Part 8

9 2 0
                                    

  Setelah acara menembak Anissa Andre mengajaknya bermain  sebentar di sekitar taman. Mulai dari jungkat-jungkit, ayunan sampai prosotan. Tanpa rasa malu karena dilihat anak kecil sedari tadi. Mereka tanpa memperdulikan semua itu. Mau mereka mencemooh atau apapun mereka masa bodo.

  Puas dengan permainan mereka berlanjut jalan-jalan ke mall. Tempat pertama yang mereka tuju ialah coffe. Mereka makan dengan keadaan yang hikmat. Tanpa ada yang bicara sedikit pun.

  Selesai makan mereka pergi ke toko buku, kebetulan Anissa ingin mencari novel. Anissa sendiri memang serang pecinta novel dari ia SMP. Bahkan di rumahnya ada tempat khusus untuk menyimpan novel-novelnya.

  Sesudah menemukan novel yang ia incar Anissa kemudian membawa ke kasir. Setelah menyelesaikan pembayaran ia pun menghampiri Andre yang sudah menunggu.

  "Udah selesai cari novelnya". Ketika Anissa keluar Andre langsung menanyainya.

  "Udah nih". Sambil menunjukkan novelnya ke arah Andre.

  "Oke kalo gitu kita ke toko boneka yuk aku mau beli boneka". Ajak Anissa ke arena tempat penjualan boneka.

  Andre sendiri hanya menganggukkan kepala. Ia pun ditarik oleh Anissa, dan Anissa sendiri menariknya tanpa rasa kasihan.

  Andre sendiri hanya pasrah ditarik seperti itu, apa saja akan ia lakukan demi kebahagiaan pujaan hatinya. Karena senyum Anissa merupakan kebahagiaannya tersendiri.

  Sampainya di toko boneka Anissa langsung berjalan ke arah tempat boneka doraemon berada. Pertama kali ia memasuki toko ia sudah tertarik dengan boneka itu. Dan ia langsung pergi ke arah kasir untuk membayarnya.

  "Kok cuma satu yang kenapa ngga dia". Tanya Andre setelah Anissa membawa sebuah boneka.

  "Iya karena aku maunya ini, udah ya aku mau bayar dulu". Setelah itu Anissa langsung pergi ke kasir untuk membayar.

  Namun sebelum Anissa mengeluarkan dompetnya Andre sudah terlebih dahulu membayarnya. Anissa sangat kesal dengan apa yang dilakukan oleh Andre.

  Tapi Andre tak mengubris nya sama sekali, ia malah lngsung menarik tangan Anissa. Ia langsung mengajak Anissa nonton. Selesai nonton mereka bermain permainan yang ada di mall. Selesai bermain mereka berencana pergi ke rumah Andre.

  45 menit waktu yang dibutuhkan untuk melaju ke rumah Andre. Sampai di rumahnya Andre langsung membukakan pintu mobil untuk Anissa keluar.

  Setelah keluar dari mobil mereka langsung masuk ke dalam. Keduanya langsung mengajak Anissa masuk ke ruang keluarga. Di sana ada mama, papa dan abangnya.

  "Ehh Andre siapa nih yang kamu bawa ke sini, mana cantik pagi".

  "Iya dong ma pacar siapa dulu dong, Andre gitu loh". Sambil menepuk dadanya.

  "Anak papa dah besar rupanya ke rumah udah bawa cewek nih ya". Goda sangat papa yang melihat anaknya membawa seorang perempuan.

  "Namanya siapa Ndre".

  "Namanya Anissa ma".

  "Anisa om". Kata Anissa da sambil menyalami papa Andre.

  "Hallo tante aku Anissa". Kini giliran mamanya yang Anissa salami.

  "Wah sopan banget kamu nak, ini baru mantu idaman papa sama mama". Mama Andre sangat menyukai Anissa.

  Kehadiran Anissa di tengah-tengah keluarga Andre. Membuat keluarga itu lebih berwarna. Apalagi mereka melihat Andre putra mereka yang begitu bahagia. Setelah sekian lama mereka tak pernah melihat Andre tak pernah tersenyum kembali.

  Setelah kejadian dia tahun yang lalu, kejadian di mana Andre dikhianati untuk pertama kalinya. Padahal saat itu Andre sangat menyayangi  dia tapi sayangnya hubungan mereka harus berujung dengan penghianatan.

  Tetapi setelah ada Anissa hidup Andre jauh lebih berwarna. Malah lebih berwarna dari sebelumnya.

  "Aku janji akan selalu jagain kamu Nis, ngga akan pernah aku biarin siapa pun menghancurkan hubungan kita". Batin Andre.

           Gadis BerkerudungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang