"Ketika apa yang kamu perjuangkan hanya cukup sampai disini"
"Tha! Tha tunggu aku dulu!"
Teriakan Devan memecah koridor. Semua siswa melihat si mantan ketua OSIS ini berlari mengejar Mitha yang juga tidak mau berhenti menetapkan langkahnya menuju kelas.
"Eits, mau ngapain lo?" Kata April.
April, Devi, Risma telah mengahadang Devan untuk bertemu Mitha setelah kejadian itu. Mitha menceritakan semuanya, betapa kesalnya April dan yang lainnya mendengar semua ini.
"Please, biarin gue hari ini aja"pinta Devan. Sebenarnya, mereka bertiga tidak tega melihat Devan, dengan mudah mereka mengesampingkan diri dan membiarkan Devan menemui Mitha dikelas yang masih sepi.
Mitha memalingkan wajahnya menghadap jendela. "Mitha, aku minta maaf" kata Devan. Tapi nihil, Mitha bukanlah seorang yang bisa menghilangkan rasa sakitnya dan langsung luluh pada seseorang yang berbuat salah.
"Tha.." April memanggil Mitha dan memberikan kode agar dia menjawab Devan.
"Oke, ngomong cepetan" akhirnya Mitha menjawab.
"Mitha, maafin aku. Aku gak tau kalo ternyata usaha papa bangkrut dan papa minjem uang ke orangtuanya Dara dengan jaminan aku Tha. Aku pengen pergi jauh sama kamu, biar papa gak bisa larang-larang lagi. Tapi ini gak bisa, kalo aku gak nurutin, Mino yang dijadiin korban" jelas Devan.
"Kita putus" kata Singkat dari Mitha sangat menusuk batin Devan sehingga dia meneteskan airmatanya.
"Apa? Aku gak mau Tha! Gak mau!"
"Van, untuk apa juga terusin semuanya kalo kamu bakal sama Dara, iya kan? Dan satu lagi, jangan buat Dara sakit hati kayak aku. Aku gak mau banyak orang yang dendam sama kamu. Soal gelang yang kamu kasi, udah aku titip ditoko kakekmu"
"Tapi kan Tha, aku gak mau! Aku mau usahain bayar semuanya dengan uang, bukan dengan orang"
"Tapi disini juga gue gak bisa! Gue juga gak bisa putus sama lo, Devan! Tapi mungkin tuhan mau ini yang terbaik, lupain gue" kata-kata terakhir kalimat ini akan terngiang terus menerus ditelinga Devan.
Devan merasa dia salah, April dan yang lainnya menghampiri mereka.
"Kak, kasi dia waktu sendiri dulu" pinta Devi.
"Jagain dia ya Dev, gue bakal usahain dia sampai kapanpun" kata Devan lalu pergi keluar kelas.
...
"Tha, lo serius bilang yang tadi?" Tanya April.
Mitha hanya mengangguk dan tidak bisa menahan airmatanya lagi. Dia menangis sejadi-jadinya dipundak April yang ia anggap sebagai ibunya.
"Kasian deh Kak Devan. Jarang ada cowo nangis lho. Kayaknya dia sayang banget deh sama lo Tha" sambung Risma.
"Eh Ris, btw putri mana?" Tanya Ulfa, sekretaris kelas yang merusak acara Risma dengan temannya yang sedang bersedih.
"Ganggu aja lo, Putri sakit"
Dengan cepat Ulfa langsung pergi meninggalkan empat siswi ini.
"Iya tuh, bener kata Risma. Kak Devan pasti sayang banget sama lo. Gue yang putus sama Andre aja Andre gak nangis, malah nyari cewe baru (kesian) " kata Devi.
"Udahlah, gue mau nenangin diri aja" jawab Mitha.
Mitha membuka kunci layar ponselnya, mengetuk ikon soundcloud dan memutar lagu 'Hug me - Chanyeol'. Alunan suara bass milik idolanya mengalir sempurna di headset miliknya. Guru masih rapat mengurus kelas XII yang akan pergi tour, kelas sangat ramai dengan celotehan para pria dipojok sambil bermain game. Mereka hanya berteriak "TRIPLE KILL!" atau "SAVAGE!" kalian tau kan nama game nya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Rainy Lonely
Подростковая литература"Yang namanya ketemu, pasti ada pisahnya" -Devana Putra. Love journey pt.1 >by; kusuma wardani ㅜㅡㅜ typo is mai laif Kadang judul gak nyambung sama isi. Sekian terimakasih:v