"Disaat dia lenyap dari pikiranmu, dia datang kembali.akankan dia membuat luka lagi?"
"Mitha.. dicariin sama Devan, katanya cepetan" teriak mba Nia dari luar kamar Mitha.
"Iya mba, tungguin bentar lagi" jawab Mitha.
Hari ini hari pertamanya kembali kesekolah. Ke gedung yang dipenuhi cerita unik dan guru killer.
Masa liburan sudah habis, sekarang saatnya kembali ke sekolah lagi. Mitha sekarang memakai pangkat kelas 'XI' diseragamnya, sedangkan Devan sekarang kelas XII.
Mitha keluar kamarnya dan melihat Devan yang duduk santai sambil memakan roti yang dibuatkan oleh ibu nya Mitha.
Ya, ibu dan bapaknya Mitha sudah selesai bekerja, karna mereka sudah cukup umur untuk dibilang 'tua'. Sesuai keputusan keluarga dari pihak bang Dirga sama keluarga Mba Hana, kalau ibu sama bapak bakal Mba Hana sama Bang Dirga yang tanggung. Lupakan soal tanggung-menaggung orang tua. Mata Mitha kini terarah pada Devan yang dimanjakan oleh ibu nya.
"Van! Ayo dong! Tadi nyuruhnya cepet, tapi kamu malah anteng disana" kata Mitha.
"Eh,iya ya lupa. Bu, Devan mau kesekolah dulu ya" ucap Devan sambil mencium tangan Ibunya Mitha yang sudah ia anggap sebagai ibunya sendiri.
"Iya nak, hati-hati ya, jagain Mitha juga ya" jawab ibu.
Devan hanya menampilkan jempolnya lalu menarik halus tangan Mitha keluar rumah.
"Motor aja gak papa kan?" Tanya Devan.
"Sepeda buluk juga gak papa Van" jawab Mitha sambil senyum menampilkan barisan giginya.
Devan dan Mitha segera pergi kesekolah. Siap melihat siwa-siswi baru yang akan masuk kesana.
"Van, aku duluan aja ya, soalnya aku mau nyari tempat duduk, bye~" kata Mitha yang meninggalkan Devan yang masih diparkiran.
Mitha masih merasa ini mimpi. Dia bisa membuka hatinya kepada seseorang yang konyol seperti Devan.
Tepat di koridor saat Mitha berjalan, sekumpulan siswa kelas X yang masih memakai seragam SMP-nya dengan santai menghalangi jalan Mitha yang sedang terburu-buru.
"Permisi dik, gue mau lewat" kata Mitha.
"Haha?! Ini nih guys si pelakor tingkat dewa!" Kata salah satu wanita didepannya ini.
Wajahnya sangat familiar di otak Mitha. Tapi siapa? Sejenak Mitha melihat nama pada seragam siswa baru itu.
"Dara?" Kata Mitha pelan.
"Iya! Gue Dara! Devan nolak gue buat balikan. Dan ini semua gara-gara lo kan?! Iya kan?!" Kata Dara membentak Mitha layaknya seorang senior.
"Lah? Lo nyolot nyalahin gue? Itu kan urusan hatinya Devan mau milih siapa yang buat dia nyaman" jawab Mitha yang masih bisa sabar menghadapi anak labil ini.
"Lo itu jelek! Cantikan juga gue!" Bentak Dara lagi.
"Dari fisik Mitha emang kalah dari lo! Tapi lo tau? Cantik diluar bukan berarti cantik didalam juga kan? Kalo cantik fisiknya cantik juga hatinya sih bagus banget. Lah sedangkan lo? Punya cantik fisik tapi buruk prilaku ae bangga!" April yang tiba-tiba ada disamping Mitha ini membela keras sahabatnya. Bahkan disampingnya lagi ada Risma, Devi, dan Putri.
"Nyolot banget lo tau gak? Modal nama kek sponsor ae bangga. Mi burung DARA kali ah!" Ketus Risma.
"Tau nih. Nyolot banget. Udah kek dia aja yang punya gedung segede ini" sambung Putri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Rainy Lonely
Novela Juvenil"Yang namanya ketemu, pasti ada pisahnya" -Devana Putra. Love journey pt.1 >by; kusuma wardani ㅜㅡㅜ typo is mai laif Kadang judul gak nyambung sama isi. Sekian terimakasih:v