19. Mitha

17 4 0
                                    


"Bu, Pak, Mitha ke kampus dulu ya" kata Mitha.

Ya, sekarang Mitha adalah seorang mahasiswi di fakultas Dessainer. Jalan yang bagus untuk ditempuh.

  Devan? Dia juga seorang mahasiswa tapi beda fakultas dengan Mitha. Devan kuliah di jurusan kedokteran. Hutang papanya sudah habis dibayarnya dari hasil bimbel yang dibuatnya. Dara? Enyah, hahahaha, engga deng. Dara udah gak ada kabarnya, dan dia udah belajar mengikhlaskan semua yang ia rebut dari Mitha.

...

"HAI PAK DOKTER!" panggil Mitha saat melihat Devan tengah duduk didepan terasnya sambil membaca buku.

"Halo juga ibu dessainer ternama!" Jawab Devan.

  Mereka tertawa. "Tha, tau gak? Setahun lagi aku bakal jadi dokter sungguhan lho..." kata Devan.

"Sombong banget sih dokter baru"

"Hehe, gak gitu juga sih. Oh ya, kamu gak kuliah?"

"Kuliah dong, tapi kuliah siang. Kita jalan bentar yuk? Udah lama lho kita gak jalan setelah aku ditinggal sama calon dokter" ejek Mitha.

" ya udah, yuk!"

  Devan menyalakan mobilnya dan segera membawa Mitha berkeliling. Mereka tetap seperti anak SMA. Masih sering bertengkar hal kecil, tapi beberapa menit kemudian akan damai lagi. Mitha sangat senang Devan bisa bersamanya lagi.

Tentang sahabatnya juga ada. April mengambil fakultas pembangunan agar menjadi seorang arsitek terkaya didunia seperti impiannya. Devi kuliah diluar negri dan mengambil jurusan hukum. Sedangkan Risma sekarang mahasiswi di fakultas Ekonomi. Putri berada di fakultas Sastra. Fakultas yang berbeda, tapi komunikasi mereka tetap erat mengingat persahabatan mereka yang sudah terbilang cukup lama.

---

"Tha, kok kamu pucet gitu sih? Sakit ya?" Tanya Devan lalu mengecek jidat Mitha. "Gak panes kok, ke rumah sakit aja ya?" Ajak Devan.

"Aku enggak mau kesana pak dokter Devan... lagian aku gak kenapa napa kok, gawat banget sih!" Jawab Mitha kesal.

"Okee deh, maafin aku ya ibu dessainer..." rayu Devan.

"Van, puter balik dong! HP ku ketinggalan di atas meja belajar!"

"Hmm kebiasan sih" Devan mengacak rambut Mitha dan kembali kejalur arah rumah Mitha.

  Masih dengan mobil silvernya Devan melaju. Mobil ini berhenti di depan pagar berwarna Putih-Biru ini. Mitha turun dan masuk kerumahnya.

"Mitha? Kok jalannya sempoyongan gitu?" Tanya Bang Dirga yang bingung saat melihat adik iparnya berjalan seperti orang pusing.

Brugh!

  Mitha jatuh ke lantai setelah kembali dari kamarnya untuk mengambil handphone-nya. Bang Dirga dan Devan yang tadinya berbincang ria sekarang sudah menggotong badan Mitha kedalam mobil Devan.

  Diperjalanan, hidung Mitha terus mengluarkan darah tanpa henti. Devan melihat hal itu semakin melajukan mobilnya dengan cepat dijalanan yang cukup sepi ini.

Skip>

"Adik saya kenapa dok? Gak papa kan?" Tanya bang dirga.

"Hasil pengecekannya akan diberitau seminggu lagi, untuk sekarang biarkan Mitha istirahat panjang dahulu, saya permisi" kata seorang dokter yang tak lain adalah Artha, mantan Mitha, kakak dari Dara.

"Artha, kasi Mitha yang terbaik, gue gak mau dia sakit lagi" bisik Devan ke Artha.

"Gue usahain ya bro" Artha meninggalkan ruangan Mitha dan menepuk pundak Devan.

...

"Kamu jangan kuliah dulu ya, diem disini aja dulu"

"Gak mau Van, aku gak mau nanti aku gak lulus gimana?"

"Mitha... gak mungkin orang hebat kayak kamu bakal gagal, pasti sukses kok. Tapi untuk sehari ini aja ya jangan kuliah"

"Emangnya aku kenapa sih Van?"

"Aku juga belum tau, katanya seminggu lagi baru dikasi hasilnya. Tau gak? Dokter kamu ganteng banget!" Seru Devan.

"Siapa? Kayak Chanyeol gak? Atau kayak Sehun? Eh.. kayak Yesung bukan sih?"

"Bukan -_- dokter yang preksa kamu tadi itu Artha"

"Oh"

"Oh doang?"

"Terus? Harus bilang WAW?!"

"Hahaha,, enggak. Kirain kamu mau muji dia yang udah jadi dokter gitu"

"Aku mau balikan sama dia aja!"

"Ya udah, aku sama Dara aja lagi!"

  Sedetik kemudian mereka tertawa lagi.

Keesokan harinya, Mitha sudah kuliah lagi. Padahal belum mendapat izin dari orang tuanya yang khawatir akan kesehatannya.

Line!

Artha
Tha? Bisa ketemu sebentar?

Mitha
Dimana?

Artha
Cafe deket komplek aja.. aku tunggu

  Mitha memakai jaketnya dan berjalan ke cafe dekat komplek.

...

Duh, nanggung, wkwk
Vote☆

Lovely Rainy Lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang