8. Jenuh

20 3 0
                                    

"Jujur, aku takut kehilangannya hanya karna salahpaham diantara kita"

"Ke pantai yuk?" ajak Devan.

"Pantai?  Oke deh!" jawab Mitha dengan semangatnya.

  Mitha sudah lama tidak pergi ke pantai. Tempat yang diciptakan tuhan untuk mencari sensasi dari perpaduan Air laut dan Pasir.

...

"Kek anak kecil aja deh" kata Devan yang sedang melihat Mitha bermain pasir.

"Hai Van" sapa seseorang.

  Devan menengok kesampingnya dan melihat siapa yang barusan menyapanya.

"Eh?" Devan setengah kaget melihat wanita ini.

Wanita yang memang lebih muda 2tahun dari umurnya. Tak asing bagi Devan untuk mengenalnya.

"Devan..." tanpa basa-basi, Wanita ini memeluk Devan dengan erat seakan tidak ingin jauh dari pria tinggi ini.

"Ngapain kesini? Belum puas khianatin gue?" tanya Devan.

"Gue minta maaf Van, gue khilaf waktu itu sampe ninggalin lo demi sama dia" jawab wanita ini.

"Lepasin gue!" berontak Devan dengan kasar setelah berhasil melepaskan tangan wanita ini dari lengannya.

"Dia siapa Van?" tanya Mitha yang sebenarnya tidak berniat untuk menganggu dua orang ini.

"D-ddia-mm-dia,-"

"Nama gue Dara, gue pacarnya Devan. Lo siapa?" jawab Dara.

"Oh lo pacarnya, maaf ya udah ganggu kalian. Gue cuman mau bilang ke Devan, gue pulang sendiri aja" kata Mitha dengan senyum 'fake'-nya meninggalkan Dara dan Devan berdua.

---

   Mitha duduk ditepi kasurnya. Masih memikirkan kejadian tadi dipantai.

"Apa bener cewe tadi pacarnya Devan? Terus buat apa dia deketin gue?" kata Mitha.

LINE!

LINE!

Devan
Keluar bentar dong  Tha, gue mau ngomong please...

Mitha? Bentar doang kok

Mitha
Bilang lewat chat aja bisa kan?
Gue gak pengen keluar

Devan
Oke, gue cuman mau minta maaf
Soal kejadian tadi, dia bukan pacar gue kok Tha
Dia cuman mantan gue doang, dan gue udah gak sayang sama dia...

Mitha
Mau dia mantan lo kek, pacar lo kek, nenek lo kek, kan gak ada hubungannya sama gue

Devan
Ya gue takut lo marah aja Tha

Mitha
Ngapain gue harus marah coba kalau kenyataannya emang gak penting gue buat lo kan?

Devan
Yah kan ngambek...

Lovely Rainy Lonely Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang