"Mitha.. Kak Mitha.." panggil Pande, adiknya dari luar.

"Apaan sih dek? Ganggu aja deh" jawab Mitha yang berada dipintu kamarnya.

"Adek mau main ps dirumahnya Joko, jadi kakak sendiri dulu dirumah"

"Hm iya deh, tapi pulangnya jan terlalu malem, awas aja kalo lewat batas jamnya, gue kunciin lu diluar biar tidur sama kucing got"

Lovely Rainy Lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang